Liputan6.com, Jakarta Penyebab pusing kepala bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Pusing mengacu pada berbagai sensasi, seperti perasaan seolah-olah ruangan berputar, pusing, dan perasaan tidak stabil secara fisik. Seseorang yang mengalami pusing biasanya akan merasakan gangguan keseimbangan, kepala terasa berat, badan lemas, dan penglihatan kabur.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini berbeda dengan sakit kepala. Orang yang sakit kepala ditandai dengan gejala denyutan di sekitar kepala, baik hanya sebagian (di samping kiri atau kanan) atau di bagian tertentu saja. Biasanya seseorang yang mengalami sakit kepala akan merasakan nyeri seperti kepala serasa diikat kencang atau dipukul-pukul.
Penyebab pusing kepala dapat berkisar dari perubahan fisik sementara, hingga kondisi medis mendasar yang lebih serius. Pusing yang berulang atau pusing yang parah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (4/9/2022) tentang penyebab pusing kepala.
Penyebab Pusing Kepala
Vertigo
Penyebab pusing kepala yang pertama yaitu vertigo. Vertigo dapat menyebabkan orang merasa seolah-olah lingkungan di sekitar mereka berputar atau miring. Penderita vertigo akan merasakan pusing berputar-putar. Vertigo adalah gejala dari berbagai kondisi. Kondisi ini bisa terjadi ketika ada masalah dengan telinga bagian dalam, otak, atau jalur saraf sensorik.
Berdiri terlalu cepat
Penyebab pusing kepala selanjutnya adalah berdiri terlalu cepat. Saat kamu bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring, peredaran darah belum bergerak secara lancar di area kepala. Secara medis hal ini disebut dengan ‘hipotensi ortostatik’, di mana ada penurunan tekanan darah secara drastis ketika seseorang berdiri.
Mabuk perjalanan
Gerakan berulang saat berada di dalam kendaraan, seperti mobil, pesawat, atau kapal, dapat mengganggu struktur telinga bagian dalam, menjadi penyebab pusing kepala, mual, dan muntah. Orang menyebutnya "mabuk perjalanan" atau "mabuk laut". Hamil atau mengonsumsi obat tertentu dapat meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap gerakan dan meningkatkan risiko mengalami mabuk perjalanan. Gejala mabuk perjalanan biasanya mereda begitu orang tersebut menginjakkan kaki di tanah yang kokoh.
Migrain
Penyebab pusing kepala selanjutnya adalah migrain. Migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang dapat menyebabkan nyeri berdenyut atau berdenyut di satu sisi kepala. American Migraine Foundation memperkirakan bahwa 30-50% orang akan mengalami pusing selama episode migrain.
Darah rendah
Penurunan tekanan darah yang tajam dapat menjadi penyebab pusing kepala singkat. Perubahan tekanan darah bisa terjadi setelah duduk atau berdiri terlalu cepat. Kondisi lain yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah meliputi dehidrasi, kehilangan darah, reaksi alergi yang parah, atau anafilaksis, kehamilan, dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Penyakit kardiovaskular
Kondisi yang memengaruhi sistem kardiovaskular, seperti penumpukan plak di arteri dan gagal jantung kongestif, dapat menjadi penyebab pusing kepala. Orang mungkin mengalami pusing atau merasa pusing sebelum atau sesudah serangan jantung atau stroke.
Jika seseorang mengidap penyakit kardiovaskular, kemungkinan besar ia akan mengalami tanda dan gejala lain, antara lain detak jantung tidak teratur, sesak napas, ketidaknyamanan atau sesak di dada, batuk terus-menerus, kelebihan cairan di lengan, tungkai, atau kaki, kelelahan, mual, muntah, atau keduanya.
Advertisement
Penyebab Pusing Kepala
Anemia zat besi
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia, di mana tubuh tidak memiliki cukup darah yang kaya oksigen. Anemia dapat menjadi penyebab pusing kepala, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan. Membuat perubahan pola makan yang tepat dan mengonsumsi suplemen zat besi dapat membantu mengobati anemia defisiensi besi ringan.
