Hari Gizi Nasional 2025: Panduan Makan yang Benar agar Tubuh Lebih Sehat

Hari Gizi Nasional 2025 mengajak kita untuk menerapkan pola makan seimbang sesuai kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan keseimbangan gizi dan cara memasak yang tepat agar tubuh lebih sehat.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Jan 2025, 18:08 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2025, 18:08 WIB
Dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Hari Gizi Nasional 2025 mengingatkan pentingnya pola makan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk membagikan panduan untuk tubuh yang lebih sehat. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah maraknya tren makan yang tidak memperhatikan kesehatan, penting bagi kita untuk kembali mempelajari cara makan yang benar agar tubuh tetap sehat. Pada Hari Gizi Nasional 2025, mari kita pahami bagaimana pola makan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat membantu menjaga kesehatan.

Dokter Gizi dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, mengungkapkan bahwa banyak orang yang masih menganggap makan asal kenyang sudah cukup. Padahal, pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan ginjal.

"Penting untuk diingat bahwa setiap tubuh berbeda dan memerlukan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing," kata dr. Marya kepada Health Liputan6.com di sela-sela diskusi media 'Healthy Eat, Healthy Living' bersama PT Finusolprima Farma Internasional (FIMA) dan Direct To Customer (DTC) pada Sabtu, 25 Januari 2025. 

Pentingnya Gizi Seimbang

Salah satu prinsip dasar makan yang benar adalah gizi seimbang. "Makan nasi, lauk, dan sayur adalah bentuk penerapan dari prinsip gizi seimbang," ujar dr. Marya. Gizi seimbang ini dapat diterapkan di mana saja, baik di rumah, warteg, maupun restoran.

"Kita sebagai konsumen memiliki peran penting dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi," tambahnya.

 

Menyesuaikan Pola Makan dengan Kondisi Tubuh

Dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Hari Gizi Nasional 2025 mengingatkan pentingnya pola makan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk membagikan panduan untuk tubuh yang lebih sehat. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Setiap individu memiliki kondisi tubuh yang berbeda, sehingga pola makan yang sehat pun harus disesuaikan. Bagi penderita diabetes, misalnya, disarankan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat berlebih dan menghindari makanan tinggi gula.

Sementara itu, bagi penderita gangguan fungsi ginjal, penting untuk membatasi jumlah konsumsi protein. "Gizi seimbang harus diterapkan sesuai dengan kondisi masing-masing," tambah dr. Marya.

 

Kebiasaan Makan Turun-Temurun

Dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Hari Gizi Nasional 2025 mengingatkan pentingnya pola makan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk membagikan panduan untuk tubuh yang lebih sehat. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Tidak semua kebiasaan makan yang diwariskan oleh keluarga itu buruk. Beberapa kebiasaan seperti sarapan sehat atau makan malam bersama dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Namun, kita juga perlu bijak untuk tidak terbiasa mengonsumsi makanan yang kurang sehat, seperti martabak setiap malam, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Diet yang Sehat untuk Kesehatan Tubuh

Menurut dr. Marya, diet bukan hanya untuk melangsingkan tubuh, tapi juga untuk mengatur pola makan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

"Ada diet yang disesuaikan dengan kondisi medis tertentu, seperti diet untuk penyakit jantung atau malanutrisi," katanya. Setiap diet perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan tujuan yang ingin dicapai.

 

Mengatur Konsumsi Kolesterol

Banyak orang yang salah paham tentang kolesterol, terutama terkait dengan telur. Dr. Marya menjelaskan bahwa penderita kolesterol tinggi tidak perlu menghindari telur sepenuhnya.

Yang perlu dibatasi adalah konsumsi kuning telur dan makanan tinggi kolesterol lainnya, seperti seafood berlemak dan makanan yang digoreng dengan minyak banyak. "Pengaturan porsi sangat penting untuk menjaga keseimbangan," tegas dr. Marya.

 

Cara Memasak yang Tepat

Dalam memasak, penting untuk menjaga kandungan nutrisi dalam makanan. Sayur, misalnya, sebaiknya dimakan mentah setelah dicuci bersih atau dimasak sebentar agar kandungan gizinya tetap terjaga.

Begitu juga dengan protein, yang sebaiknya dipanaskan hingga matang, namun hindari pemasakan yang terlalu lama, seperti pengasapan, yang bisa merusak kualitas gizi. "Makanan yang dimasak dengan cara sederhana dan cepat bisa mempertahankan nutrisi lebih baik," kata dr. Marya.

 

Makanan Seimbang dengan Berbagai Sumber Protein

Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti tahu, tempe, putih telur, ayam, ikan, dan daging merah. Pilihan menu makan bisa disesuaikan dengan bahan makanan yang tersedia. Misalnya, mengolah ikan pedas atau tahu bersama sayuran bisa menjadi pilihan sehat yang memenuhi prinsip gizi seimbang.

 

Fleksibilitas dalam Menyusun Menu Sehat

Tidak perlu menyajikan makanan dalam bentuk yang terlalu terpisah, seperti nasi putih yang terpisah dari sayur dan lauk. Gizi seimbang tetap bisa tercapai meski makanan disajikan dalam bentuk yang lebih fleksibel.

Contohnya, nasi putih dengan sayur sop yang berisi aneka sayuran dan ayam yang sudah dimasukkan ke dalam sup juga merupakan contoh menu yang memenuhi prinsip gizi seimbang.

Dengan mengikuti panduan makan yang benar ini, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari berbagai penyakit. Semoga Hari Gizi Nasional 2025 ini menjadi momen untuk memulai kebiasaan makan yang lebih sehat bagi kita semua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya