9 Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Penyebab ISK yaitu bakteri Escherichia coli (E. coli) yang ditemukan pada usus.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 07 Jun 2022, 14:50 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 14:50 WIB
9 Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Ilustrasi infeksi saluran kencing

Liputan6.com, Jakarta Penyebab ISK atau infeksi saluran kemih perlu diwaspadai oleh masyarakat. ISK adalah kondisi ketika organ yang termasuk ke dalam sistem kemih mengalami infeksi. Organ tersebut bisa ginjal, ureter, uretra, atau kandung kemih. Namun, infeksi saluran kemih umumnya terjadi di uretra dan kandung kemih.

Penyakit ISK lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria. Hal ini disebabkan oleh ukuran uretra (saluran urine dari kandung kemih ke luar tubuh) yang lebih pendek, dan jarak uretra yang lebih dekat dengan anus.

Infeksi kandung kemih jarang menyebabkan komplikasi bila ditangani sejak dini. Namun bila dibiarkan, infeksi kandung kemih bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti infeksi ginjal dan hematuria (kencing berdarah).

Berikut Liputan6.com ulas mengenai penyebab ISK atau infeksi saluran kemih beserta gejala dan pengobatannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/6/2022).


Mengenal ISK atau Infeksi Saluran Kemih

9 Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih Credit: pexels.com/Polina

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi saat ada bakteri pada organ saluran kencing. Bakteri penyebab ISK dapat memengaruhi organ ginjal, kandung kemih, dan tabung yang menghubungkan keduanya.

Saluran kemih atau kencing dapat dibagi menjadi dua, yakni saluran kemih atas dan bawah. Saluran kemih bagian atas terdiri dari ginjal dan ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih). Sementara itu, saluran kemih bagian bawah terdiri dari kandung kemih dan uretra (saluran dari kandung kemih untuk mengalirkan urine keluar tubuh).

Penyebab ISK yaitu bakteri Escherichia coli (E. coli) yang ditemukan pada usus. Namun, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh bakteri jenis lain. Saat bakteri E. coli terdapat pada kulit atau dekat anus, bakteri ini dapat masuk ke saluran kencing dan berpindah ke tempat lain.

Melansir Women’s Health, wanita 30 kali lebih berisiko terkena infeksi saluran kencing ketimbang pria. Lebih dari separuh wanita setidaknya pernah terkena penyakit ini, paling tidak satu kali seumur hidup. Gangguan kesehatan ini kerap dialami wanita lantaran faktor anatomi tubuh.

Uretra atau saluran dari kandung kemih ke tempat urine keluar milik wanita lebih pendek ketimbang pria. Hal itu memungkinkan bakteri lebih mudah masuk ke kandung kemih. Selain itu, bukaan uretra wanita juga lebih dekat ke vagina dan anus, sehingga kuman lebih rentan masuk ke tubuh wanita.


Gejala ISK atau Infeksi Saluran Kemih

9 Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Infeksi Saluran Kemih

Untuk penyakit ini, pada umumnya Anda akan mengalami berbagai gejala yaitu di bawah ini:

1. Keinginan untuk buang air kecil yang terus terasa.

2. Rasa nyeri atau sensasi panas ketika buang air kecil (kumpulan kondisi ini disebut anyang-anyangan).

3. Urine keruh dan berbau tajam.

4. Sering buang air kecil.

5. Urine yang berdarah atau bernanah.

6. Pada wanita, umumnya pasien akan merasakan nyeri panggul, terutama di pusat panggul dan area tulang di sekitar kelamin.

7. Suhu tubuh akan naik sehingga kadang terjadi demam.


Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih

9 Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Ilustrasi Mengejan dan Sembelit Saat Buang Air Besar Credit: pexels.com/Drio

Berikut ini terdapat beberapa penyebab ISK yang perlu diwaspadai, antara lain:

1. Tidak kencing setelah berhubungan seks

Melansir Prevention, banyak wanita yang terkena ISK setelah berhubungan seks. Berhubungan seks dapat mentransfer bakteri dari usus atau rongga vagina ke dalam uretra. Tapi jangan khawatir berlebihan, wanita bisa mencegah ISK dengan kencing setelah berhubungan seks. Bersihkan vagina sebelum dan sesudah berhubungan seks. Ingat, tak perlu menggunakan produk sabun khusus. Cukup pakai air mengalir.

2. Menopause

Menopause atau mati haid merupakan salah satu faktor risiko ISK pada wanita. Setelah menopause, produksi hormon estrogen wanita mengalami penurunan signifikan. Kondisi ini menyebabkan perubahan kadar keasaman vagina. Dampaknya, keseimbangan bakteri dan jamur di vagina terganggu dan meningkatkan kemungkinan infeksi. Selain itu, sejumlah wanita dengan atrofi atau penipisan dinding vagina memiliki luka kecil di dekat uretra. Hal itu juga rentan menjadi penyebab ISK.

3. Sembelit dan diare

Penyebab ISK yang perlu diwaspadai adalah sembelit dan diare. Sembelit membuat pengosongan kandung kemih terhambat. Kondisi tersebut memungkinkan bakteri berkembang biak dan memicu infeksi di kandung kemih. Sedangkan, diare dapat meningkatkan risiko ISK karena bakteri dari kotoran buang air besar yang encer mudah masuk ke dalam vagina dan uretra. Untuk mencegah penyakit infeksi ini, pastikan wanita membersihkan dubur dari depan ke belakang agar tidak ada perpindahan bakteri.

4. Diabetes yang tidak terkontrol

Saat gula darah tinggi, kelebihan gula akan dibuang melalui urine atau kencing. Kondisi ini membuat bakteri yang berkembang biak jadi lebih banyak dan risiko ISK jadi meningkat. Terlebih pada penderita diabetes. Mereka memiliki sistem daya tahan tubuh yang lemah, sehingga lebih sulit melawan penyakit saat terkena infeksi.

5. Sering menahan kencing

Kebiasaan menahan kencing juga dapat menjadi penyebab ISK. Menurut ahli, menahan kencing dalam waktu lama membuat bakteri yang masuk ke kandung kemih punya banyak waktu untuk berkembang biak. Pastikan wanita tidak menahan kencing lebih dari enam jam. Sempatkan untuk buang air kecil walaupun kondisinya sulit, seperti saat berpergian atau punya aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan.


Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih

9 Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Ilustrasi Haid Credit: pexels.com/Saora

6. Dehidrasi

Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat meningkatkan risiko ISK. Pasalnya, saat buang air kecil, tubuh secara tidak langsung turut membuang bakteri yang berkembang di saluran kencing. Jadi, pastikan wanita minum antara enam sampai delapan gelas air setiap hari untuk mencegah ISK.

7. Malas ganti pembalut saat haid

Pembalut atau tampon kotor yang tak kunjung diganti saat haid dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri. Untuk mencegah ISK, wanita disarankan untuk ganti pembalut setiap empat sampai enam jam sekali saat haid. Pastikan wanita rajin mengganti pembalut secara berkala, termasuk saat darah menstruasi yang keluar tinggal sedikit.

8. Pakaian dalam lembap dan tidak nyaman

Penyebab ISK pada wanita yang kerap tidak disadari lainnya yakni pakaian dalam lembap dan tidak nyaman. Pakaian dalam yang lembap dapat menjadi tempat ideal bagi tumbuh kembangnya bakteri biang penyakit ini. Para wanita disarankan menggunakan pakaian dalam berbahan katun yang lebih mudah menyerap lembap dan keringat. Hindari juga jenis celana dalam yang terlalu tipis atau memicu lecet.

9. Batu ginjal

Batu ginjal adalah endapan mineral keras yang terbentuk di dalam ginjal. Terbentuknya batu ginjal dapat menyumbat saluran kemih dan rentan menyebabkan pembentukan bakteri di sana. Apabila tidak segera ditangani, penyakit batu ginjal tak hanya menjadi penyebab ISK. Penderita juga rentan terkena penyakit ginjal.


Pengobatan ISK atau Infeksi Saluran Kemih

9 Penyebab ISK atau Infeksi Saluran Kemih, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Ilustrasi Meminum Obat Pereda Nyeri. (Foto oleh JESHOOTS.com dari Pexels).

ISK ringan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun untuk membantu meredakan gejala, pasien bisa melakukan beberapa hal berikut di rumah:

1. Banyak minum air putih agar kadar cairan di dalam tubuh tetap terjaga.

2. Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.

3. Hindari minum kopi, minuman beralkohol, dan mengonsumsi makanan pedas sampai infeksi sembuh.

4. Kompres hangat perut bagian bawah atau berendam di dalam air hangat 15-20 menit untuk meredakan nyeri.

5. Hindari berhubungan seksual sampai infeksi benar-benar sembuh.

Pada ISK yang tergolong berat, pengobatannya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika infeksi kandung kemih disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai dengan tingkat keparahan, kondisi dan jenis kelamin pasien, serta seberapa sering ISK kambuh.

Untuk mengobati ISK yang disebabkan oleh selain bakteri, dokter akan menjalankan metode pengobatan berikut:

1. Pemberian obat pereda nyeri dan antidepresan.

2. Pemberian cairan khusus, seperti dimetil sulfoksida untuk membersihkan kandung kemih, proses ini disebut bladder instillation.

3. Terapi peregangan kandung kemih (hidrodistensi) untuk meredakan nyeri dengan memasukkan cairan atau gas ke kandung kemih.

4. Operasi, seperti operasi pembesaran kandung kemih (sistoplasti), pengangkatan kandung kemih (kistektomi), dan pengalihan aliran urine agar normal (diversi urinarius).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya