Puasa Berkepanjangan Tingkatkan Risiko Stroke?

Para peneliti mengungkapkan bahwa puasa berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke dengan tipe yang termasuk jarang.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Feb 2014, 13:45 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2014, 13:45 WIB
diet-ocd-140203-a.jpg

Banyak yang percaya, selain mendapatkan pahala, puasa juga dapat menghindarkan diri dari segala macam penyakit. Tapi, tahukah Anda bahwa puasa berkepanjangan justru dapat menyebabkan terjadinya stroke?

Dalam pertemuan tahunan ke-60 American Academy of Neurology (AAN), yang berlangsung 12 sampai 19 April 2008 di Chicago, Amerika Serikat Para peneliti mengungkapkan bahwa puasa berkepanjangan dapat meningkatkan risiko stroke dengan tipe yang termasuk jarang. Dan mengejutkannya, puasa selama bulan Ramadan juga dapat meningkatkan hal serupa.

Sebelum mengungkapkan hasilnya, terlebih dulu dilakukan penelitian selama lima tahun di rumah sakit yang ada di Iran, sebuah negara Muslim di mana puasa sudah jelas sangat dianjurkan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa berpuasa selama Bulan Ramadan tidak memengaruhi terjadinya stroke. Namun, dalam sebuah studi terbaru, ditemukan fakta, rata-rata yang diperiksa mengalami yang namanya cerebal trombosis sinus vena (CVST). Di mana dari 162 orang yang diperiksa, 33 orang menderita stroke saat puasa, dan 129 orang mengalami stroke saat menjalani puasa berkepanjangan di luar bulan Ramadan.

Dan ini terjadi seimbang, antara pria dan wanita.

CVST merupakan jenis stroke langka yang sebagian besar memengaruhi orang dewasa muda, anak-anak, dan lebih sering terjadi pada wanita.

"Hasil ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian lain, dan mereka harus melihatnya dengan sangat hati-hati," kata penulis studi dari Ishafan University of Medical Sciences,  Mohammad Saadatnia, MD, seperti dikutip situs resmi American Academy of Neurology, pada Senin (3/2/2014)

Saadatnia, faktor risiko biasa hidup secara berdampingan. Seperti kontrasepsi oral dan gangguan coagulopathic, bersama dengan dehidrasi pada pasien. Sementara, inilah yang menjadi alasan mengapa para pasien rentan terhadap CVST. Pasien dan para dokter perlu menyadari kemungkinan terjadi komplikasi saat puasa berkepanjangan.

"Kesimpulannya, menurut hasil penelitian kami, tampaknya orang sehat sehat tidak memiliki masalah berkaitan dengan CVST saat puasa. Tetapi, orang dengan keadaan hiperkoagulasi dan wanita yang menggunakan pil kontrasepsi oral, rentan terhadap CVST, dan dokter mereka harus menyadari kemungkinan komplikasi yang disebutkan," kata dia kembali menjelaskan.

"Hasil ini dan hipotesis perlu dikonfirmasi oleh penelitian lain," kata Saadatnia menambahkan.

(Adt/Mel)

Baca Juga:

Antara OCD dan Stroke Deddy Corbuzier, Adakah Kaitannya?
Jendela Makan dalam Diet OCD ala Deddy Corbuzier, Apa Itu
`Puasa Berselang` Banyak Efek Positif Jika Dilakukan dengan Benar?

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya