Liputan6.com, Jakarta Macam-macam sistem ekonomi kerap muncul dalam pembahasan ilmu ekonomi. Sistem ekonomi atau tatanan ekonomi adalah sistem produksi, alokasi sumber daya, dan distribusi barang dan jasa dalam masyarakat atau wilayah geografis tertentu. Dengan sistem ekonomi, suatu negara dapat mengatur perekonomiannya sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Terdapat macam-macam sistem ekonomi yang diterapkan di seluruh dunia.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sebuah studi ekonomi, macam-macam sistem ekonomi dibagi dalam beberapa kategori. Macam-macam sistem ekonomi biasanya menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan suatu instansi, organisasi, atau negara. Macam-macam sistem ekonomi pastinya sangat vital bagi perekonomian suatu negara.
Suatu sistem ekonomi dapat dianggap sebagai bagian dari sistem sosial dan secara hierarkis setara dengan sistem hukum, sistem politik, budaya dan sebagainya. Penting untuk mengetahui macam-macam sistem ekonomi yang ada. Berikut macam-macam sistem ekonomi yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (1/7/2019).
Mengenal sistem ekonomi
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Sistem ekonomi, atau tatanan ekonomi,sistem produksi, alokasi sumber daya, dan distribusi barang dan jasa dalam masyarakat atau wilayah geografis tertentu. Ini mencakup kombinasi berbagai instansi, lembaga, entitas, proses pengambilan keputusan, dan pola konsumsi yang membentuk struktur ekonomi komunitas tertentu.
Dengan demikian, sistem ekonomi adalah jenis sistem sosial. Mode produksi adalah konsep terkait. Semua sistem ekonomi memiliki tiga pertanyaan dasar untuk diajukan: apa yang harus diproduksi, bagaimana cara menghasilkan dan dalam jumlah berapa dan siapa yang menerima output produksi.
Suatu sistem ekonomi dapat dianggap sebagai bagian dari sistem sosial dan secara hierarkis setara dengan sistem hukum, sistem politik, budaya dan sebagainya. Seringkali ada korelasi kuat antara ideologi tertentu, sistem politik dan sistem ekonomi tertentu seperti istilah "komunisme".
Banyak sistem ekonomi saling tumpang tindih di berbagai bidang (misalnya, istilah "ekonomi campuran" dapat diperdebatkan untuk memasukkan unsur-unsur dari berbagai sistem.
Advertisement
Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional didasari oleh kehidupan masyarakat tradisional berkembang. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. Masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. Dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduanya.
Sistem ekonomi tradisional menggunkaan kebiasaan masyarakat secara turun temurun. Kelebihan dari sistem ekonomi tradisional adalah masih kentalnya semangat kekeluargaan tiap individu, tak adanya eksploitasi sumber daya yang berlebihan, dan lingkungan lebih terjaga.
Sementara kekurangan dari sistem ekonomi ini adalah perkembangan yang lambat bahkan cenderung berjalan di tempat serta tidak optimalnya kegiatan ekonomi karena keterbatasan sumber daya.
Sistem Ekonomi Pasar
Sistem Ekonomi Pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
Kelebihan dari sistem ekonomi ini adalah adanya persaingan sehat sehingga konsumen dapat memiliki barang berkualitas baik dengan harga murah. Selain itu sistem ekonomi ini memungkinkan seluruh lapisan masyarakat melakukan kegiatan ekonominya sesuai kemampuan dan potensi masing-masing.
Sementara itu, kekurangan dari sistem ini adalah adanya potensi eksploitasi sumber daya. Selain itu, karena berprinsip pada kebebasan, minimnya peran pemerintah dapat menimbulkan krisis dan kesejahteraan yang tidak merata.
Advertisement
Sistem Ekonomi terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi.
Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh.
Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Sistem ekonomi pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat.
Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain.
Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
Advertisement