Yayasan Jantung Indonesia (YJI) selalu mengingatkan pentingnya kewaspadaan wanita terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Risiko terkena penyakit jantung dan kardiovaskular perempuan sama tingginya dengan pria," ujar Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Syahlina Zuhal ditulis Senin (2/9/2013).
Dibawah ini beberapa pernyataan yang ditulis YJI untuk menilai risiko jantung Anda. YJI menyarankan berkonsultasi ke dokter untuk mengelola atau mengurangi faktor risiko Anda, jika dua atau lebih pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang dialami.
"Mulailah menyadari sejak dini untuk membuat jantung tetap lebih sehat," papar Syahlina Zuhal.
(Mia/Abd)
"Risiko terkena penyakit jantung dan kardiovaskular perempuan sama tingginya dengan pria," ujar Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Syahlina Zuhal ditulis Senin (2/9/2013).
Dibawah ini beberapa pernyataan yang ditulis YJI untuk menilai risiko jantung Anda. YJI menyarankan berkonsultasi ke dokter untuk mengelola atau mengurangi faktor risiko Anda, jika dua atau lebih pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang dialami.
- Umur dan jenis kelamin. Saya wanita berusia lebih dari 50 tahun, sudah melewati masa menopause atau indung telur sudah diangkat.
- Sejarah keluarga. Ayah atau saudara saya mengalami serangan jantung sebelum usia 55 tahun dan ada yang mengalami stroke. Ibu atau saudara perempuan saya terkena serangan jantung sebelum usia 65 tahun.
- Tekanan darah. Tekanan darah saya adalah 140/90 mg/dL atau lebih tinggi atau tidak tahu tekanan darah saya.
- Asap tembakau. Saya merokok, tinggal atau bekerja di lingkungan perokok.
- Jumlah kolesterol. Kolesterol total saya adalah 240 mg/dL, atau tidak tahu kadar kolesterol HDL.
- Kolesterol HDL. HDL saya('baik') kolesterol kurang dari 40 mg/dl, atau saya tidak tahu kadarnya.
- Aktivitas fisik. Saya berolahraga kurang dari 30 menit setiap harinya.
- Kegemukan. Saya 20 pon (9 kilogram) atau kelebihan berat badan untuk tinggi badan (tidak proporsional).
- Diabetes. Saya menderita diabetes (gula darah puasa 126 mg/dL atau lebih tinggi. Saya perlu obat untuk mengontrol gula darah saya.
- Sejarah medis penyakit jantung. Saya memiliki penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium atau kondisi jantung. Saya pernah mengalami serangan jantung.
- Sejarah medis stroke. Saya telah diberitahu bahwa saya memiliki penyakit arteri karotis. Saya sudah mengalami stroke atau TIA (transient ischemic attact. Saya memiliki penyakitarteri kaki, jumlah sel darah merah tinggi atau sel sabit anemia.
"Mulailah menyadari sejak dini untuk membuat jantung tetap lebih sehat," papar Syahlina Zuhal.
(Mia/Abd)