Banyaknya bayi yang diimunisasi ternyata masih kurang bisa mengurangi tingginya angka penderita hepatitis di Indonesia. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya kesadaran wanita yang seharusnya memeriksakan hepatitis pada saat awal kehamilan.
Menurut anggota Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Rino A. Gani, MD, PhD, masalah hepatitis di Indonesia yang paling rawan ada pada wanita hamil.
"Wanita hamil itu rawan menularkan virus hepatitis ke anaknya. Seharusnya ia memeriksakan kondisinya sejak awal kehamilan," jelas Roni saat jumpa media terkait hepatitis di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Jumat (13/7/2013).
Roni berpendapat bahwa Hepatitis B ada pada anak karena ia masuk melalui jalan lahir ibunya. Maka itu dianjurkan agar wanita melakukan pemeriksaan hepatitis. Lebih awal lebih baik.
Prevalensi pengidap hepatitis B di Indonesia, menurut data Kementrian Kesehatan mencapai delapan persen. Jumlah ini setara dengan 25 juta jiwa yang mengidap hepatitis B dan C, 12 juta jiwa berkembang menjadi kronis dan 1.250.000 jiwa berlanjut menjadi sirosis (radang hati).
Pada kelompok usia 1-4 tahun, sekitar 7,32 persen penderita hepatitis tahun 2007.
(Fit/Mel)
Menurut anggota Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Rino A. Gani, MD, PhD, masalah hepatitis di Indonesia yang paling rawan ada pada wanita hamil.
"Wanita hamil itu rawan menularkan virus hepatitis ke anaknya. Seharusnya ia memeriksakan kondisinya sejak awal kehamilan," jelas Roni saat jumpa media terkait hepatitis di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Jumat (13/7/2013).
Roni berpendapat bahwa Hepatitis B ada pada anak karena ia masuk melalui jalan lahir ibunya. Maka itu dianjurkan agar wanita melakukan pemeriksaan hepatitis. Lebih awal lebih baik.
Prevalensi pengidap hepatitis B di Indonesia, menurut data Kementrian Kesehatan mencapai delapan persen. Jumlah ini setara dengan 25 juta jiwa yang mengidap hepatitis B dan C, 12 juta jiwa berkembang menjadi kronis dan 1.250.000 jiwa berlanjut menjadi sirosis (radang hati).
Pada kelompok usia 1-4 tahun, sekitar 7,32 persen penderita hepatitis tahun 2007.
(Fit/Mel)