1 dari 4 Wanita Indonesia Rentan Alami Keropos Tulang

Yayasan Osteoporosis Internasional mengungkapkan bahwa satu dari empat perempuan di Indonesia memiliki risiko osteoporosis

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Des 2013, 20:30 WIB
Diterbitkan 13 Des 2013, 20:30 WIB
osteoporosis-tulang-131101b.jpg
Sebuah penelitian terbaru dari Yayasan Osteoporosis Internasional (IOF) mengungkapkan bahwa satu dari empat perempuan di Indonesia yang berusia 50 – 80 tahun memiliki risiko terkena osteoporosis (keropos tulang), penyakit yang melemahkan kekuatan tulang dan dapat berakibat pada patahnya tulang sehingga dapat membatasi mobilitas.

Seperti disampaikan CEO IOF, Judy Stenmark dalam rilis yang diterima Liputan6.com, meskipun terjadi prevalensi tinggi dan krisis kesehatan di berbagai wilayah, osteoporosis tetap merupakan gangguan yang kurang terdiagnosa, kurang terawat, dan kurang sumber daya dalam penanganannya, sehingga berdampak serius terhadap masyarakat, sosial dan ekonomi untuk Indonesia dan seluruh negara Asia.

"Melalui publikasi ini, IOF menyerukan tindakan mendesak yang harus diambil untuk menghindari bencana atas biaya sosial-ekonomi dan rasa sakit yang tidak perlu, penderitaan dan kematian jutaan orang di masa depan," kata Judy.

Menurut Judy, data osteoporosis di Indonesia ini terkait dengan insiden patah tulang pinggul yang meningkat dua hingga tiga kali lipat di sebagian besar negara-negara Asia selama 30 tahun terakhir. Dan IOF memperkirakan, pada 2050 akan ada lebih dari 50 persen insiden patah tulang pinggul di Asia yang terjadi karena osteoporosis.

Sementara itu ahli gizi dari Fonterra, Joanne Todd mengatakan, untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit yang melemahkan tulang manusia ini, ia menganjurkan untuk semua orang berisiko agar diet kaya kalsium dan protein dan olahraga teratur.

Seorang peneliti kepadatan tulang mineral dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. Suharti Suherman menambahkan, puncak kepadatan tulang kita berusia sekitar 30 tahun. Ketika kita mencapai usia ini tanpa gizi yang cukup dan olahraga teratur, tulang dapat menjadi kehilangan kepadatan atau melemah yang dapat menyebabkan osteoporosis.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya