Facial Darah, Proses dan Caranya

Banyak yang masih berpikir kalau perawatan wajah (facial) dengan darah menakutkan. Padahal penggunaan 'darah' dalam perawatan ini bukan seperti yang dibayangkan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Mei 2013, 07:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2013, 07:00 WIB
facial130516c.jpg
Banyak mungkin yang masih berpikiran mungkin perawatan wajah (facial) dengan darah menakutkan. Padahal penggunaan 'darah' dalam perawatan ini bukan seperti yang dibayangkan.

"Prosesnya mungkin menggunakan darah, tapi tidak seseram yang dibayangkan. Karena pada dasarnya yang digunakan di wajah adalah plasma. Darah dan plasma adalah dua hal yang berbeda," Ungkap dokter kecantikan di Skin Care and Body Treatment, dr. Theresia Tedjasukmana di Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Menurut Theresia, plasma yang diambil adalah yang memiliki growth factor tinggi atau disebut PRP (Platelet Rich Plasma). Plasma inilah yang berguna mengencangkan kulit dan bisa meregenerasi kulit akibat faktor usia.

"Biasanya perawatan ini dilakukan wanita yang memiliki keluhan seperti keriput, semakin terlihatnya garis senyum, maupun kerutan di dahi,"jelasnya.

Berikut langkah-langkah facial darah, seperti dijlelaskan Theresia:

1. Pembiusan



Tahap ini tidak harus dilewati pasien terutama bagi mereka yang takut disuntik. Biasanya untuk mereka, akan diberi krim anestesi  (pembiusan) saja. (Foto: Andrian Martinus Tunay)


2. Pengambilan darah



Darah diambil sekitar 8 cc di lengan (pembuluh darah vena). (Foto: Andrian Martinus Tunay)


3. Proses pemisahan



Setelah darah diambil, berikutnya,darah dipisahkan dengan plasma. Sebelum masuk mesin, darah dimasukkan dalam tabung yang sudah berisi cairan kalsium glukonas. (Foto: Andrian Martinus Tunay)

"Cairan ini berfungsi membantu agar darah tidak menggumpal,"jelas Thersia.


4. Masuk Alat Pushing



Darah yang diambil, dimasukkan ke dalam alat khusus. Alat ini memisahkan antara plasma dan darah. (Foto: Andrian Martinus Tunay)

"Karena darah pasien ini cukup kental, jadi saya akan melakukannya dengan dua kali proses. Sekarang akan diatur untuk berputar pada kecepatan 3.000 RPM (revolutions per minute) selama 10 menit,"ujarnya.

Selanjutnya kecepatan dikurangi menjadi 2.000 RPM dengan waktu 5 menit saja.


5. Darah terpisah dengan plasma



Darah dipisahkan dari plasma (Foto: Andrian Martinus Tunay)

"Darah yang berwarna merah. Sedangkan plasma yang berwarna kekuningan seperti putih telur. Yang kita ambil untuk facial ini adalah plasma yang memiliki kandungan growth factor tinggi, yaitu PRP," jelas Theresia.

Menurut Theresia, ada dua macam plasma yang terlihat. "Sekitar 2 cc dari darah itu yang disebut PRP. Sedangkan plasma di bagian atas disebut PPP (Platelet Poor Plasma) biasanya tidak diambil," jelasnya.


6. Proses facial



Penyuntikan plasma (Foto: Andrian Martinus Tunay)

Proses ini sebenarnya tergantung pasien. Namun pasien ini memilih melakukan PRP Rejuvenation. "hanya suntikan di beberapa titik wajah untuk menghilangkan garis senyum dan sedikit kerutan di dahi," jelasnya.

Padahal menurut Theresia, dengan metode filler, pasien akan lebih cepat mengetahui hasilnya. Hanya filler butuh waktu lagi untuk menggumpalkan plasma.


7. Proses rejuvenation



Penyuntikan plasma dengan menggunakan jarum khusus untuk membuka pori (rejuvenation). (Foto: Andrian Martinus Tunay)

Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan plasma ke titik wajah tertentu. "Karena pasien ini tidak memiliki banyak kerutan, maka sisanya bisa dijadikan masker. Ini yang disebut rejuvenation,"katanya.


8. Penggunaan sisa plasma untuk masker



Foto 8. Penggunaan sisa plasma untuk masker. (Foto: Andrian Martinus Tunay)

Theresia menilai, jika menggunakan metode facial PRP rejuvenation ini, pasien tidak bisa melihat langsung hasilnya. Butuh waktu sekitar 2 minggu sampai plasma tersebut menyerap dan akan mengencangkan wajah.

Begitulah proses facial darah ini dilakukan. Masih takut mencobanya? menurut Theresia, perawatan kecantikan ini dibanderol dengan biaya sekitar Rp 1- 2 juta tergantung kondisi kulit dan usia pasien.

(Fit/Abd/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya