Terbangun di Malam Hari? Cari Penyebabnya

Sering terbangun atau gelisah di malam hari? Jangan anggap sepele! Anda harus mencari penyebabnya.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Mei 2013, 19:45 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2013, 19:45 WIB
imsonia-130529b.jpg
Sering terbangun atau gelisah di malam hari? Jangan anggap sepele! Anda harus mencari penyebabnya. Tidak sedikit orang mengalami sulit untuk tidur kembali ketika sudah terbangun di malam hari. Sebenarnya banyak faktor pemicunya.

Dilansir helath.com, Rabu (29/5/2013), faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang kurang tidur atau terbangun di malam hari yaitu:
 
1. Sakit

Dalam sebuah penelitian, 15% orang Amerika dilaporkan menderita sakit kronis, dan dua pertiganya dilaporkan mengalami masalah tidur. Sakit punggung, sakit kepala, dan sindrom sendi temporomandibular (masalah dengan otot rahang) merupakan penyebab utama kurang tidur yang berhubungan dengan nyeri.

Mulailah perhatikan kesehatan dengan rutin berkonsultasi atau cek kesehatan badan, jangan tunggu sampai sakit.

2. Mental dan Stres

Insomnia adalah suatu gejala dan penyebab depresi dan kecemasan, karena otak menggunakan neurotransmitter yang sama untuk tidur dan suasana hati. Situasi stres seperti masalah uang atau perkawinan, sering menyebabkan insomnia yang bisa menjadi masalah jangka panjang.

3. Mendengkur

Jangan sepelekan masalah mendengkur karena dapat menyebabkan penyakit serius bila diabaikan. Di Amerika Serikat, terdapat 37 juta pendengkur kronis dan melihat hal ini mungkin bukan masalah besar.

Sekitar 30% sampai 50% orang Amerika mendengkur tanpa melihat konsekuensi. Namun dalam beberapa kasus, mendengkur merupakan gejala dari sleep apnea, gangguan yang terkait dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.

4. Perubahan Hormonal

Menopause, menstruasi, dan kehamilan adalah beberapa sumber utama masalah tidur di kalangan wanita. Hot flashes, payudara lembut, dan sering buang air kecil semua mengganggu pola tidur teratur. Menurut National Sleep Foundation, sekitar 40% wanita perimenopause (orang-orang yang berada dalam masa transisi tahun menopause mereka) memiliki masalah tidur.

5. Masalah Medis

Seringkali kesulitan tidur berbarengan dengan kondisi medis lainnya, misalnya penyakit paru-paru atau asma. Sesak napas yang diderita dapat mengganggu tidur terutama di pagi hari. Untuk penderita gagal jantung bisa mengembangkan pola pernapasan abnormal. Parkinson dan penyakit neurologis lainnya menjadai efek samping dari sulitnya tidur.

(Mia/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya