Protein Hewani Bukan Pemicu Lahirnya Bayi Kembar

Makanan berprotein hewani dapat memicu kemungkinan anak kembar adalah mitos.

oleh Kusmiyati diperbarui 08 Sep 2013, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2013, 14:00 WIB
bayi-kembar-130906b.jpg
Banyak beredar di masyarakat makanan berprotein hewani dapat memicu kemungkinan anak kembar. Hal ini menurut Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dengan sub spesialis fertilitas dan hormon reproduksi dan konsultan, dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K) merupakan mitos.

"Itu mitos, faktor memiliki anak kembar itu dari genetik dan program kehamilan," tutur dr. Caroline seperti ditulis Minggu (8/9/2013).

Asupan makanan seimbang diperlukan untuk menjaga gizi ibu dan anak saat kehamilan. Faktor genetik merupakan faktor utama kehamilan kembar.

"Program kehamilan bisa dengan inseminasi atau bayi tabung tergantung pilihan pasangan yang didapat saat berkonsultasi," jelas dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Omni Pulomas, Jakarta Timur.

Inseminasi merupakan proses bantuan reproduksi dengan mengambil sperma kemudian disuntikkan dengan kateter ke dalam vagina (intracervical insemination) atau rahim (intrauterine insemination) pada saat calon ibu mengalami ovulasi.

Proses inseminasi buatan berlangsung singkat dan terasa seperti pemeriksaan papsmear biasa. Dalam dua minggu, keberadaan janin sudah bisa dicek dengan tes kehamilan.

Berbeda dengan bayi tabung, proses ini tidak mengalami pembuahan alami melainkan menggunakan teknologi di laboratorium dan memerlukan waktu dua sampai tiga hari.

"Kalu inseminasi pembuahan alami dilakukan di dalam rahim ibu, sedangkan bayi tabung dilakukan di laboratorium dan memasukan ke rahim sudah terbentuk embrio," paparnya.

(Mia/Abd/*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya