Liputan6.com, Jakarta Esensi adalah istilah yang mungkin belum begitu dipahami oleh sebagian orang. Esensi kerap kali ditemui penggunaannya dalam percakapan. Kamu mungkin pernah mendengar seseorang berkata, “apa esensi dari cerita tersebut?”
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Esensi adalah istilah yang berkaitan dengan suatu hal yang pokok. Jadi, esensi merupakan bagian dari suatu hal, dan esensi biasanya menjadi pokoknya. Setiap hal atau setiap cerita tentunya memiliki esensi tertentu di dalamnya.
Esensi adalah hal yang dasar atau ide paling penting dari sesuatu. Esensi sendiri merupakan sesuatu yang sifatnya relatif. Pemaknaannya bergantung pada masing-masing individu. Jadi, kamu bisa menentukan sudut pandangmu, dan menghargai sudut pandang lain.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (11/7/2022) tentang pengertian esensi.
Esensi adalah
Secara etimologi, esensi adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin “essentia” yang artinya ada. Esensi adalah kata yang juga dihubungkan dengan hakikat, yang berasal dari kata dasar bahasa Arab “Al-Haqq”, yang artinya hak, bermakna benar kepunyaan, adat kebiasaan, atau benar-benar ada. Esensi memiliki makna demikian karena merupakan bagian dari kesepakatan yang berhubungan dengan adat, tradisi, dan lain sebagainya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esensi adalah hakikat, inti, atau hal yang pokok. Sementara itu, dalam Oxford Dictionary, esensi adalah bagian dari kualitas atau fitur terpenting dari sesuatu. Pada Cambridge Dictionary, esensi adalah hal yang dasar atau ide paling penting atau kualitas dari sesuatu. Jadi, esensi adalah bagian dari kenyataan yang sebenarnya.
Memahami suatu esensi bisa dilakukan dengan menentukan sudut pandang yang jelas dan menghargai sudut pandang lain. Esensi adalah sesuatu yang sifatnya relatif dan membuat pemaknaannya bergantung pada masing-masing individu. Pengertian esensi adalah istilah yang mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya, sehingga esensi adalah pada konsepnya sendiri.
Pengertian esensi mungkin juga perlu kamu kenali dari pendapat para ahli. Beberapa ahli seperti Plato, Loius O.Kattsoff, dan Aristoteles memiliki pendapat yang berbeda-beda terkait dengan pengertian esensi.
Menurut Plato, esensi adalah lebih nyata daripada kalau berpartisipasi dalam materi. Bila mengasimilasikan eksistensi pada esensi maka materi akan berasosiasi dengan bukan ada. Sementara itu, Louis O. Kattsoff berpendapat bahwa esensi adalah hakikat suatu barang, dan Aristoteles menjabarkan esensi adalah bila dinegosiasikan bersama eksistensi dengan materi yang berforma, yaitu substansi, sambil menegosiasikan esensi dengan forma dan menggunakan unsur definisi yang benar.
Advertisement
Ciri-Ciri Esensi
Esensi tentunya perlu juga kamu kenali dari berbagai ciri-cirinya. Ciri-ciri esensi adalah sebagai berikut:
- Sarat akan kepentingan. Kepentingan ini lahir dari berbagai macam sudut pandang yang membuat makna suatu hal menjadi berbeda.
- Berhubungan dengan pemaknaan berbeda atau aneka macam diksi.
- Tidak selalu selaras dengan wujud nyata suatu hal yang bisa disaksikan oleh mata setiap orang. Apabila sesuatu dianggap ada, ini tidak benar-benar dianggap nyata bentuknya.
- Memiliki diksi yang dapat mengakomodir berbagai macam bidang keilmuan. Seorang ahli bidang kedokteran dan ahli bidang memasak memiliki esensi berbeda dengan pisau.
Faktor-Faktor Esensi
Setelah memahami ciri-ciri dari esensi, kamu juga perlu mengenali faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hal ini tentunya disebabkan karena esensi memang bersifat relatif dan tidak bisa disamakan pada pandangan setiap orang. Faktor-faktor esensi adalah sebagai berikut:
- Bidang keilmuan
Salah satu faktor yang penting dalam esensi adalah bidang keilmuan. Tentu, hal ini cukup memegang peran penting dalam sebuah esensi. Orang yang mendalami ilmu filsafat akan melihat esensi berbeda dari seorang ahli metafisika.
- Cara pandang
Selain itu, cara pandang juga sangat penting diperhatikan sebagai salah satu faktor dari esensi. Manusia jelas menganut ideologi dan cara pandang yang tak seragam. Masing-masing individu memegang nilai tersendiri yang berdasar pada pengalaman dan pelajaran hidup yang diperoleh.
- Kepentingan manusia
Selain bidang keilmuan dan cara pandang, kepentingan manusia juga menjadi faktor dalam penentuan sebuah esensi. Tentu saja manusia merupakan makhluk yang punya kepentingan yang berbeda-beda.
Advertisement
Esensi dalam Islam
Hakikat atau esensi menjadi konvensi, maksudnya bagian dari kesepakatan yang berhubungan dengan adat, tradisi, dan lain sebagainya. Dalam Islam, istilah esensi adalah aspek dari syariat yang bersifat esoteris atau batiniah.
Para sufi mengartikan esensi sebagao rahasia yang paling dalam dari segala amal, inti dari syariat dan akhir dari perjalanan yang ditempuh oleh seorang sufi. Esensi adalah makna terdalam dari praktik dan petunjuk yang ada pada syariat dan tarikat.
Hakikat atau esensi adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan makna yang sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti benda, kondisi, atau pemikiran. Akan tetapi ada beberapa yang menjadikan ungkapan tersebut sering digunakan dalam kondisi tertentu. Sehingga menjadi semacam konvensi, hakikat atau esensi seperti disebut sebagai hakikat secara adat kebiasaan.