Liputan6.com, Jakarta Al-Ma’un termasuk surat Makiyyah, di mana isi pokoknya menerangkan mengenai beberapa sifat serta watak manusia. Watak tersebut dianggap mendustakan agama, seperti menghardik anak yatim serta menelantarkannya, tidak mau bersedekah, dan tidak menganjurkan orang lain untuk menyantuni fakir miskin.
Surat Al-Ma'un merupakan surat ke-107 di dalam Al-Quran. Surat Al-Ma’un terdiri dari tujuh ayat yang diturunkan setelah surat Al-Quraisy.
Advertisement
Baca Juga
Jika dilihat dari nama, arti surat Al-Ma'un yaitu bantuan penting. Namun, untuk membahas lebih dalam mengenai kandungan serta arti surat Al-Ma’un, maka berikut ini Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber, Sabtu (17/10/2020).
Bunyi dan Arti Surat Al-Ma’un
Surat Al-Ma’un terdiri dari tujuh ayat. Selain bunyinya yang indah, arti surat Al-Ma’un juga sangat mendalam dan pantas untuk direnungkan. Sebab surat ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, terutama sebagai pengingat akan sifat manusia, untuk saling mengasihi dan memberi. Berikut bunyi dan arti surat Al-Ma’un tersebut:
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١
a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢
fa żālikallażī yadu''ul-yatīm
Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣
wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn
Artinya: dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤
fa wailul lil-muṣallīn
Artinya: Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥
allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦
allażīna hum yurā`ụn
Artinya: yang berbuat ria,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧
wa yamna'ụnal-mā'ụn
Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan.
Advertisement
Tujuan Diturunkannya Surat Al-Ma’un
Berdasar buku Terjemah Tafsir Jalalain berikut Asbaabun Nuzul (1990), dari Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti mengutip dari Imam Ibnul Mundzir menjelaskan, ada sebuah hadist Tharif Abu Thalhah yang bersumber dari Ibnu Abbas R.A. dan di dalamnya telah dijelaskan, jika surat ini diturunkan bagi orang munafik.
Sebab, mereka selalu pamer salat dihadapan orang mu’min dengan riya. Akan tetapi, saat orang mu’min tidak disekitar mereka, maka mereka meninggalkan salat.
Selain itu, bisa ditafsirkan juga apabila arti surat Al-Ma’un membahas perihal orang yang mengerjakan salat, namun mereka tidak mengahayati serta merenungkan bacaannya, tidak perhatikan tujuan salat tersebut, bahkan tidak sadar jika salat merupakan upaya untuk mencegah kejahatan dan kemungkaran.
Selain itu, bunyi dan arti surat Al-Ma’un turut menyinggung perilaku manusia yang sangat tercela. Ada beberapa sifat tercela manusia, seperti melakukan ibadah yang tujuannya hanya karena pamer, bukan dengan niat mencari ridha Allah SWT.
Selanjutnya, ada juga perilaku tercela seperti tidak bersedia membayar zakat, tidak mau bersedekah kepada fakir miskin, dan juga tidak punya sedikit saja belas kasihan terhadap yatim piatu yang menderita.
Bisa dibilang, orang-orang yang mempunyai sifat serta watak yang dijelaskan di atas tadi, hanya akan mendapat ancaman serta siksa dari api neraka yang sangat pedih. Sebab, golongan tersebut bisa dikatakan adalah orang yang mendustakan agama Islam.
Kisah Penyebab Turunnya Surat Al-Ma’un
Beberapa ulama berpendapat bahwa surat Al-Ma’un diturunkan dengan kaitannya dengan Abu Sufyan. Berdasar buku Tafsir Nurul Qur’an karya Allamah Kamal Faqih Imani (2006), “Abu Sufyan biasa membunuh dua unta besar setiap hari untuk disantap bersama kaumnya. Namun, pada suatu hari, ada seorang anak yatim mendatangi pintunya dan meminta pertolongan. Alih-alih mendapat pertolongan, Abu Sufyan malah memukul anak yatim itu dengan tongkat dan mengusirnya”.
Berdasar ha tersebut, bisa dikatakan jika orang munafik sering menunjukkan keshalehan di depan umat muslim. Tujuannya tidak lain supaya mendapat pujian dari publik. Akan tetapi, saat tidak diketahui umat muslim, perlakuan mereka sangat bertolak belakang dengan apa yang biasa ditunjukkan di depan banyak orang.
Dengan adanya peristiwa tersebut, maka menjadi latar belakang turunnya ayat-ayat yang ada di dalam surat Al-Ma’un. Terutama pada ayat ke-4 hingga ayat ke-7, yang di dalamnya berisi mengenai peringatan bagi orang-orang munafik.
Advertisement
Keutamaan Surat Al-Ma’un
Sebenarnya jika dilihat melalui pembahasan di atas, bisa disimpulkan jika surat Al-Ma’un tidak hanya sebagai sebuah peringatan bagi umat muslim untuk bersikap baik pada anak yatim. Akan tetapi, surat Al-Ma’un juga memberi penegasan mengenai gambaran beberapa hal, seperti orang-orang yang tidak mau bayar zakat, tidak mau membantu fakir miskin, serta orang-orang yang memiliki jumlah harta melimpah akan tetapi sama sekali tidak memiliki kepedulian dengan lingkungan sekitarnya.
Jika dikaitkan dengan hal tersebut, menurut hadist riwayat Thabrani dikatakan, Rasulullah SAW pernah memberikan peringatan dengan bunyi:
“Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang bermalam dalam keadaan kenyang, padahal tetangganya yang di sampingnya dalam keadaan lapar sedangkan ia mengetahuinya.”
Maka dari itu, semoga dengan pembahasan mengenai kandungan serta arti surat Al-Ma’un di atas, bisa semakin menambah ilmu serta kepekaan untuk menolong sesama manusia.