Meskipun hingga kini sejumlah ahli masih memperdebatkan hubungan langsung antara tontonan televisi dan penyimpangan perilaku pada anak, menurut penelitian yang terbit pada Januari 2014 di Jurnal Pediatrics disebutkan bahwa film yang penuh dengan adegan kekerasan yang kebanyakan disebut film 'action' dapat memicu anak di atas 12 tahun untuk gemar mengonsumsi alkohol bahkan terlibat dalam perilaku seksual yang tak seharusnya. Anak bahkan makin bandel.
Demikian diungkapkan oleh pemimpin studi, Amy Bleakley dari University of Pennsylvania's Annenberg Public Policy Center.
Ia mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini tidak main-main karena peneliti menemukan 90 persen anak yang nonton film dengan adegan kekerasan berpotensi membahayakan orang lain sekaligus berperilaku seksual yang berisiko.
Tak hanya Amy ternyata yang setuju dengan hasil penelitiannya. Karena sejumlah psikolog ini juga mengaku setuju dengan hasil penelitian ini. Seperti ditulis Everydayhealth, Rabu (11/12/2013) berikut psikolog yang setuju:
1. Patrick Markey , profesor psikologi di Villanova University mengatakan, walaupun penelitian ini spekulatif dan tidak sepenuhnya terbukti, tapi film `action` yang mengandung adegan kekerasan di sana sini memang memiliki risiko buruk dan potensial memengaruhi piskis dan perilaku anak-anak.
2. Christopher Ferguson, Ketua Departemen Psikologi di Universitas Stetson di DeLand, Florida, Amerika Serikat mengatakan, penelitian ini menggambarkan makin buruknya perilaku manusia ke depannya bila orangtuanya tidak peduli hal tersebut.
(Fit/Abd)
Demikian diungkapkan oleh pemimpin studi, Amy Bleakley dari University of Pennsylvania's Annenberg Public Policy Center.
Ia mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini tidak main-main karena peneliti menemukan 90 persen anak yang nonton film dengan adegan kekerasan berpotensi membahayakan orang lain sekaligus berperilaku seksual yang berisiko.
Tak hanya Amy ternyata yang setuju dengan hasil penelitiannya. Karena sejumlah psikolog ini juga mengaku setuju dengan hasil penelitian ini. Seperti ditulis Everydayhealth, Rabu (11/12/2013) berikut psikolog yang setuju:
1. Patrick Markey , profesor psikologi di Villanova University mengatakan, walaupun penelitian ini spekulatif dan tidak sepenuhnya terbukti, tapi film `action` yang mengandung adegan kekerasan di sana sini memang memiliki risiko buruk dan potensial memengaruhi piskis dan perilaku anak-anak.
2. Christopher Ferguson, Ketua Departemen Psikologi di Universitas Stetson di DeLand, Florida, Amerika Serikat mengatakan, penelitian ini menggambarkan makin buruknya perilaku manusia ke depannya bila orangtuanya tidak peduli hal tersebut.
(Fit/Abd)