Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Masokis Artinya Penyimpangan Perilaku Seksual, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Masokhisme atau masokis merujuk pada suatu penyimpangan perilaku seksual.

oleh Husnul Abdi diperbarui 23 Mei 2023, 20:10 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 20:10 WIB
Masokis Artinya
Masokis Artinya | pexels.com/@anete-lusina

Liputan6.com, Jakarta Masokis artinya mungkin belum dipahami oleh sebagian orang Indonesia. Istilah ini memang cukup jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pada saat digunakan pun, istilah ini juga terbatas digunakan oleh orang dewasa saja.

Masokhisme atau masokis merujuk pada suatu penyimpangan perilaku seksual. Perilaku ini tentu tidak baik diri sendiri maupun pasangan. Pasalnya, hal ini dapat memiliki risiko yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental.

Masokis artinya bentuk kelainan seksual. Dapat dijelaskan bahwa perilaku ini merupakan kekejaman yang memberikan kepuasan seksual pada yang menerimanya. Bentuk kelainan seksual ini berpotensi melukai diri sendiri dan orang lain.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (23/5/2023) tentang masokis.


Masokis Artinya

Masokis Artinya
Masokis Artinya. (Sumber foto: Pexels.com).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masokhisme atau masokis artinya kenikmatan seksual melalui rasa sakit fisik. Masokis artinya penyimpangan perilaku seksual. Selain itu, masokhisme atau masokis artinya bisa juga dikenali sebagai kekejaman atau kekerasan yang memberikan kepuasan seksual pada yang menerimanya. Seseorang yang berperilaku masokis artinya ia merasa nyaman dan puas secara seksual saat disakiti atau dilecehkan oleh pasangannya.

Masokis juga mewujudkan hasrat seksualnya dengan menyakiti diri sendiri. Bentuk perilaku masokis paling berbaya yaitu saat mereka merasa terangsang atau mendapat kepuasan seksual saat dicekik, dijerat dengan tali, atau bahkan dibekap dengan kantung plastik. Perilaku masokis ini tentunya harus kamu hindari, pasalnya hal ini dapat berakibat fatal bagi kamu atau pasangan. Perilaku masokis ini bahkan bisa saja mengakibatkan kematian.

Melansir Alodokter, perilaku masokis ini lebih banyak melibatkan pria daripada wanita. Pasalnya, pria menyukai tindakan yang melecehkan status mereka sebagai pria, contohnya saja ketika dipaksa mencium kaki pasangan. Sementara itu, wanita cenderung menyukai bentuk masokis seksual ringan, seperti pukulan ringan.


Ciri-Ciri Masokis

Masokis artinya bentuk penyimpangan seksual yang mana seseorang mendapatkan kenikmatan melalui rasa sakit fisik. Ciri-ciri masokis tentunya adalah ketika seseorang memiliki dorongan dan fantasi dalam perilaku seksual yang intens dan berulang dengan cara dipukuli, disakiti, atau dilecehkan selama lebih dari 6 bulan.

Ciri-ciri masokis artinya bukan saja dapat dikenali dari perilaku dalam hubungan sosial saja, namun juga dalam perilaku sehari-hari. Melansir The Awareness Centre, contoh perilaku yang kerap kali ditemukan pada penderita masokis yaitu perilaku menyiksa diri sendiri, contohnya seperti bekerja hingga kelelahan. Selain itu, penderita masokis juga biasanya merasa tidak disayangi dan tidak dihargai oleh lingkungannya, sehingga selalu berusaha melalukan sesuatu lebih agar dihargai.


Penyebab Masokis

Penyebab Masokis
Penyebab Masokis/copyright freepik.com/prostooleh

Sampai sekarang, penyebab masokis belum dikenali secara pasti. Namun, beberapa teori menjelaskan bahwa perilaku masokis artinya berhubungan dengan penyimpangan seksual (parafilia) atau fantasi seks (fetish) yang tidak terbendung.

Selain itu, penyebab masokis lainnya diungkapkan sebagai bentuk pelarian bagi seorang individu. Bahkan, ada juga yang menyebutkan bahwa penyebab masokis adalah trauma seksual pada masa kecil. Faktor risiko penyebab masokis terdiri dari trauma, faktor lingkungan, kekerasan seksual, pelarian, dan fantasi seksual.


Cara Mengatasi Perilaku Masokis

Konsultasi ke Psikolog
Konsultasi ke Psikolog. (Sumber foto: Pexels.com).

Seseorang yang memiliki perilaku masokis tentunya harus segera menghentikan perilakunya tersebut. Hal ini tentunya bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti berdamai dengan diri sendiri terkait dengan trauma masa lalu, hingga mengontrol kecemasan dan depresi dalam kehidupan sehari-hari.

Penangan dengan profesional tentunya dapat sangat membantu dalam menangani perilaku masokis ini. Ada beberapa cara mengatasi perilaku masokis yang perlu kamu ketahui:

1. Menemui Psikolog

Cara mengatasi perilaku masokis yang pertama yaitu dengan menemui psikolog atau psikiater. Berkonsultasi dengan profesional yang memahami seluk beluk kondisi ini tentunya akan sangat membantu. Jadi, kamu bisa segera mengenali penyebab perilaku masokis yang kamu alami. Kerap kali perilaku ini muncul akibat trauma menerima perlakuan yang serupa atau sebagai bentuk akibat ketidakpuasan dalam hubungan seksual.

2. Psikoterapi

Melakukan psikoterapi juga bisa dilakukan sebagai cara mengatasi perilaku masokis. Tujuannya tentu untuk mengungkap penyebab perilaku masokis yang dialami penderita. Melalui psikoterapi, penderita masokis akan dibimbing dan dilatih agar lebih waspada terhadap dampak atau risiko dari perilaku masokis ini. Dengan demikian, pendrita gangguan masokis diharapkan dapat mengubah perilaku seksualnya agar tidak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

3. Penggunaan Obat-obatan

Cara mengatasi perilaku masokis berikutnya yaitu menggunakan obat-obatan. Biasanya obat-obatan yang digunakan untuk menangani perilaku ini contohnya seperti  obat penurun kadar testosteron untuk meredam libido.

Pada kondisi masokis yang sudah membuat penderita merasa cemas atau depresi, dokter akan memberikan obat-obatan penenang dan antidepresan. Obat tersebut juga dapat diberikan untuk meredam hasrat seksual penderita gangguan masokis. Apa pun jenis obatnya, penggunaan obat-obatan medis untuk menangani perilaku masokis harus berdasarkan pertimbangan dokter sehingga tidak bisa dikonsumsi sembarangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya