Liputan6.com, Jakarta Intimidasi adalah istilah yang mungkin sudah cukup familier kamu dengar. Â Pasalnya, istilah ini merupakan bentuk perilaku yang sering dibahas dalam ilmu sosial hingga psikologi. Perilaku ini sering kali diasosiasikan sebagai sikap yang tidak menyenangkan.
Intimidasi dilakukan seseorang atau suatu kelompok untuk mencapai tujuannya. Namun, biasanya perilaku ini merujuk pada kekerasan dan pemaksaan. Jadi seseorang atau suatu kelompok mencapai tujuannya dengan cara memaksa orang atau pihak lain.Â
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Intimidasi adalah istilah yang merujuk pada menakut-nakuti. Bahkan, perilaku ini dapat menimbulkan sejumlah akibat psikis pada korbannya. Intimidasi biasanya dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan dan legitimasi atas korbannya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (1/11/2021) tentang intimidasi.
Intimidasi adalah
Intimidasi adalah perilaku yang akan menyebabkan seseorang merasa takut atau mengalami bahaya. Intimidasi adalah perilaku yang dilakukan individu atau kelompok, umumnya dengan menggunakan kekerasan atau ancaman berupa kekerasan untuk mencapai tujuannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), intimidasi adalah tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuatu). Intimidasi adalah istilah yang kerap juga disamakan dengan gertakan dan ancaman. Jadi, intimidasi adalah perilaku atau tindakan menakut-nakuti, mengancam, atau memaksa orang atau pihak lain untuk berbuat sesuatu, demi tujuannya (orang yang mengintimidasi).
Intimidasi adalah tindakan yang sering kali dilakukan sebagian orang untuk mendapatkan kekuasaan dan legitimasi atas korbannya. Perilaku intimidasi adalah suatu tindakan yang wajar bila dilakukan oleh hewan, lantaran menciptakan suatu lingkungan yang kompetitif. Namun, pada manusia perilaku mengancam atau intimidasi adalah perilaku yang tidak dapat dibenarkan lantaran akibatnya yang cenderung negatif.
Advertisement
Bentuk Intimidasi
Intimidasi adalah tindakan yang memiliki berbagai macam dampak negatif terhadap korban dalam kehidupannya. Perilaku ini biasanya dilakukan dengan berbagai cara untuk membuat korban merasakan perasaan yang sangat takut terhadap seseorang atau kelompok yang melakukan intimidasi tersebut.
Dilansir dari Merdeka, berikut beberapa bentuk intimidasi untuk mencapai tujuan tersebut:
Intimidasi Verbal
Bentuk intimidasi pertama yang dapat dilakukan oleh pelaku adalah intimidasi verbal atau berupa verbal kata-kata. Biasanya, bentuk intimidasi yang satu ini merupakan tahap awal dari pelaku untuk meningkatkan rasa takut dan mencapai tujuannya. Intimidasi verbal tersebut bisa terjadi di mana saja, seperti di lingkungan sekolah, kerja, hingga rumah tangga.
Intimidasi Fisik
Berbeda dengan bentuk intimidasi yang pertama, bentuk intimidasi fisik ini memiliki dampak yang lebih besar. Bahkan, intimidasi fisik yang dilakukan oleh pelaku, secara lebih jauh dapat melibatkan anggota fisik. Jenis intimidasi yang satu ini biasanya cenderung membuat korban lebih merasa takut dan cemas, bahkan sering kali mempertanyakan dan menyalahkan diri sendiri.
Intimidasi Cyberbullying
Bentuk intimidasi berikutnya adalah intimidasi cyberbullying yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para pengguna internet. Bentuk intimidasi yang satu ini kini marak terjadi di banyak platform media sosial. Biasanya, hal ini akan membuat rasa tertekan korban saat melihat ataupun membaca kata-kata yang dilayangkan oleh pelaku kepada dirinya. Sekarang ini, cyberbullying menjadi salah satu intimidasi yang sangat seirng terjadi.
Tanda-Tanda Intimidasi
Perilaku intimidasi tersebut dapat dikenali melalui berbagai tanda-tandanya yang ditunjukkan, baik oleh pelaku maupun korban. Seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka, beberapa tanda-tanda yang dapat dirasakan tersebut yakni sebagai berikut:
Dilakukan secara sengaja
Intimidasi adalah suatu hal yang secara sadar dan sengaja dilakukan oleh pelaku. Sebab, perilaku intimidasi tersebut hanya dapat dilakukan oleh orang dewasa yang tentunya telah memiliki akal dan pikiran yang sadar dan sehat.
Rawan terjadi di dalam kesenjangan
Perilaku intimidasi rawan dan kerap kali terjadi pada lingkungan yang memiliki kesenjangan cukup tinggi. Maka dari itu, perilaku negatif yang satu ini tidak jarang terjadi di tempat kerja. Hal ini biasanya dilakukan oleh atasan kepada bawahan untuk mendapatkan rasa empati hingga melegitimasi kekuasaannya.
Advertisement
Ciri-Ciri Korban Intimidasi
Merasa tidak nyaman di lingkungan sendiri
Tanda-tanda intimidasi juga bisa dilihat dari ciri-ciri yang korban rasakan. Tentunya para korban merasakan tidak nyaman. Pada umumnya, korban akan merasa tidak nyaman untuk berada di tempat yang sama dalam jangka waktu yang lama dengan pelaku. Hal tersebut akan membuatnya semakin takut hingga memicu stres berkepanjangan.
Selalu merasa tertekan
Ciri-ciri orang yang mengalami intimidasi selanjutnya adalah korban selalu merasa tertekan bila berada dekat dengan pelaku. Tanda-tanda adanya perilaku intimidasi tersebut biasanya juga ditandai bersamaan dengan rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh korban.
Timbul berbagai pertanyaan pada diri sendiri
Tanda intimidasi yang terakhir adalah seringnya korban merasa selalu salah hingga mempertanyakan perilakunya kepada diri sendiri. Bahkan, tak jarang pula korban selalu menyalahkan diri sendiri atas rasa tidak nyaman yang bukan disebabkan oleh dirinya sendiri, melainkan oleh pelaku intimidasi yang membuatnya takut.