Nomaden adalah Gaya Hidup Berpindah-pindah, Ketahui Sejarah dan Perkembangannya

Nomaden adalah cara hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan oleh sekelompok orang atau individu.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 05 Jan 2023, 18:10 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 18:10 WIB
Kehidupan Bakarwal, Suku Nomaden di Kashmir
Gowri Khan dan Khatija, perempuan pengembara Kashmir Bakarwal duduk di luar kamp sementara di pinggiran Srinagar, India, 31 Agustus 2020. Suku Bakarwals adalah kaum penggembala nomaden di Jammu Kashmir, yang berpindah-pindah mencari padang rumput yang baik untuk ternak mereka. (AP Photo/Dar Yasin)

Liputan6.com, Jakarta Nomaden adalah cara hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan oleh sekelompok orang atau individu. Orang yang menjalani cara hidup nomaden disebut nomad atau pengembara. Individu maupun kelompok nomaden terus berpundah dari satu tempat ke tempat yang lain secara berkala. 

Nomaden adalah gaya hidup yang sudah ada sejak zaman batu. Pada zaman manusia mengembara untuk menunjang kehidupannya. Sekelompok orang maupun individu datang ke suatu tempat baru untuk mengumpulkan bahan makanan dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan buah dan sayur yang tumbuh liar. Setelah itu, mereka pergi untuk mencari tempat baru.

Nomaden adalah gaya hidup yang dilakukan manusia di masa lampau karena pada masa itu manusia belum mengenal sistem pertanian, sehingga mereka bergantung 100% pada alam untuk bertahan hidup. Berikut ulasan Liputan6.com tentang gaya hidup nomaden yang sudah ada sejak masa prasejarah hingga saat ini, dilansir dari berbagai sumber, Kamis (5//1/2022).

Nomaden adalah Cara Hidup Mengembara

Hindari Musim Dingin, Suku Nomaden Gujjar Pindah dari Perbukitan
Sebuah keluarga nomaden berhenti sementara di jalan raya Jammu-Srinagar di Nagrota, di pinggiran Jammu, India, Selasa (9/11/2021). Anggota suku tersebut pindah dari perbukitan untuk menghindari musim dingin. (AP Photo/Channi Anand)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia nomaden adalah berpindah-pindah atau nomadik. Gaya hidup berpindah-pindah menjadi cara hidup efektif bagi masyarakat prasejarah untuk bertahan hidup. Mereka mengumpulkan bahan makan dengan cara berburu dan mengolah makanan dengan cara meramu. Ketika makanan di wilayah tempat tinggal mereka sudah habis maka mereka harus berpindah dan mencari sumber makanan di wilayah baru.

Manusia yang hidup di era prasejarah mengandalkan hasil alam untuk bertahan hidup. Mereka mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, dan dedaunan dari tumbuhan yang tumbuh liar. Manusia prasejarah belum mengenal cara menanam maupun ternak. Jika ingin makan ikan maka akan menangkapnya di sungai maupun di laut. Apabila ingin makan daging, mereka akan berburu untuk menangkap binatang buruannya.

Manusia prasejarah yang menjalankan hidup nomaden tinggal di alam terbuka seperti hutan, tepi sungai, gua, dan tempat tempat yang dekat dengan sumber makanan. Selama menjalani hidup nomaden, manusia harus menghadapi berbagai masalah, seperti binatang buas. Selain itu perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain menuntut manusia memiliki kemampuan adaptasi yang cepat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

Nomaden di Era Modern

Gaya Liburan dengan Campervan Ala Keluarga Ditto, Tarra, dan Ringgo di New Zealand
Sambil beristirahat di perberhentian selanjutnnya, ketiga keluarga ini menikmati waktu bersantai di depan campervan. (Liputan6.com/@ringgoagus)

Nomaden adalah gaya hidup manusia di zaman prasejarah, namun ternyata gaya hidup ini masih bisa ditemukan di era modern. Beberapa suku yang ada didunia masih menjalankan hidup nomaden hingga saat ini. Kelompok masyarakat yang masih menjalani hidup nomaden di era modern, diantaranya Nukak di Kolombia, Bede ata Beday di Bangladesh, Suku Vezo di Madagaskar, Kazakh dan Kyrgyz di Asia Tengah, Sami di Skandinavia Utara, dan Nenets di Rusia.

Perlu digaris bawahi bahwa nomaden berbeda dengan migrasi. Migrasi adalah perpindahan ke tempat baru dengan tujuan untuk menetap di tempat yang baru tersebut. Sedangkan nomaden adalah berpindah secara berkala ke satu tempat ke tempat yang lain. 

Nomaden di era modern memiliki perbedaan tujuan dengan nomaden di era prasejarah. Jika nomaden di era prasejarah bertujuan mengumpulkan bahan makanan, nomaden di era modern bertujuan untuk mencari lahan yang cocok untuk diolah sebagai lahan pertanian atau peternakan dan untuk berdagang. Beberapa kelompok masyarakat juga memilih hidup nomaden karena kehilangan tempat tinggalnya akibat perang atau bencana alam.

Pada masyarakat modern juga dikenal gaya hidup nomaden dengan menggunakan mobil van. Praktik hidup nomaden di dalam mobil van berawal dari keberadaan mobil van yang memang diciptakan sebagai kendaraan yang bisa digunakan sebagai tempat tinggal. Mobil ini diciptakan oleh dua pengusaha kendaraan, Daimler dan Karl Benz, yang saling bersaing menciptakan mobil yang dapat mengangkut penumpang dan barang.

Setelah kedua pengusaha ini wafat perusahaan mereka bergabung dengan nama Daimler-Benz dan terciptalah mobil van yang merealisasikan cita-cita kedua pengusaha tersebut. Mobil van kemudian menjadi transportasi andalan untuk mengantarkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Mobil ini juga diminati masyarakat biasa karena dapat menampung banyak orang.

Semenjak itulah, mobil van banyak dimanfaatkan untuk perjalanan jauh hingga digunakan sebagai 'rumah' bagi seorang van lifer. Mereka hidup dan menjalani aktivitas di dalam mobil van saat berkelana ke berbagai penjuru dunia. Alasan banyak orang memilih mobil van adalah kapasitas yang dimiliki dan potensinya untuk dimodifikasi dengan berbagai fitur, seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur, mengaliri air panas, dan lain-lain. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya