Liputan6.com, Jakarta Hari Gizi Nasional yang jatuh tiap 25 Januari 2025 menjadi momen penting untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga pola makan sehat dan gizi seimbang seperti disampaikan praktisi kesehatan masyarakat Ngabila Salama.
Salah satu panduan yang dapat diterapkan sehari-hari adalah konsep “Isi Piringku” yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Baca Juga
Dalam konsep ini, setengah bagian piring diisi oleh sayur dan buah. Semakin berwarna-warni jenis sayur dan buah yang dikonsumsi, semakin baik manfaatnya bagi tubuh. Sayur dan buah idealnya dikonsumsi sebanyak 5 porsi per hari, yang dapat dibagi menjadi 3 porsi saat makan besar dan 2 porsi sebagai camilan di antara waktu makan.
Advertisement
Lalu, setengah bagian lainnya diisi oleh sumber karbohidrat seperti nasi, lauk-pauk yang kaya protein hewani maupun nabati, serta lemak dalam komposisi seimbang.
Ngabila juga mengingatkan tentang pentingnya membatasi asupan gula, garam, dan lemak. Kebutuhan maksimal harian untuk orang dewasa adalah:
Gula: 4 sendok makan
Garam: 1 sendok teh
Lemak: 5 sendok makan
"Jumlah ini sudah termasuk konsumsi dalam makanan utama, camilan, serta penggunaan minyak untuk menggoreng dan menumis," pesan Ngabila dalam pesan tertulis yang diterima Health Liputan6.com ditulis Minggu, 26 Januari 2025.
Anak Butuh Protein Hewani
Ngabila memberi pesan penting soal asupan protein hewani untuk anak-anak terutama balita. Kehadiran protein hewani dalam jumlah yang cukup sangat penting untuk mencegah stunting yang utama dengan mencukupi konsumsi protein hewani.
Bila bingung soal resep makanan anak, ia mengingatkan bahwa Kemenkes RI telah mengeluarkan buku resep digital olahan makanan sehat, tinggi protein, mudah, murah, dengan bahan baku yang banyak dijumpai sehari-hari.
Resep masakan sehat untuk anak bisa dilihat di website ayosehat.kemkes.go.id. Misalnya ada menu nasi bakar ayam santan dan bola-bola ikan untuk anak 2-5 tahun. Lalu, untuk anak lebih kecil ada bubur soto ayam santan.
Advertisement
Ubah 1 Batang Rokok Jadi 1 Butir Telur
Di kesempatan tersebut Ngabila juga mengingatkan kepada orangtua untuk mengurangi jika bisa menghentikan rokok. Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 pengeluaran belanja keluarga untuk rokok dan tembakau hampir setara dengan pengeluaran untuk protein hewani. Untuk itu, penting mengubah kebiasaan ini.
Sebagai contoh, alihkan pengeluaran untuk 1 batang rokok menjadi 1 butir telur yang dapat memberikan protein hewani bagi keluarga.
"Ayo kita ubah belanja 1 batang rokok menjadi 1 butir telur untuk kecukupan gizi keluarga baik anak, calon ibu, dan ibu hamil," kata Ngabila.
Satu butir telur per hari sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan protein hewani balita. Sumber protein hewani lainnya yang dapat dikonsumsi adalah ikan seperti lele, ayam, daging, dan seafood. Dengan langkah sederhana ini, keluarga dapat meningkatkan kualitas gizi, terutama bagi anak, calon ibu, dan ibu hamil.