10 Penyebab Susah Buang Air Besar pada Wanita, Ketahui Pemicunya

Wanita lebih sering mengalami susah BAB.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 28 Jul 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2020, 12:00 WIB
Obat Keracunan Makanan
sembelit / Sumber: iStockphoto.com

Liputan6.com, Jakarta Penyebab susah buang air besar pada wanita dipicu oleh sejumlah faktor. Susah buang air besar atau sembelit merupakan kondisi umum yang bisa dialami semua orang. Wanita terutama lebih sering mengalami sembelit.

Sembelit mungkin merupakan masalah ringan yang bisa dengan mudah diatasi. Namun, terkadang sembelit bisa sangat mengganggu kenyamanan. Ini alasannya penting mengetahui penyebab susah buang air besar pada wanita.

Penyebab susah buang air besar pada wanita bisa disebabkan oleh perubahan hormon. Perubahan ini bisa terjadi saat menstruasi, kehamilan, hingga menopause. Di samping perubahan hormon, penyebab susah buang air besar pada wanita juga dipicu oleh faktor umum lainnya.

Penyebab susah buang air besar pada wanita bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup. Berikut penyebab susah buang air besar pada wanita, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (28/7/2020).

Kehamilan

Ilustrasi kehamilan
Ilustrasi kehamilan (Dok.Unsplash)

Kehamilan merupakan salah satu penyebab susah buang air besar pada wanita. Setidaknya dua dari lima ibu hamil bisa mengalami susah buang air besar.

Sembelit pada ibu hamil disebabkan oleh tubuh yang memproduksi lebih banyak hormon progesteron. Hormom ini membuat otot usus lebih sulit berkontraksi. Susah buang air besar juga disebabkan oleh perubahan fisiologis dan anatomis yang memengaruhi pencernaan. Perut yang membesar akan memberi tekanan pada usus dan membuat usus menjadi lebih lambat bekerja.

Banyak wanita juga mengonsumsi suplemen zat besi selama kehamilan. Zat besi dapat berkontribusi pada susah buang air besar dan perubahan lain dalam kebiasaan buang air besar.

Pasca-persalinan

[Fimela] Pasca melahirkan
Ilustrasi pasca melahirkan | unsplash.com/@sharonmccutcheon

Susah buang air besar tak hanya berlangsung selama kehamilan. Setelah melahirkan, banyak ibu yang mengalami sembeli. Susah buang air besar setelah persalinan ini disebabkan oleh sejumlah faktor.

Setelah melahirkan, tubuh akan kembali mengalami perubahan. Proses pemulihan, perubahan jam tidur, stres, dehidrasi, kurang serat, kurang pergerakan, dan pengobatan medis bisa menyebabkan sembelit. Beberapa penyebab sembelit pasca-persalinan biasanya akan hilang dengan sendirinya.

Menstruasi

Kram menstruasi (iStockphoto)
Ilustrasi menstruasi (iStockphoto)

Penyebab susah buang air besar pada wanita selanjutnya adalah menstruasi. Sembelit selama menstruasi bisa terjadi akibat fluktuasi hormon progesteron dan estrogen.

Sebelum menstruasi dimulai, progesteron menumpuk di tubuh. Ini dapat memperlambat sistem pencernaan yang bisa menyebabkan sembelit sebelum dan selama menstruasi.

Meski menyebabkan ketidaknyamanan, susah buang air besar selama menstruasi bukanlah sesuatu yang serius. Selama tidak ada gejala lain seperti darah di feses atau sakit yang hebat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Menopause

Gejala Menopause (istockphoto)
Gejala Menopause (istockphoto)

Menopause merupakan fase di mana wanita sudah tidak lagi mengalami menstruasi setidaknya selama satu tahun. Selama fase ini wanita akan mengalami oleh penurunan hormon seperti estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini memengaruhi banyak area tubuh, termasuk saluran pencernaan.

Susah buang air besar bisa dialami mulai dari perimenopause hingga pascamenopause. Hormon estrogen yang berfungsi untuk menjaga kadar kortisol tetap rendah akan menurun ketika masa menopause. Kadar kortisol yang baik bisa memperlambat proses pencernaan, memperpanjang jumlah waktu yang dibutuhkan untuk makanan untuk dipecah. Ini membuat tinja lebih sulit untuk dikeluarkan. Tinja juga akan cenderung lebih keras ketika kadar estrogen dan progesteron rendah.

Endometriosis

Endometriosis (iStockphoto)
Ilustrasi Endometriosis (Foto: iStockphoto)

Endometriosis terjadi akibat sel pembentuk lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Endometriosis paling sering tumbuh di indung telur, saluran tuba dan jaringan yang melapisi panggul. Endometriosis juga bisa tumbuh di usus.

Salah satu gejala endometriosis adalah susah buang air besar. Ini bisa disebabkan oleh terganggunya hormon estrogen dan progesteron.

Penyebab susah buang air besar secara umum

ilustrasi makanan berserat dan protein/pexels
ilustrasi makanan berserat/pexels

Kurang serat dan air

Kekurangan serat makanan merupakan penyebab susah buang air besar secara umum. Serat berperan penting untuk pergerakan pencernaan. Serat bisa mendorong kotoran dan mempercepat perjalanannya melewati usus.

Kurang minum juga bisa jadi penyebab susah buang air besar. Jika tubuh tidak memiliki cukup air, usus besar tidak dapat mencerna makanan dengan baik.

Kurang aktif

Rendahnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan susah buang air besar. Kurang olahraga bisa mengganggu fungsi pencernaan. Gaya hidup kurang aktif juga menyebabkan penurunan metabolisme yang berisiko pada obesitas.

Sindrom iritasi usus

Orang dengan sindrom iritasi usus besar memiliki risiko lebih tinggi mengalami sembelit. Sindrom iritasi usus adalah gangguan pencernaan jangka panjang. Gejala yang sering dialami penderita sindrom iritasi usus adalah susah buang air besar. Tanda dan gejala lainnya termasuk kram, sakit perut, kembung, gas, dan diare.

Penyebab susah buang air besar secara umum

ilustrasi stres menyebabkan sembelit/pexels
ilustrasi sembelit/pexels

Usia

Seiring bertambahnya usia, orang akan lebih sering mengalami susah buang air besar. Ini bisa disebabkan karena seiring bertambahnya usia, makanan membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati saluran pencernaan.

Konsumsi obat tertentu

Konsumsi obat tertentu seperti penghilang rasa sakit dapat menyebabkan sembelit. Ini biasanya merupakan efek samping dari obat tersebut. Obat lain yang bisa menyebabkan sembelit di antaranya seperti antasid, diuretik, dan beberapa antidepresan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya