3 Warna yang Diyakini Bawa Keberuntungan di Tahun Ular Kayu 2025

Liputan6.com, Jakarta Tahun Baru China 2025 resmi dimulai hari ini, 29 Januari, menandai datangnya Tahun Ular Kayu. Saat perayaan Imlek, tradisi dan budaya Tionghoa selalu menjadi sorotan, termasuk kepercayaan tentang warna-warna pembawa keberuntungan.

Profesor Xiaohuan Zhao dari China Studies Centres The University of Sydney mengungkapkan bahwa di Tahun Ular Kayu ada beberapa warna yang diyakini membawa keberuntungan.

Ada tiga warna yang diyakini membawa keberuntungan di Tahun Ular Kayu 2025 yakni merah, hijau, dan emas.

Merah

Bagi orang Tionghoa merah merupakan warna keberuntungan. Warna ini dianggap dapat mengusir roh jahat dan kemalangan.

Pada tahun 2025, simbolisme ini sangat kuat, karena merah dikaitkan dengan Api.

"Dipercaya bahwa mengenakan warna merah dapat membantu mengurangi energi Kayu yang berlebihan, sehingga menjaga keseimbangan dan harmoni antar elemen," kata Zhao mengutip laman resmi The University of Sydney pada 29 Januari 2025.

Emas

Emas melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Ini adalah warna keberuntungan lainnya, terutama di Tahun Ular Kayu, di mana juga menandakan Emas/Logam. Elemen ini berkorelasi dengan arah Barat.

"Oleh karena itu, menggunakan emas dalam dekorasi atau mengenakan emas dapat menarik energi positif, meningkatkan kemakmuran finansial, dan menjaga keseimbangan yang sehat antara asosiasi unsur Timur (Kayu) dan Barat (Logam) pada tahun 2025," tutur sosok yang mendapatkan gelar profesor di bidan Religion, Literature and Theatre ini.

Terkhusus bagi orang yang lahir di Tahun Ular Kayu, berarti anak-anak yang lahir mulai hari ini hingga setahun ke depan, hijau adalah warna yang diyakini paling membawa keberuntungan dalam hidup.

Hijau melambangkan Kayu, yang berhubungan dengan Yi, yang kedua dari sepuluh Batang Surgawi. Dalam kerangka Lima Elemen dalam kosmologi Tiongkok, Kayu memelihara Api, yang berhubungan dengan Si.

Oleh karena itu, hijau dapat meningkatkan energi individu yang lahir di Tahun Ular Kayu, menarik keberuntungan dan rejeki yang baik ke dalam hidup mereka.

Untuk diketahui Tahun Ular Kayu muncul 60 tahun sekali. Tahun Ular Kayu terakhir terjadi pada tahun 1965 dan sebelum itu pada tahun 1905.

Tahun Baru China sering disebut sebagai Tahun Baru Imlek didasarkan pada kalender lunisolar yang mengikuti pergerakan matahari dan bulan.

Tanggal tersebut biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah Titik Balik Matahari Musim Dingin. Setiap tahun, hewan zodiak yang berkuasa diberi salah satu dari lima elemen: kayu, tanah, api, logam, dan air. Untuk tahun ini ular dipadukan dengan kayu sehingga menjadi Tahun Ular Kayu.

Dalam budaya Tiongkok, ular memiliki makna yang kompleks. Di satu sisi, ular termasuk dalam unsur yin, yang diasosiasikan dengan kegelapan, kelembapan, dan kewanitaan.

Lalu, ular berbisa sering diasosiasikan dengan wanita jahat yang merayu pria dan menghisap.

Namun, ular juga memiliki simbolisme positif seperti kata Zhao. 

Ular kerap dianggap sebagai naga kecil (xiaolong 小龍), dan kulit yang dilepaskan ular disebut sebagai mantel naga (longyi 龍衣), yang melambangkan keberuntungan, kelahiran kembali, dan kewibawaan.

"Ular juga melambangkan pengejaran cinta dan kebahagiaan, sebuah tema yang digambarkan dengan indah dalam cerita rakyat tradisional, ‘Legenda Ular Putih’," lanjut Zho.

Ular juga dapat melambangkan kekayaan dan kebijaksanaan, dan dalam budaya tradisional Tiongkok, mereka sering dikelompokkan dengan kura-kura dan burung bangau sebagai simbol umur panjang.