Gula darah rendah
Hipoglikemia terjadi ketika glukosa darah, atau gula darah, turun di bawah level normal. Penyebab hipoglikemia di antaranya adalah melewatkan makan, konsumsi alkohol, konsumsi obat tertentu, hingga ketidakseimbangan hormonal. Gejala hipoglikemia dapat muncul secara tiba-tiba dan tingkat keparahannya bervariasi. Beberapa gejala ini meliputi pusing, kehilangan keseimbangan, kelelahan, sakit kepala, kelaparan, perubahan mood, kesulitan, berkonsentrasi, detak jantung tidak teratur.
Kurang Minum
Harvard Health menyatakan bahwa ketika tubuh tidak mendapatkan air yang cukup akan membuat volume darah turun dan dapat menurunkan tekanan darah serta menghalangi otak untuk mendapatkan darah yang cukup.
Penyakit autoimun telinga bagian dalam
Penyakit autoimun telinga bagian dalam mengacu pada kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang telinga bagian dalam. Kondisi ini menyebabkan gangguan pendengaran pada satu atau kedua telinga. Gejala penyakit ini termasuk pusing, telinga berdenging, dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Stres
Stres jangka panjang atau kronis dapat berkontribusi pada perkembangan masalah kesehatan yang signifikan, seperti depresi, kecemasan, penyakit jantung, diabetes, atau disfungsi kekebalan. Selama respons stres, otak melepaskan hormon yang memengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular.
Hormon-hormon ini mempersempit pembuluh darah, meningkatkan detak jantung, dan menyebabkan pernapasan cepat dan dangkal. Respons ini bisa menjadi penyebab pusing kepala. Gejala lainnya termasuk berkeringat, gemetar, sakit kepala, nyeri dada, detak jantung cepat, kesulitan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan mual.
Kecemasan
Pusing adalah gejala umum kecemasan. Beberapa orang mungkin mengalami serangan kecemasan yang memicu pusing, sementara yang lain mungkin tiba-tiba mengalami pusing yang memicu serangan kecemasan. Peristiwa yang membuat stres, seperti ujian atau situasi emosional yang menantang, dapat memicu serangan kecemasan.
Orang mungkin merasa pusing, bingung, dan mual selama serangan kecemasan. Gejala kecemasan lainnya termasuk khawatir, gelisah, sulit berkonsentrasi, masalah tidur, perubahan mood, lekas marah, detak jantung cepat, sakit kepala, berkeringat, dan mulut kering.
Cara Mengatasi Pusing Kepala
Penyebab pusing kepala perlu diketahui terlebih dahulu sebelum menerapkan cara mengatasinya. Pusing biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa melakukan tindakan penanganan khusus. Hal ini disebabkan karena tubuh akan beradaptasi dengan perubahan sistem tubuh yang menjadi penyebab pusing kepala.
Namun, untuk membantu mencegah dan mengatasi pusing yang dirasakan, kamu bisa menerapkan beberapa hal berikut ini:
- Olahraga secara rutin.
- Mengonsumsi cukup air putih, serta makan sayur dan buah yang mengandung banyak air.
- Duduk atau berbaring saat merasa pusing untuk meredakan sensasi yang dirasakan. Jika yang dirasakan adalah vertigo, berbaring dapat dibarengi dengan menutup mata di dalam ruangan yang gelap.
- Istirahat dalam ruangan yang sejuk.
- Menghentikan konsumsi kafein (minum kopi) dan alkohol, serta hindari rokok karena dapat memperburuk sensasi yang dirasakan.
- Diet sehat rendah garam dapat membantu menangani penyakit Meniere, yang bisa menjadi salah satu penyebab pusing.
- Mengonsumsi obat antihistamin yang dijual bebas untuk membantu meredakan gejala.
- Rutin cek gula darah dan makan tepat waktu. Ikuti aturan makan dan jam makan yang sudah disarankan dokter supaya gejala diabetes tidak kambuh.
- Istirahat. Selama masa pemulihan tubuh dari kondisi medis yang menyebabkan kepala pusing, pastikan kamu beristirahat dengan cukup. Cobalah untuk tidur lebih cepat dan menghindari berbagai hal yang mengganggu tidur, seperti bermain ponsel atau membaca buku.
Advertisement