Dalam upaya menurunkan angka kasus DBD (Demam Berdarah Dengue), ternyata pemerintah daerah Jakarta Barat menggunakan ikan cupang sebagai alternatif pencegahan.
Seperti diutarakan oleh Kepala Suku Dinas Jakarta Barat Dr. Hj. Widyastuti bahwa dalam memberantas nyamuk Aedes Aegypti , ada tiga hal yang dilakukan.
"Pertama, ada yang namanya penanggulangan medis. Dalam hal ini, kita mengandalikan kasus DBD menggunakan obat. Karena kita ketahui DBD itu diakibatkan oleh virus. Kedua, ada pengendalian secara fisik seperti PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang sudah ada dalam Perda agar semua orang melakukannya," jelas Widyastuti saat acara pengendalian DBD di Provinsi DKI Jakarta 2013 di Puskesmas Palmerah, Jakarta, Kamis (18/7/2013)
Penanggulangan berikutnya, disampaikan Widyastuti adalah secara kimia. Maksudnya, Pemda melakukan larvasidasi dan penyuluhan ke masyarakat. Untuk larvasidasi, semua disediakan di puskesmas dan tanpa biaya.
"Terakhir, penanggulangan secara biologi. Ini dilakukan dengan melakukan pembauran ikan. Sebenarnya beberapa ikan kecil mau makan jentik. Tapi ikan cupang itu rakus dan di Slipi ada budidaya ikan cupang," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Jakarta barat Agus Trijono juga menyetujui hal tersebut. Menurutnya, di kawasan Slipi RW 04 ada sentra budidaya ikan cupang.
"Ikan cupang ada tiga jenis. Ada yang cupang hias, cupang adu dan cupang pemakan jentik. Walaupun cupang lainnya juga makan jentik, tapi jenis cupang lainnya lama makannya. Sedangkan ikan cupang pemakan jentik ini sangat efektif," ungkap Agus.
Agus menambahkan, sebelumnya Pemda pernah menabur 1.000 ekor ikan cupang di Slipi dan Palmerah dan ini efektif menurunkan angka penyakit DBD di kawasan tersebut.
(Fit/Abd)
Seperti diutarakan oleh Kepala Suku Dinas Jakarta Barat Dr. Hj. Widyastuti bahwa dalam memberantas nyamuk Aedes Aegypti , ada tiga hal yang dilakukan.
"Pertama, ada yang namanya penanggulangan medis. Dalam hal ini, kita mengandalikan kasus DBD menggunakan obat. Karena kita ketahui DBD itu diakibatkan oleh virus. Kedua, ada pengendalian secara fisik seperti PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang sudah ada dalam Perda agar semua orang melakukannya," jelas Widyastuti saat acara pengendalian DBD di Provinsi DKI Jakarta 2013 di Puskesmas Palmerah, Jakarta, Kamis (18/7/2013)
Penanggulangan berikutnya, disampaikan Widyastuti adalah secara kimia. Maksudnya, Pemda melakukan larvasidasi dan penyuluhan ke masyarakat. Untuk larvasidasi, semua disediakan di puskesmas dan tanpa biaya.
"Terakhir, penanggulangan secara biologi. Ini dilakukan dengan melakukan pembauran ikan. Sebenarnya beberapa ikan kecil mau makan jentik. Tapi ikan cupang itu rakus dan di Slipi ada budidaya ikan cupang," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Jakarta barat Agus Trijono juga menyetujui hal tersebut. Menurutnya, di kawasan Slipi RW 04 ada sentra budidaya ikan cupang.
"Ikan cupang ada tiga jenis. Ada yang cupang hias, cupang adu dan cupang pemakan jentik. Walaupun cupang lainnya juga makan jentik, tapi jenis cupang lainnya lama makannya. Sedangkan ikan cupang pemakan jentik ini sangat efektif," ungkap Agus.
Agus menambahkan, sebelumnya Pemda pernah menabur 1.000 ekor ikan cupang di Slipi dan Palmerah dan ini efektif menurunkan angka penyakit DBD di kawasan tersebut.
(Fit/Abd)