Sampah di Indonesia Paling Banyak Berasal dari Rumah Tangga

Berat timbunan sampah di Indonesia secara nasional mencapai 200 ribu ton per hari atau setara dengan 73 juta ton per tahun

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Feb 2014, 19:45 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2014, 19:45 WIB
sampah-1-140204c.jpg
Berat timbunan sampah di Indonesia secara nasional mencapai 200 ribu ton per hari atau setara dengan 73 juta ton per tahun. Dari manakah saja sampah-sampah itu berasal?

"Paling dominan sampah di Indonesia berasal dari sampah rumah tangga. Jadi, kita-kita ini kontributor sampah itu sendiri," kata Drs. Rasio Ridho Sani, MCOM, MpM selaku Deputi IV Bidang Pengelolahan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, dan Sampah dalam acara `Kementerian Lingkungan Hidup Media Briefing` di Ruang Kalpataru Gedung B KLH, Kebon Nanas, Jakarta, Rabu (19/2/2014)

Hasil hitungan tersebut, lanjut Rasio. menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan per invidu setiap harinya sebesar 0,8 kilogram. Menurut dia lagi, jumlah timbunan sampah rata-rata harian di kota metropolitan, di mana jumlah penduduknya lebih dari 1 juta jiwa dan kota besar yang jumlah penduduknya 500 ribu sampai 1 juta jiwa, masing-masingnya adalah 1.300 ton dan 480 ton.

Selain berasal dari sampah rumah tangga, jenis sampah yang ada juga dihasilkan dari sampah plastik sebesar 14 persen, kertas sebesar 9 persen, sisanya terdiri dari logam, karet, kain, kaca dan lain-lain.

"Sementara dari sisi sumbernya, yang paling dominan rumah tangga sebanyak 48 persen, pasar tradisional 24 persen, dan kawasan komersial sebesar 9 persen. Sisanya dari fasilitas publik, sekolah, kantor, jalan, dan sebagainya," kata dia menjelaskan.

Berdasarkan hasil studi di tahun 2008 yang dilakukan beberapa kota, pola pengelolaan sampah di Indonesia menurut Rasio adalah diangkut dan ditimbun di TPA sebesar 69 persen, dikubur sebesar 10 persen, dikompos dan daur ulang sebesar 7 persen, dibakar sebesar 5 persen, dan sisanya tidak terkelola sebesar 7 persen.

"Dan masih ada 25 persen sampah belum sampai ke TPA," kata dia menerangkan.

(Adt/Abd)

Bacajuga:

21 Februari Hari Sampah, Mengenang Tragedi Sampah di Leuwigajah

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya