Bagaimana Tidur Memengaruhi Kesehatan Jantung? Ini Penjelasan Para Peneliti

Penelitian menunjukkan bahwa pola tidur yang teratur, termasuk waktu tidur dan bangun yang konsisten, penting untuk mencegah risiko masalah jantung serius, seperti stroke dan serangan jantung.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 12 Des 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2024, 10:00 WIB
Tidur
Studi mengungkapkan bahwa keteraturan tidur, termasuk waktu tidur yang konsisten, dapat menurunkan risiko gangguan jantung seperti stroke dan serangan jantung dibandingkan pola tidur yang tidak teratur. (Foto: Ilustrasi AI)

Liputan6.com, Jakarta - Rutinitas tidur yang tidak teratur dapat berisiko tinggi bagi kesehatan jantung, menurut temuan sejumlah penelitian terbaru. Para ahli mengungkapkan bahwa pola tidur yang konsisten memainkan peran penting dalam mencegah masalah jantung serius, seperti stroke atau serangan jantung.

Sebuah studi besar yang melibatkan lebih dari 72.000 orang dewasa di UK Biobank menyoroti pentingnya keteraturan waktu tidur dan bangun, bahkan di akhir pekan. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun tidur delapan jam setiap malam tampak cukup, ketidakberaturan waktu tidur dan bangun justru dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, termasuk masalah jantung.

Penulis utama studi tersebut, Jean-Philippe Chaput menegaskan bahwa waktu tidur yang konsisten adalah kunci untuk kesehatan jantung. "Kita sebaiknya berusaha untuk tidur dan bangun pada waktu yang hampir sama, dalam rentang 30 menit setiap malam dan pagi, termasuk saat akhir pekan," katanya dilansir getsurrey.co.uk pada Kamis, 12 Desember 2024. 

Selisih waktu satu jam masih dapat diterima, tapi lebih baik jika tidak ada variasi sama sekali dalam waktu tidur dan bangun.

 

Menggunakan Perangkat dalam Mengukur Pola Tidur

Penelitian ini menggunakan perangkat aktivitas untuk mengukur pola tidur peserta selama satu minggu, menghasilkan skor Indeks Keteraturan Tidur (Sleep Regularity Index/SRI) yang menunjukkan tingkat keteraturan tidur mereka.

Hasilnya, peserta yang memiliki pola tidur tidak teratur, dengan skor SRI kurang dari 71,6, ditemukan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami stroke atau serangan jantung, sekitar 25 persen lebih besar dibandingkan mereka yang memiliki pola tidur yang lebih teratur.

 

Tidur Tidak Teratur

Chaput juga mengingatkan bahwa sesekali tidur tidak teratur tidak akan langsung membahayakan. Namun, jika pola tidur yang tidak teratur terjadi secara konsisten, seperti lima atau enam hari dalam seminggu, dampaknya bisa menjadi masalah jangka panjang.

"Tidur yang tidak teratur dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan jantung," katanya.

Selain itu, Chaput juga memberikan saran mengenai cara terbaik untuk memulihkan waktu tidur yang terlewat selama minggu ini.

"Jika Anda perlu mengejar tidur yang hilang di akhir pekan, tidur lebih awal lebih baik daripada tidur terlalu lama. Cobalah tetap bangun pada waktu yang sama, bahkan pada hari Sabtu dan Minggu," tambahnya.

Temuan ini menekankan bahwa keteraturan tidur bisa lebih relevan daripada durasi tidur yang cukup dalam mengurangi risiko gangguan jantung. Pola tidur yang teratur membantu tubuh berfungsi optimal, termasuk mendukung kesehatan jantung yang lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya