Penyebab Perut Bagian Bawah Sakit, Kenali Gejala dan Penanganannya

Penyebab perut bagian bawah sakit bisa beragam, mulai dari masalah pencernaan hingga gangguan reproduksi. Kenali gejala dan cara mengatasinya di sini.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 20 Mar 2025, 17:40 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 17:40 WIB
penyebab perut bagian bawah sakit
penyebab perut bagian bawah sakit ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Definisi Nyeri Perut Bagian Bawah

Liputan6.com, Jakarta Nyeri perut bagian bawah merupakan sensasi tidak nyaman yang dirasakan di area antara pusar dan tulang kemaluan. Rasa sakit ini bisa bersifat tumpul, tajam, atau seperti kram, dan intensitasnya bervariasi dari ringan hingga berat. Nyeri perut bagian bawah bisa menjadi pertanda adanya masalah pada organ-organ di sekitar area tersebut, seperti usus, kandung kemih, atau organ reproduksi.

Penting untuk memahami bahwa nyeri perut bagian bawah bukanlah suatu kondisi medis spesifik, melainkan gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebabnya mungkin tidak serius dan akan hilang dengan sendirinya, sementara yang lain mungkin memerlukan penanganan medis segera.

Lokasi nyeri juga dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan penyebabnya. Misalnya, nyeri di sisi kanan bawah perut mungkin menandakan masalah pada usus buntu, sementara nyeri di sisi kiri bawah bisa berkaitan dengan gangguan pada usus besar. Nyeri yang terpusat di tengah perut bagian bawah sering dikaitkan dengan masalah kandung kemih atau organ reproduksi pada wanita.

Promosi 1
Penyebab Utama Nyeri Perut Bagian Bawah

Penyebab Utama Nyeri Perut Bagian Bawah

Terdapat beragam kondisi yang dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama yang perlu diketahui:

1. Gangguan Pencernaan

Masalah pada sistem pencernaan sering kali menjadi penyebab utama nyeri perut bagian bawah. Beberapa kondisi yang termasuk dalam kategori ini antara lain:

  • Sindrom iritasi usus besar (IBS): Kondisi kronis yang menyebabkan kram perut, kembung, dan perubahan pola buang air besar.
  • Sembelit: Kesulitan buang air besar yang dapat menyebabkan rasa penuh dan tidak nyaman di perut bagian bawah.
  • Diare: Frekuensi buang air besar yang meningkat disertai feses yang encer, sering disertai kram perut.
  • Radang usus buntu: Peradangan pada usus buntu yang dapat menyebabkan nyeri tajam di perut kanan bawah.
  • Penyakit Crohn: Peradangan kronis pada saluran pencernaan yang dapat menyebabkan nyeri perut, diare, dan penurunan berat badan.

2. Masalah Reproduksi

Pada wanita, banyak masalah reproduksi yang dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah, termasuk:

  • Kram menstruasi: Kontraksi rahim yang terjadi selama periode menstruasi.
  • Endometriosis: Kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim.
  • Kista ovarium: Kantong berisi cairan yang tumbuh di ovarium.
  • Penyakit radang panggul: Infeksi pada organ reproduksi wanita.
  • Fibroid rahim: Pertumbuhan non-kanker pada dinding rahim.

3. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi pada kandung kemih, ginjal, atau bagian lain dari saluran kemih dapat menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk rasa terbakar saat buang air kecil dan peningkatan frekuensi berkemih.

4. Batu Ginjal

Pembentukan kristal mineral di ginjal dapat menyebabkan nyeri yang tajam saat batu tersebut bergerak melalui saluran kemih. Nyeri ini sering menjalar dari punggung ke perut bagian bawah.

5. Hernia

Kondisi di mana organ atau jaringan menonjol melalui dinding otot yang lemah, seringkali di area perut atau selangkangan, dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.

6. Kehamilan Ektopik

Kondisi serius di mana embrio berkembang di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Ini dapat menyebabkan nyeri tajam di perut bagian bawah dan memerlukan penanganan medis segera.

Gejala yang Menyertai

Nyeri perut bagian bawah seringkali disertai dengan gejala lain yang dapat membantu mengidentifikasi penyebab utamanya. Beberapa gejala yang mungkin muncul bersamaan dengan nyeri perut bagian bawah antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Perubahan pola buang air besar (diare atau sembelit)
  • Kembung atau gas berlebih
  • Pendarahan vagina abnormal (pada wanita)
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja

Penting untuk memperhatikan gejala-gejala ini dan melaporkannya kepada dokter saat melakukan konsultasi, karena dapat memberikan petunjuk penting tentang penyebab utama nyeri perut bagian bawah yang dialami.

Proses Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyebab nyeri perut bagian bawah, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes. Proses diagnosis ini penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah yang mungkin dilakukan dalam proses diagnosis:

1. Anamnesis (Riwayat Medis)

Dokter akan menanyakan berbagai pertanyaan terkait gejala yang dialami, seperti:

  • Kapan nyeri mulai dirasakan?
  • Bagaimana karakteristik nyerinya (tajam, tumpul, kram)?
  • Apakah ada faktor yang memperburuk atau meringankan nyeri?
  • Apakah ada gejala lain yang menyertai?
  • Riwayat medis dan pengobatan sebelumnya

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk:

  • Palpasi (meraba) area perut untuk mendeteksi adanya pembengkakan atau nyeri tekan
  • Mendengarkan suara usus dengan stetoskop
  • Memeriksa tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut nadi

3. Tes Laboratorium

Beberapa tes darah dan urin mungkin diperlukan untuk mendeteksi adanya infeksi atau gangguan metabolisme, seperti:

  • Tes darah lengkap
  • Tes fungsi hati dan ginjal
  • Analisis urin
  • Tes kehamilan (untuk wanita usia subur)

4. Pencitraan Medis

Untuk melihat kondisi organ dalam, dokter mungkin merekomendasikan:

  • USG (ultrasonografi): Untuk melihat organ-organ di perut dan panggul
  • CT Scan: Memberikan gambaran detail struktur internal tubuh
  • MRI: Untuk melihat jaringan lunak dengan lebih jelas
  • Rontgen: Untuk melihat adanya obstruksi atau kelainan pada usus

5. Prosedur Diagnostik Lanjutan

Dalam beberapa kasus, prosedur tambahan mungkin diperlukan, seperti:

  • Laparoskopi: Prosedur bedah minimal invasif untuk melihat langsung organ-organ di perut
  • Kolonoskopi: Untuk memeriksa usus besar
  • Endoskopi: Untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas

Proses diagnosis ini membantu dokter mengidentifikasi penyebab spesifik dari nyeri perut bagian bawah, sehingga dapat menentukan rencana pengobatan yang paling efektif.

Pilihan Pengobatan

Pengobatan untuk nyeri perut bagian bawah sangat bergantung pada penyebab utamanya. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:

1. Pengobatan Non-Farmakologis

  • Istirahat yang cukup: Memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih.
  • Kompres hangat atau dingin: Dapat membantu meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
  • Perubahan pola makan: Menghindari makanan yang dapat memicu gejala, terutama untuk masalah pencernaan.
  • Manajemen stres: Teknik relaksasi dan meditasi dapat membantu mengurangi nyeri yang diperparah oleh stres.

2. Obat-obatan

  • Analgesik: Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk nyeri ringan hingga sedang.
  • Antispasmodik: Membantu meredakan kram perut.
  • Antibiotik: Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri.
  • Obat antidiare atau laksatif: Tergantung pada apakah pasien mengalami diare atau sembelit.
  • Obat hormon: Untuk masalah yang berkaitan dengan siklus menstruasi atau endometriosis.

3. Prosedur Medis

  • Operasi: Untuk kondisi seperti usus buntu, hernia, atau tumor.
  • Litotripsi: Prosedur untuk menghancurkan batu ginjal.
  • Laparoskopi: Baik untuk diagnosis maupun pengobatan beberapa kondisi ginekologi.

4. Terapi Khusus

  • Fisioterapi: Dapat membantu untuk nyeri kronis tertentu.
  • Psikoterapi: Terutama untuk kondisi yang diperparah oleh stres atau kecemasan.
  • Akupunktur: Beberapa orang menemukan manfaat dari terapi alternatif ini untuk manajemen nyeri.

5. Perubahan Gaya Hidup

  • Diet seimbang: Konsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak.
  • Olahraga teratur: Membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi stres.
  • Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
  • Menjaga berat badan ideal.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi individu dan penyebab spesifik dari nyeri perut bagian bawah. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan apa pun, terutama untuk penggunaan obat-obatan atau prosedur medis.

Langkah Pencegahan

Meskipun tidak semua penyebab nyeri perut bagian bawah dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan frekuensi terjadinya:

1. Menjaga Pola Makan Sehat

  • Konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah sembelit.
  • Batasi makanan berlemak dan pedas yang dapat memicu gangguan pencernaan.
  • Makan dalam porsi kecil tapi sering untuk menghindari kelebihan beban pada sistem pencernaan.
  • Hindari makanan yang diketahui memicu alergi atau intoleransi.

2. Hidrasi yang Cukup

  • Minum air putih minimal 8 gelas per hari.
  • Hindari minuman berkafein dan beralkohol yang dapat mengiritasi sistem pencernaan.

3. Olahraga Teratur

  • Lakukan aktivitas fisik sedang setidaknya 30 menit sehari, 5 kali seminggu.
  • Pilih olahraga yang menyenangkan seperti berjalan, berenang, atau bersepeda.
  • Latihan perut dan dasar panggul dapat membantu memperkuat otot-otot di area tersebut.

4. Manajemen Stres

  • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
  • Jaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat.
  • Tidur yang cukup, idealnya 7-9 jam per malam.

5. Kebersihan yang Baik

  • Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah ke toilet.
  • Jaga kebersihan area genital untuk mencegah infeksi saluran kemih.

6. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

  • Lakukan check-up kesehatan secara berkala.
  • Untuk wanita, lakukan pemeriksaan ginekologi rutin.
  • Segera konsultasikan ke dokter jika ada gejala yang mencurigakan.

7. Hindari Kebiasaan Buruk

  • Berhenti merokok.
  • Batasi konsumsi alkohol.
  • Hindari mengangkat beban berat secara tidak tepat.

8. Perhatikan Tanda-tanda Tubuh

  • Jangan menahan buang air kecil atau besar.
  • Perhatikan perubahan pada pola buang air besar atau kecil.
  • Tanggapi dengan serius jika ada nyeri atau ketidaknyamanan yang persisten.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya nyeri perut bagian bawah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa kondisi medis tidak dapat dicegah sepenuhnya, dan jika gejala tetap muncul, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan.

Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Demon... Selengkapnya

Kapan Harus ke Dokter

Meskipun nyeri perut bagian bawah sering kali bukan merupakan kondisi yang serius, ada situasi di mana Anda harus segera mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda perlu segera ke dokter:

1. Nyeri yang Intens atau Tiba-tiba

Jika Anda mengalami nyeri yang sangat hebat atau muncul secara tiba-tiba, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti mual atau demam, ini bisa menjadi tanda kondisi serius seperti usus buntu atau kehamilan ektopik.

2. Nyeri yang Menetap

Nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk seiring waktu perlu dievaluasi oleh dokter.

3. Demam Tinggi

Jika nyeri perut disertai dengan demam tinggi (di atas 38°C), ini bisa menandakan adanya infeksi yang memerlukan penanganan segera.

4. Perubahan pada Buang Air Besar

Adanya darah dalam tinja, tinja berwarna hitam, atau perubahan signifikan pada pola buang air besar perlu diperiksa lebih lanjut.

5. Mual dan Muntah yang Parah

Jika Anda mengalami mual dan muntah yang tidak berhenti, terutama jika disertai dengan ketidakmampuan untuk menahan cairan, ini bisa menyebabkan dehidrasi yang berbahaya.

6. Nyeri saat Buang Air Kecil

Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, terutama jika disertai dengan frekuensi yang meningkat, bisa menandakan infeksi saluran kemih.

7. Pembengkakan Perut

Jika perut Anda terasa atau terlihat membengkak secara signifikan, terutama jika disertai dengan nyeri, ini bisa menjadi tanda obstruksi usus atau masalah serius lainnya.

8. Pendarahan Vagina Abnormal

Untuk wanita, pendarahan yang tidak normal atau sangat berat, terutama jika disertai dengan nyeri perut, perlu dievaluasi oleh ginekolog.

9. Riwayat Medis Tertentu

Jika Anda memiliki riwayat medis tertentu seperti penyakit Crohn, endometriosis, atau baru saja menjalani operasi perut, nyeri perut yang muncul perlu mendapat perhatian khusus.

