Facial Darah, Aman dan Tak Berefek Samping

Perawatan wajah (facial) dengan darah bisa jadi membuat banyak orang merasa jijik, takut sekaligus jijik. Sebenarnya teknik perawatan ini aman karena dikerjakan oleh tenaga ahli di bidang kulit.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Apr 2013, 13:10 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2013, 13:10 WIB
facial-darah130429b.jpg
Perawatan wajah (facial) dengan darah bisa jadi membuat banyak orang merasa jijik, takut sekaligus jijik. Sebenarnya teknik perawatan ini aman karena dikerjakan oleh tenaga ahli di bidang kulit.

Dokter kecantikan di Skin Care and Body Treatment di Klinik Ariesta, dr. Theresia Tedjasukmana, mengatakan facial darah aman digunakan karena tidak memiliki efek samping.

"Facial darah bukan hanya aman untuk seseorang, tetapi juga diklaim memiliki banyak manfaat. Selain bisa mengatasi penuaan, bisa juga untuk menyembuhkan luka bakar, luka akibat terjatuh di wajah, hingga luka akibat diabetes," ungkap Theresia.

Menurut Theresia, facial darah juga bisa mengurangi risiko alergi karena menggunakan darah sendiri.

Seperti diketahui, facial darah sudah diperkenalkan sejak tahun 2010 di Amerika Serikat oleh dokter Charles Runels, M.D yang menamakannya vampire facelift karena menggunakan darah sendiri.

Tidak seperti namanya, facial darah sebenarnya menggunakan darah sendiri untuk kemudian dipisahkan antara plasma dan darah menggunakan alat khusus. Kemudian plasma yang memiliki kandungan sel pertumbuhan disuntikkan ke wajah yang mengalami kerutan.

Hingga sejauh ini, tidak ada pasien yang mengeluh mengenai efefk samping yang ditimbulkan akibat facial ini. Justru cara ini diklaim sangat baik untuk mengatasi kerutan di sekitar mata dan di garis senyum bisa berkurang. (Fit/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya