Liputan6.com, Jakarta Munculnya virus corona cukup meresahkan kehidupan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Kemarin Senin (3/3/2020), Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 WNI positif corona. Hal tersebut membuat tingkat kewaspadaan terhadap virus corona semakin meningkat di masyarakat.
Sejak mewabah pada akhir tahun lalu, China sudah mencatat hampir 80.000 kasus virus corona tersebar di dunia. Virus ini sudah menyebar lebih ke 50 negara. Sebagian besar kasus yang menyebabkan infeksi dan kematian terjadi di China.
Advertisement
Baca Juga
Menurut BBC, Minggu (1/3/2020), mewabahnya virus Corona membuat aktivitas pabrik di China menurun pesat. Hal tersebut disebabkan karena produsen berhenti bekerja dalam upaya membendung penyebaran virus corona. Efeknya aktivitas pabrik berhenti dan membuat dampak yang signifikan untuk kualitas udara di China.
NASA pun merilis laporan terkait tingkat kualitas udara di Beijing yang membanding antara tahun 2019 dan 2020. Hasilnya terlihat jelas bahwa kualitas udara China semakin bebas polusi setelah virus corona mewabah. Berikut Liputan6.com rangkum dari NASA, foto citra satelit kualitas udara di Beijing yang semakin bersih, Selasa (3/3/2020).
1. Ini dia foto citra satelit NASA pada 2019 yang menunjukkan nilai kadar nitrogen dioksida mencapai angka yang cukup tinggi di Beijing.
Advertisement
2. Namun sejak mewabahnya virus Corona, perlahan kadar nitrogen dioksida mulai menurun seperti pada periode 1 Januari - 20 Januari 2020.
3. Pada rentang 28 Januari - 9 Februari 2020, bahkan kadar nitrogen dioksida sudah berada pada level biru yang artinya kualitas udara semakin bersih.
Advertisement
3. Kualitas udara bersih kini terlihat pada rentang 10 Februari - 25 Februari 2020. Terlihat jelas bahwa kadar nitrogen dioksida semakin menipis.
5. Bila dibandingkan antara foto satelit NASA 2019 dan 2020, maka bisa terlihat jelas perbedaan kadar nitrogen dioksida antara kedua tahun tersebut.
Advertisement