Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengecam proses penangkapan dr. Hendry Simanjuntak, SpOG yang dirasa tidak manusiawi dan tidak profesional, seperti yang ditulis pada rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (26/11/2013).
Seperti diketahui dr. Hendry Simanjuntak, SpOG, merupakan satu dari tiga dokter yang terlibat kasus dugaan malpraktik terhadap Siska Makatey, tertangkap Sabtu (23/11/2013) pukul 19.00 di Siborong-borong, Sumatra Utara.
Pada kronologis kejadian yang dipaparkan POGI, dr. Hendry diciduk pihak Kejagung dan aparat kepolisian dengan membawa senjata lengkap laras panjang.
dr. Hendry merasa dianiaya dengan tindakan yang dilakukan pihak kepolisian yang menarik dan menyeret di depan keluarganya.
"Penangkapannya arogan, dan saya merasa dianiaya. Saat diciduk baju saya ditarik, aparat kepolisian berteriak dan menyeret saya ke mobil dengan keadaan tangan saya terborgol. Saat ingin menghubungi pengacara hp saya dirampas," kata dr. Hendi dalam percakapannya lewat telepon dengan Kepala POGI, dr. Nurdadi.
Penangkapan rekan sejawatnya membuat dr. Nurdadi merasa sedih dan sakit. "Kalau memang rekan sejawat saya mau ditangkap tidak diperlakukan seperti itu. Dia bukan teroris atau pelaku kriminal," ujar dr. Nurdadi.
Hal serupa juga dikatakan Sekretaris Jenderal POGI, dr. Ari Kusumo Januarto. "Jangan samakan kasus dokter seperti pelaku kriminal begitu. Itu beda, mereka sudah melakukan tindakan sesuai prosedur. Kami juga memiliki MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran), penyebab kematian pasien tersebut adalah emboli udara yang tidak dapat dicegah dan diprediksi," ujar Ari yang masih menyematkan pita hitam pada lengan bajunya tanda berkabung. (Mia/Igw)
Baca Juga:
POGI : Dokter Juga Manusia
`Dosa-dosa` Dokter Ayu, Dokter Hendry & Dokter Hendy di Mata MA
Kronologi Penangkapan dr. Hendry Simanjuntak
Setelah dr Ayu, Kini dr Hendry Juga Dijebloskan ke Penjara
Inilah Kronologi Kasus Penangkapan Dokter Ayu
Kejanggalan dalam Kasus Dr. Ayu Menurut YPKKI, Apa Saja?
Pakar : Dokter Ayu Tak Pantas Ditahan
Dokter Kandungan Mau Mogok, IDI Minta Doa Saja
Seperti diketahui dr. Hendry Simanjuntak, SpOG, merupakan satu dari tiga dokter yang terlibat kasus dugaan malpraktik terhadap Siska Makatey, tertangkap Sabtu (23/11/2013) pukul 19.00 di Siborong-borong, Sumatra Utara.
Pada kronologis kejadian yang dipaparkan POGI, dr. Hendry diciduk pihak Kejagung dan aparat kepolisian dengan membawa senjata lengkap laras panjang.
dr. Hendry merasa dianiaya dengan tindakan yang dilakukan pihak kepolisian yang menarik dan menyeret di depan keluarganya.
"Penangkapannya arogan, dan saya merasa dianiaya. Saat diciduk baju saya ditarik, aparat kepolisian berteriak dan menyeret saya ke mobil dengan keadaan tangan saya terborgol. Saat ingin menghubungi pengacara hp saya dirampas," kata dr. Hendi dalam percakapannya lewat telepon dengan Kepala POGI, dr. Nurdadi.
Penangkapan rekan sejawatnya membuat dr. Nurdadi merasa sedih dan sakit. "Kalau memang rekan sejawat saya mau ditangkap tidak diperlakukan seperti itu. Dia bukan teroris atau pelaku kriminal," ujar dr. Nurdadi.
Hal serupa juga dikatakan Sekretaris Jenderal POGI, dr. Ari Kusumo Januarto. "Jangan samakan kasus dokter seperti pelaku kriminal begitu. Itu beda, mereka sudah melakukan tindakan sesuai prosedur. Kami juga memiliki MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran), penyebab kematian pasien tersebut adalah emboli udara yang tidak dapat dicegah dan diprediksi," ujar Ari yang masih menyematkan pita hitam pada lengan bajunya tanda berkabung. (Mia/Igw)
Baca Juga:
POGI : Dokter Juga Manusia
`Dosa-dosa` Dokter Ayu, Dokter Hendry & Dokter Hendy di Mata MA
Kronologi Penangkapan dr. Hendry Simanjuntak
Setelah dr Ayu, Kini dr Hendry Juga Dijebloskan ke Penjara
Inilah Kronologi Kasus Penangkapan Dokter Ayu
Kejanggalan dalam Kasus Dr. Ayu Menurut YPKKI, Apa Saja?
Pakar : Dokter Ayu Tak Pantas Ditahan
Dokter Kandungan Mau Mogok, IDI Minta Doa Saja