10. Trauma atau Cedera

Jika nyeri perut muncul setelah mengalami trauma atau cedera pada area perut, segera cari bantuan medis.

Ingatlah bahwa tubuh Anda adalah indikator terbaik. Jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres atau nyeri yang Anda alami tidak seperti biasanya, lebih baik berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan membantu Anda mendapatkan perawatan yang tepat.

Mitos dan Fakta

Seputar nyeri perut bagian bawah, terdapat beberapa mitos yang beredar di masyarakat. Mari kita klarifikasi beberapa mitos umum dan melihat faktanya:

Mitos 1: Nyeri perut bagian bawah selalu tanda usus buntu

Fakta: Meskipun usus buntu memang dapat menyebabkan nyeri di perut bagian bawah kanan, banyak kondisi lain yang juga dapat menyebabkan gejala serupa. Penyebab nyeri perut bagian bawah sangat beragam, mulai dari masalah pencernaan ringan hingga kondisi ginekologi pada wanita.

Mitos 2: Minum air putih yang banyak bisa menyembuhkan semua jenis nyeri perut

Fakta: Meskipun hidrasi yang cukup penting untuk kesehatan secara umum dan dapat membantu beberapa masalah pencernaan, tidak semua nyeri perut dapat diatasi hanya dengan minum air. Beberapa kondisi memerlukan penanganan medis khusus.

Mitos 3: Nyeri perut bagian bawah pada wanita pasti karena masalah menstruasi

Fakta: Walaupun kram menstruasi memang umum, nyeri perut bagian bawah pada wanita bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain, termasuk masalah pencernaan, infeksi saluran kemih, atau kondisi ginekologi seperti endometriosis atau kista ovarium.

Mitos 4: Jika nyeri hilang sendiri, berarti tidak ada masalah serius

Fakta: Meskipun nyeri yang hilang dengan sendirinya sering kali bukan tanda kondisi serius, beberapa masalah kesehatan yang parah bisa memiliki gejala yang datang dan pergi. Jika nyeri sering berulang atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, tetap perlu diperiksa oleh dokter.

Mitos 5: Makanan pedas selalu menyebabkan nyeri perut bagian bawah

Fakta: Meskipun makanan pedas dapat memicu ketidaknyamanan pada beberapa orang, terutama mereka dengan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar, tidak semua orang akan mengalami nyeri perut setelah mengonsumsi makanan pedas. Toleransi terhadap makanan pedas bervariasi pada setiap individu.

Mitos 6: Olahraga berat dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah yang kronis

Fakta: Olahraga yang tepat sebenarnya dapat membantu memperkuat otot perut dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Namun, teknik yang salah atau overtraining memang dapat menyebabkan cedera. Penting untuk melakukan olahraga dengan teknik yang benar dan sesuai dengan kondisi fisik masing-masing.

Mitos 7: Stres tidak berhubungan dengan nyeri perut bagian bawah

Fakta: Stres dapat memiliki dampak signifikan pada sistem pencernaan dan dapat memperparah atau bahkan memicu gejala seperti nyeri perut, kram, dan perubahan pola buang air besar. Manajemen stres yang baik dapat membantu mengurangi gejala pada beberapa orang.

Memahami fakta di balik mitos-mitos ini penting untuk mengenali kapan nyeri perut bagian bawah memerlukan perhatian medis dan kapan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup sederhana. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala yang Anda alami.

Pertanyaan Umum

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar nyeri perut bagian bawah beserta jawabannya:

1. Apakah nyeri perut bagian bawah selalu tanda kondisi serius?

Tidak selalu. Banyak kasus nyeri perut bagian bawah disebabkan oleh kondisi ringan seperti gas atau kram menstruasi. Namun, jika nyeri intens, berlangsung lama, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

2. Bagaimana cara membedakan nyeri perut bagian bawah yang normal dan yang perlu penanganan medis?

Nyeri yang normal biasanya ringan, berlangsung singkat, dan dapat diatasi dengan istirahat atau obat pereda nyeri ringan. Nyeri yang perlu penanganan medis biasanya lebih intens, berlangsung lama, disertai gejala lain seperti demam, muntah, atau pendarahan, atau mengganggu aktivitas sehari-hari.

3. Apakah ada makanan tertentu yang dapat memicu nyeri perut bagian bawah?

Ya, beberapa makanan dapat memicu atau memperparah nyeri perut pada individu tertentu. Ini termasuk makanan pedas, berlemak tinggi, mengandung laktosa (bagi yang intoleran), atau makanan yang mengandung gluten bagi penderita celiac disease.

4. Bisakah stres menyebabkan nyeri perut bagian bawah?

Ya, stres dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan atau memperparah gejala seperti nyeri perut, kram, dan perubahan pola buang air besar. Manajemen stres yang baik dapat membantu mengurangi gejala ini.

5. Apakah olahraga dapat membantu mengurangi nyeri perut bagian bawah?

Dalam banyak kasus, olahraga ringan seperti berjalan atau peregangan dapat membantu meredakan nyeri perut ringan, terutama yang disebabkan oleh gas atau sembelit. Namun, jika nyeri disebabkan oleh kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan aktivitas fisik.

6. Berapa lama nyeri perut bagian bawah biasanya berlangsung?

Durasi nyeri perut bagian bawah sangat bervariasi tergantung penyebabnya. Nyeri ringan akibat gas atau kram menstruasi biasanya berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari. Jika nyeri berlangsung lebih dari seminggu atau semakin memburuk, sebaiknya konsultasi ke dokter.

7. Apakah ada obat rumahan yang efektif untuk meredakan nyeri perut bagian bawah?

Beberapa cara yang dapat membantu termasuk kompres hangat, minum teh herbal seperti peppermint atau jahe, dan istirahat yang cukup. Namun, jika nyeri parah atau berlangsung lama, sebaiknya konsultasi ke dokter daripada mengandalkan pengobatan rumahan.

8. Bisakah nyeri perut bagian bawah menjadi tanda kehamilan?

Ya, nyeri atau kram ringan di perut bagian bawah bisa menj adi tanda awal kehamilan, terutama saat implantasi terjadi. Namun, gejala ini bisa mirip dengan kram menstruasi, jadi tes kehamilan atau konsultasi dokter diperlukan untuk konfirmasi.

9. Apakah nyeri perut bagian bawah bisa disebabkan oleh masalah ginjal?

Ya, masalah ginjal seperti batu ginjal atau infeksi ginjal dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah. Nyeri ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti nyeri punggung, demam, atau perubahan pada urin.

10. Kapan sebaiknya saya mencari bantuan medis untuk nyeri perut bagian bawah?

Anda sebaiknya segera mencari bantuan medis jika nyeri sangat parah, disertai demam tinggi, muntah terus-menerus, pendarahan rektum, kesulitan buang air kecil, atau jika nyeri mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidak membaik setelah beberapa hari.

Kesimpulan

Nyeri perut bagian bawah merupakan gejala yang umum dialami oleh banyak orang, dengan berbagai kemungkinan penyebab mulai dari kondisi ringan hingga yang serius. Pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan kapan harus mencari bantuan medis sangat penting untuk mengelola kesehatan secara optimal.

Beberapa poin kunci yang perlu diingat:

  • Penyebab nyeri perut bagian bawah sangat beragam, mulai dari masalah pencernaan, gangguan reproduksi, hingga infeksi.
  • Gejala tambahan seperti demam, muntah, atau perubahan pola buang air besar dapat memberikan petunjuk tentang penyebab nyeri.
  • Diagnosis yang tepat oleh profesional kesehatan sangat penting untuk menentukan penanganan yang sesuai.
  • Pengobatan bervariasi tergantung penyebab, mulai dari perubahan gaya hidup sederhana hingga intervensi medis.
  • Pencegahan melalui pola hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko beberapa penyebab nyeri perut bagian bawah.
  • Penting untuk mengenali tanda-tanda yang mengindikasikan perlunya bantuan medis segera.

Meskipun banyak kasus nyeri perut bagian bawah bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa khawatir atau jika gejala persisten. Kesehatan yang optimal dicapai melalui kombinasi kesadaran diri, gaya hidup sehat, dan perawatan medis yang tepat waktu ketika diperlukan.

Ingatlah bahwa setiap individu unik, dan apa yang normal bagi satu orang mungkin tidak normal bagi yang lain. Mendengarkan tubuh Anda dan berkomunikasi secara efektif dengan penyedia layanan kesehatan adalah kunci untuk mengelola kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk dalam menangani nyeri perut bagian bawah.

Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya