Liputan6.com, Jakarta Diabetes merupakan penyakit kronis yang semakin banyak ditemukan pada usia yang makin muda. Diabetes adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat tubuh yang tidak memproduksi cukup insulin atau tidak mampu menggunakannya secara efektif.
Penyakit ini, jika tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ vital. Maka dari itu, deteksi dini sangat penting karena gejala awal seringkali tidak disadari.
Advertisement
Baca Juga
Gejala Awal Diabetes
Advertisement
Gejala awal diabetes bervariasi, tetapi beberapa tanda umum perlu diwaspadai diantaranya:
- Sering buang air kecil (poliuria), terutama di malam hari
- Haus yang berlebihan (polidipsia)Â rasa haus yang terus-menerus meskipun sudah banyak minum.
- Lapar yang berlebihan (polifagia) juga sering terjadi, karena tubuh kesulitan mengubah glukosa menjadi energi.
- Penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas (lebih dari 5% dari berat badan total) merupakan tanda lain yang perlu diwaspadai. Hal ini terjadi karena tubuh mulai memecah lemak dan otot untuk energi.
- Kelelahan yang berlebihan, meskipun tidak melakukan aktivitas berat, juga merupakan gejala umum.
- Muncul masalah kulit seperti kulit kering dan gatal, serta luka yang sulit sembuh.
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur
- Kesemutan, kebas, atau nyeri pada tangan dan kaki (neuropati) akibat kerusakan saraf karena kadar gula darah tinggi juga perlu diwaspadai.
- Mulut kering dan infeksi jamur, terutama di area genital, juga merupakan gejala yang perlu diperhatikan.
- Bercak kulit gelap (akantosis nigrikans), bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, merupakan tanda resistensi insulin. Pada pria, disfungsi ereksi juga dapat menjadi gejala diabetes.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua penderita diabetes mengalami semua gejala ini, dan beberapa gejala mungkin ringan atau tidak disadari.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Diduga Mengalami Gejala Diabetes?
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan diagnosis lebih lanjut.
Â
Pemeriksan untuk menegakkan diagnosis diabetes diantaranya:
- Tes Gula Darah Puasa
Bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pengidap diabetes melitus dalam kondisi puasa. Untuk menjalani tes ini, pengidap akan diminta untuk berpuasa terlebih dahulu selama 8 jam. Setelah itu, baru akan diambil sampel darahnya untuk mengetahui kadar gula darahnya.Â
- Tes Toleransi Glukosa
Perlu berpuasa terlebih dahulu selama semalam untuk menjalani tes ini. Kemudian, pengidap diabetes melitus akan menjalani pengukuran tes gula darah puasa. Setelah tes tersebut selesai dilakukan, pengidap akan diminta meminum larutan gula khusus. Kemudian, sampel gula darah akan kembali diambil setelah 2 jam minum larutan gula.
- Tes HbA1C (Glycated Haemoglobin Test)
Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pengidap selama 2–3 bulan ke belakang. Melalui tes ini, petugas akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.Â
Advertisement
Manfaat Mengetahui Dini Status Diabetes
Dengan melakukan pemeriksaan gula darah bisa diketahui diabetes atau tidaknya seseorang. Sehingga dokter bisa memberikan terapi yang sesuai. Tujuannya untuk membantu mengendalikan diabetes dengan cara mengelola kadar gula darah untuk menghindari komplikasi serius yang dapat terjadi.
Seperti diketahui, diabetes memiliki sebutan ibu dari banyak penyakit. Ketika diabetes tidak terkontrol maka bisa membuat seseorang menderita komplikasi seperti penyakit ginjal hingga penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung, stroke dan pembuluh darah.