Benarkah Susu UHT Kurang Ideal untuk Pencernaan?

Susu yang dipasteurisasi atau sering disebut UHT (Ultra High Temperature) memang dikatakan dapat membunuh bakteri.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Nov 2013, 08:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2013, 08:00 WIB
susu-indonesia-130918b.jpg
Susu yang dipasteurisasi atau sering disebut UHT (Ultra High Temperature) memang dikatakan dapat membunuh bakteri. Tapi kenyataannya, sulit untuk membuat susu menjadi steril terhadap gangguan bakteri atau polusi.

Begitu disampaikan pakar Food Combaining, Erikar Lebang dalam bukunya 'Mitos dan Fakta Kesehatan', seperti ditulis Minggu (17/11/2013).

Menurut Erikar, walaupun susu kurang cocok untuk manusia, susu masih dilengkapi dengan enzim laktase untuk membantu pencernaan.

"Kombinasi lactase susu dan enzim laktase bawaan manusia bisa sedikit membantu 'melawan' kondisi susu yang tidak ideal untuk manusia," tulisnya.

Namun, dikatakan Erikar, enzim memiliki sifat buruk, yaitu tidak tahan dengan suhu di atas 45-50 derajat celsius. Sementara proses UHT butuh setidaknya sistem pemanasan hingga 137-140 derajat celsius.

"UHT mematikan enzim susu tersebut. Hingga akhirnya susu yang sebenarnya sudah kurang ideal untuk pencernaan menjadi lebih tidak ideal lagi. Artinya, lemak susu semakin tidak terurai dan kolesterol susu membebani sistem tubuh tanpa kontrol," ungkapnya.

Erikar menyampaikan, proses UHT juga ternyata merusak banyak vitamin yang terdapat dalam susu.

"Menghilangnya enzim laktase dari tubuh manusia sejak usia 2-3 tahun sebenarnya menunjukkan manusia dewasa tidak butuh susu sama sekali," katanya.

(Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya