Liputan6.com, Jakarta Gejala Covid Delta perlu kamu kenali karena sudah masuk ke Indonesia. Seperti yang telah diketahui, COVID-19 Delta ini merupakan varian yang pertama muncul di India, dan sekarang ini sudah ada yang mengalaminya di Indonesia.
Berbagai gejala COVID-19, termasuk COVID-19 Delta ini tentu harus kamu kenali. Apalagi, masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
Baca Juga
Advertisement
Gejala Covid Delta, Beta, dan Alpha berbeda satu sama lain. Jika kamu mengalami gejala COVID-19, Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat harus melakukan perawatan mandiri di rumah. Sementara, bagi kamu yang mengalami gejala serius, harus segera mencari bantuan medis.
Rata-rata gejala akan muncul 5–6 hari setelah seseorang pertama kali terinfeksi virus ini, tetapi bisa juga 14 hari setelah terinfeksi. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (21/6/2021) tentang gejala Covid Delta.
Gejala COVID-19
Seperti dikutip Liputan6.com dari situs WHO, berikut gejala COVID-19 yang perlu kamu waspadai:
Gejala COVID-19 yang paling umum:
- demam
- batuk kering
- kelelahan
Gejala COVID-19 yang tidak terlalu umum:
- rasa tidak nyaman dan nyeri
- nyeri tenggorokan
- diare
- konjungtivitis (mata merah)
- sakit kepala
- hilangnya indera perasa atau penciuman
- ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
Gejala COVID-19 serius:
- kesulitan bernapas atau sesak napas
- nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
- hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
Gejala COVID-19 tersebut perlu kamu waspadai dan segera melakukan tindakan yang diperlukan saat mengalaminya. Kamu harus mencari bantuan medis sesegera mungkin jika mengalami gejala COVID-19 serius. Selain mengenali gejala COVID-19 secara umum ini, kamu juga perlu mengetahui gejala COVID Delta, Beta, dan juga Alpha.
Advertisement
Gejala COVID-19 Delta
Menurut profesor epidemiologi genetik di King's College London, Tim Spector, varian COVID-19 Delta dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
-Sakit kepala
-Sakit tenggorokan
-Flu parah
-Demam
-Batuk
“Varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India terasa seperti flu yang buruk,” kata Spector mengutip theguardian.com, Sabtu (19/6/2021).
Data menunjukkan bahwa varian Delta setidaknya 40 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris, dan tampaknya menggandakan risiko rawat inap.
Ini juga membuat vaksin agak kurang efektif, terutama setelah hanya satu dosis. Spector menambahkan bahwa dengan COVID Delta, batuk tampaknya menjadi gejala paling umum kelima, dan hilangnya penciuman tidak masuk dalam 10 besar.
Gejala COVID-19 Alpha dan Beta
Gejala COVID-19 Alpha
Ahli virus di University College London, Inggris, Gregory Towers, menyebutkan gejala yang ditimbulkan COVID-19 Alpha lebih parah daripada gejala dari COVID-19 varian pertama.
Gejala COVID-19 Alpha yang paling khas adalah:
-Batuk berlendir
-Mengeluarkan lendir bervirus dari mulut dan hidung
“Orang yang terinfeksi varian COVID-19 Alpha memiliki reaksi yang lebih kuat daripada varian lainnya, batuk dan mengeluarkan lendir yang mengandung virus tidak hanya dari mulut mereka, tetapi juga hidung mereka,” ujar Towers mengutip, newyorktimes.com, Sabtu (19/6/2021).
Gejala COVID-19 Beta
COVID-19 Varian Beta yang awalnya dikenal dengan varian Afrika Selatan atau B.1.351, memiliki beberapa perubahan signifikan yang sedang dipelajari para ahli. Melansir bbc.com, varian Beta membawa mutasi yang disebut N501Y yang membuatnya lebih menular atau mudah menyebar.
Seperti versi aslinya, risikonya paling tinggi untuk orang yang berusia lanjut atau memiliki kondisi kesehatan mendasar yang signifikan. Gejalanya pun tidak jauh berbeda dengan varian klasik yakni:
-Demam
-Indra penciuman hilang
-Sakit kepala
-Batuk terus-menerus
-Sakit perut
-Sakit tenggorokan
Advertisement