Liputan6.com, Jakarta Mengetahui jenis-jenis migrasi tentu akan lebih memahamkanmu tentang kegiatan berpindah-pindah tempat tinggal, dari tempat tinggal satu ke tempat tinggal yang lain. Hal ini penting sekali untuk diketahui, karena migrasi sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan penduduk. Terutama dalam bidang ekonomi, sosial, keamanan, dan kebudayaan dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Tidak hanya sekadar pindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Tetapi perpindahan penduduk ini dilakukan dari kota, negara, atau wilayah satu ke wilayah yang lain. Dengan tujuan untuk menetap lebih lama atau hanya menetap sementara saja. Jadi, penting mengetahui jenis-jenis migrasi ini.
Advertisement
Baca Juga
Penting karena jenis-jenis migrasi ini akan mempengaruhi keputusan setiap penduduk untuk memutuskan tempat tinggalnya. Bahkan kegiatan migrasi ini juga seringkali digunakan untuk mengatasi persaingan dan meningkatkan pendapatan ekonomi dalam sistem globalisasi ekonomi. Ada dua macam-macam migrasi, yaitu migrasi nasional dan migrasi internasional.
Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis migrasi yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/4/2020).
Pengertian Migrasi
Sebelum membahas mengenai jenis-jenis migrasi, akan lebih baik untuk mengetahui pengertian migrasi menurut ahli. Menurut Rutman, Rozy Munir, dan La Ode Syarifuddin.
Menurut Rutman (1970)
Migrasi merupakan perpindahan penduduk yang dilakukan dengan latar belakang permasalahan penduduk terutama dalam bidang ekonomi, sosial, keamanan, dan kebudayaan dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Tujuan dari migrasi ini ia menambahkan untuk menjadikan kehidupan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.
Menurut Rozy Munir (1981)
Migrasi merupakan pemindahan populasi penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu tempat ke yang lain melampaui batas politik/negara atau batas administratif atau perbatasan negara. Dalam pengertian ini, perpindahan adalah pergeseran yang cukup permanen dari satu tempat ke yang lainnya.
Menurut La Ode Syarifuddin (1985)
Migrasi merupakan bentuk respon yang ada pada manusia untuk kondisi yang tidak menyenangkan atau peristiwa di daerah asli, serta sistem kepemilikan tanah, yang tidak menguntungkan sama sekali, dan seterusnya.
Advertisement
Macam-Macam Migrasi
Jenis-jenis migrasi ini akan masuk dalam macam-macam migrasi. Sebelum itu harus mengetahui terlebih dahulu, bahwa ada dua jenis migrasi. Ada migrasi nasional dan migrasi internasional.
1. Migrasi Nasional
Migrasi nasional atau lokal ini merupakan perpindahan penduduk di dalam satu wilayah negara yang dilakukan dengan tidak adanya keterpaksaaan. Tujuan perpindahan ini untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Mengenai migrasi nasional ini misalnya saja pindahnya politikus Fahri Hamzah dari NTB ke Jakarta dengan tujuan menjalankan tugasnya sebagai Anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
2. Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan yang dilakukan oleh masyarakat dari menjadi penduduk negara satu ke suatu negara lain. Perpindahan ini dilakukan atas dasar sukarela dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Misalnya saja seseorang yang melakukan migrasi internasional ini seperti Anggun dari Warga Negara Indonesia menjadi Warga Negara Prancis seperti sekarang.
Jenis-Jenis Migrasi Nasional
1. Sirkulasi
Sirkulasi merupakan perpindahan penduduk yang tidak menetap, namun ada juga yang menetap atau tinggal sementara waktu di daerah tujuan. Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi bisa dibedakan ke dalam jenis-jenis berikut ini :
a. Sirkulasi Harian, perpindahan penduduk suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam harinya (tanpa menginap). Pelaku sirkulasi ulang-alik ini disebut dengan penglaju atau komuter.
b. Sirkulasi Mingguan, perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pecan dan akan kembali pada akhir pekan.
c. Sirkulasi Bulanan, perpindahan penduduk dari suatu daerah lain yang dilakukan sebulan sekali. Sirkulasi bulanan terjadi jika jarak tempuh antardaerah relative jauh, sehingga dianggap tidak efektif baik segi waktu maupun biaya jika melakukan sirkulasi harian atau mingguan.
2. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau. Biasanya, urbanisasi sifatnya menetap jadi jumlah penduduk suatu kota yang dituju ataupun jumlah penduduk di desa yang tinggalkan.
Faktor pendorong urbanisasi yaitu :
a. Tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai di luar sektor pertanian.
b. Lahan pertanian sempit.
c. Upah tenaga kerja yang rendah.
d. Sarana dan prasarana sosial terbatas.
e. Anggapan lebih terpandang bila bekerja di kota.
f. Tidak cocok dengan pola kehidupan desa.
Faktor penarik urbanisasi yaitu :
a. Tersedia banyak lapangan pekerjaan.
b. Upah tenaga kerja yang lebih besar.
c. Sarana dan prasarana sosial memadai.
3. Ruralisasi
Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa. Jadi, ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Umumnya, ruralisasi dilakukan oleh masyarakat yang dulunya pernah melakukan urbanisasi. Namun, banyak juga penduduk kota asli yang pindah ke desa.
Faktor pendorong ruralisasi yaitu :
a. Merasa jenuh tinggal di kota.
b. Harga lahan di kota semakin mahal dan tidak terjangkau.
c. Keinginan memajukan desa ataupun daerah asal.
d. Merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.
Faktor penarik ruralisasi yaitu :
a. Harga lahan di pedesaan relative lebih murah.
b. Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana.
c. Suasana lebih tenang sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani pensiun.
d. Perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
4. Transmigrasi
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk antar pulau. Misalnya, dari Jawa ke Kalimantan atau ke Sumatera. Jadi transmigrasi dilakukan oleh orang yang tinggal di pulau padat penduduk ke pulau yang masih jarang penduduknya. Orang yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Berikut ini jenis transmigrasi berdasarkan pelaksanaannya :
a. Transmigrasi Umum, transmigrasi yang dilakukan oleh program pemerintah. Biaya ditanggung oleh pemerintah, termasuk penyediaan lahan pertanian dan biaya hidup untuk beberapa bulan.
b. Transmigrasi Spontan, transmigrasi yang dilakukan atas kesadaran dan biaya sendiri.
c. Transmigrasi Sektoral, transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antara pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah tujuan transmigrasi.
d. Transmigrasi Bedol Desa, transmigrasi yang dilakukan terhadap satu desa atau daerah secara bersama-sama. Transmigrasi ini dilakukan karena beberapa faktor, yaitu :
- Daerah asal terkena pembangunan proyek pemerintah, misalnya pembangunan waduk yang luas.
- Daerah asal merupakan kawasan bencana, sehingga masyarakat yang ada didalamnya harus dipindahkan.
Advertisement
Jenis-Jenis Migrasi Internasional
1. Imigrasi
Imigrasi ialah datangnya penduduk dari sebuah Negara lain ke sebuah Negara, misalnya wisatawan negara luar datang ke Indonesia.
2. Emigrasi
Emigrasi ialah perpindahan penduduk yang berpindah sebuah Negara ke Negara yang lain, misalnya tenaga kerja indonesia (TKI) dari Indonesia bertempat di Malaysia untuk bekerja.
3. Repatriasi
Repatriasi ialah perpindahan penduduk dari Negara yang di tinggalinya dalam waktu sementara dan kembali ke Negara asalnya setelah sekian lama tidak kekampung halamannya. Contohnya, orang asal Indonesia yang sudah lama menetap di negara luar kembali pulang ke kampung halamannya di Indonesia.
Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi
1. Faktor Pendorong
- Sedikitnya lapangan kerja dan meningkatnya kemiskinan, jika lapangan kerja sulit serta hidup sulit untuk berkembang maka penduduk setempat cenderung pergi meninggalkan daerahnya untuk mencari tempat yang lebih baik.
- Keadaan politik yang kurang aman atau adanya peperangan jika keadaan daerahnya kurang aman penduduk akan cenderung pergi meninggalkan tempat tinggalnya.
- Fasilitas hidup di daearah asal kurang memenuhi kebutuhan contoh seorang yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi terpaksa harus pergi ke kota lain karena di kotanya tidak ada universitas yang dinginkan atau sesuai jurusan yang di kendakinya.
2. Faktor Penarik
- Banyaknya lapangan kerja dan lahan untuk membuka usaha. Jika lapangan kerja samgat terbuka pada suatu daerah maka penduduk cenderung ingin datang kedaerah itu. Demikian juga bila kesempatan untuk membuka usaha sangat mudah didapat, penduduk cenderung ingin datang untuk mencari peruntungan ke daerah itu.
- UMR atau UMP yang lebih tinggi. Jika upah tenaga kerja di suatu daerah tinggi maka penduduk cenderung ingin datang ke daeah itu untuk mendapatkan ekonomi yang lebih baik.
- Adanya fasilitas hidup yang mencukupi, jika suatu daerah fasilitas hidup lebih lengkap, orang ingin datang ke daerah tesebut. Diantaranya ialah pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat belanja,tempat rekreasi, dan mode transportasi yang lengkap.
Advertisement
Dampak Positif dan Dampak Negatif Migrasi
1. Dampak Positif
- Perataan populasi, yang merupakan populasi padat suatu daerah, Masalah yang terjadi untuk mencegah publik melakukan program migrasi.
- Meningkatkan kesejahteraan ekonomi penduduk, yaitu masyarakat yang hidup di wilayah kehidupan Pemerintah sedang melaksanakan suatu bentuk Program migrasi negara untuk perawatan Kepada masyarakat
- Mengurangi pengangguran, di mana daerah padat, membuat sulit bagi populasi yang akan Ketika mencari pekerjaan. Tarjadi adalah populasi banyak orang yang mengalami pengangguran, Migrasi ini dimaksudkan untuk mencegah Penganggguran menurun.
- Pengurangan kepadatan penduduk di daerah yang merupakan populasi padat akan Penyebab masalah dan juga tempat kosong dapat digunakan untuk mata pencaharian mereka. Oleh karena itu, program Migrai sangat cocok untuk masalah.
2. Dampak Negatif
- Mengurangi produktif staf di daerah ditinggalkan (desa)
- Berkurangnya jumlah kelompok yang terbentuk di desa
- Membuat formasi daerah kumuh di kota
- Mengurangi lahan pertanian di desa
- Konflik antara masyarakat adat dan penduduk perkotaan
- Sengketa tanah antara kedua belah pihak
- Dapatkah budaya pribumi dicampur dengan populasi transfer
- Budaya populasi yang bergerak hilang oleh budaya pribumi