Liputan6.com, Jakarta Hilangnya indra penciuman bisa menjadi salah satu tanda COVID-19. Kondisi yang dikenal sebagai anosmia ini sering terjadi pada pengidap COVID-19, bahkan setelah dinyatakan sembuh. Ketidakmampuan mencium bisa berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
Anosmia dapat diobati secara medis. Ada juga strategi ampuh untuk melawannya di rumah. Cara mengatasi anosmia ini dengan memulihkan kembali indra penciuman. Kehilangan penciuman dapat terjadi secara tiba-tiba pada penderita COVID-19 dan seringkali disertai dengan hilangnya indra perasa.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Ada kemungkinan hilangnya penciuman atau rasa bisa menjadi gejala awal COVID-19. Anosmia bisa hilang secara bertahap tanpa pengobatan. Terkadang, hilangnya penciuman bisa berlangsung cukup lama. Untuk mendapatkan kembali kinerja penciuman, sejumlah cara alami bisa dilakukan.
Cara memulihkan penciuman bisa dilakukan dengan latihan penciuman. Berikut cara memulihkan indra penciuman, dirangkum Liputan6.com dari Healthline, Senin(26/07/2021).
Penyebab anosmia pada penderita COVID-19
Melansir Medical News Today, COVID-19 menyebabkan pengurangan bau dan rasa pada banyak pasien. Gejala-gejala ini terjadi pada awal penyakit dan terkadang menjadi satu-satunya gejala yang dapat dikenali pada orang dengan COVID-19. Dalam penelitian yang dilakukan para peneliti sebelumnya dalam pandemi COVID-19, mereka melaporkan bahwa anosmia terjadi pada sekitar 5% individu dengan infeksi COVID-19. Namun, penelitian lebih lanjut selama pandemi melaporkan tingkat anosmia yang lebih tinggi.
Sebuah hipotesis mengapa beberapa orang dengan infeksi COVID-19 mengembangkan anosmia adalah perbedaan genetik dalam kemampuan virus untuk menempel pada reseptor di rongga hidung. Orang dengan infeksi COVID-19 biasanya mendapatkan kembali indra perasa dan penciuman mereka setelah beberapa hari atau minggu, tetapi bagi sebagian orang, ini bisa memakan waktu lebih lama dari itu.
Advertisement
Gejala anosmia dan cara mengenalinya
Tidak ada tes medis yang secara khusus mendiagnosis hilangnya penciuman. Seorang dokter akan sangat bergantung pada pelapora pasien tentang gejala ini. Mereka mungkin juga meminta pasien untuk bereaksi terhadap serangkaian wewangian atau makanan dan melaporkan apa yang bisa dan tidak bisa cium.
Untuk mengenali anosmia, temukan sesuatu yang memiliki bau yang kuat dan khas. Makanan mungkin menjadi pilihan yang baik di sini, seperti biji kopi, kayu manis, atau bawang putih segar. Anda juga dapat memilih untuk menggunakan barang-barang non-makanan seperti bedak bayi atau lilin beraroma. Jika Anda kesulitan menangkap aroma yang dipilih, Anda mungkin mengalami kehilangan penciuman.
Latihan penciuman
Salah satu cara memulihkan penciuman secara alami adalah dengan melatih penciuman secara perlahan. Ini adalah proses yang melibatkan mengendus bau yang berbeda selama beberapa waktu untuk melatih otak mengenali bau yang berbeda.
Dalam pelatihan penciuman, pasien mencium serangkaian empat bau kuat yang dapat ditemukan di rumah seseorang, atau dalam bentuk minyak esensial. Bau yang dipilih adalah bau yang mudah dikenali atau sudah akrab dicium. Setiap aroma dihirup dengan lembut selama 20 detik. Proses ini diulang tiga kali sehari selama 6 minggu.
Pelatihan penciuman mungkin paling efektif jika mengendus empat bau yang sama setiap hari, daripada bergantian. Disarankan juga untuk berkonsentrasi penuh pada aroma, memberikan perhatian penuh, selama 20 detik. Untuk mencoba pelatihan penciuman Anda bisa menggunakan aroma kopi, mawar, jeruk, kayu putih, vanila, cengkeh atau daun mint.
Selama pelatihan penciuman, Anda mungkin mengalami aroma aneh yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dicium. Ini termasuk bau busuk seperti karet terbakar atau kotoran tubuh. Ini dikenal sebagai parosmia. Parosmia dapat berlangsung selama beberapa minggu atau lebih lama tetapi biasanya bersifat sementara.
Latihan pernapasan ini bertujuan untuk membantu pemulihan berdasarkan neuroplastisitas - kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri untuk mengkompensasi perubahan atau cedera.
Advertisement
Minyak jarak
Dr Sandra El Hajj , seorang dokter naturopati, merekomendasikan minyak jarak untuk anosmia.
“Secara alami, minyak jarak telah lama digunakan untuk mengembalikan bau yang hilang, karena komponen aktifnya, asam risinoleat. Asam risinoleat dapat membantu melawan infeksi. Ini juga membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan saluran hidung yang disebabkan oleh pilek dan alergi, ”katanya.
Minyak jarak berasal dari biji jarak. Ini digunakan sebagai nasya, atau perawatan saluran hidung untuk memulihkan indera penciuman oleh praktisi Ayurveda. Cara menggunakan minyak jarak untuk memulihkan penciuman adalah:
- Panaskan minyak jarak dengan lembut di atas kompor atau microwave. Pastikan hangat dan tidak panas.
- Oleskan dua tetes minyak di area depan lubang hidung dua kali sehari: sekali saat bangun tidur dan tepat sebelum tidur.
Jahe
Jahe memiliki aroma khas dan menyengat yang membuatnya bermanfaat untuk digunakan dalam pelatihan penciuman. Anda dapat menggunakan jahe bubuk atau mentah untuk melatih penciuman. Dr Hajj juga menganjurkan minum teh jahe.
"Secara alami, minum teh jahe dapat meredakan peradangan pada saluran pernapasan hidung, sekaligus mengurangi pembentukan lendir berlebih yang menyumbat saluran hidung, menyebabkan hilangnya penciuman," katanya.
Untuk mencoba teh jahe untuk memulihkan penciuman, coba gunakan teh celup jahe yang sudah jadi. Anda juga bisa membuat teh dari jahe mentah dengan mengupas dan potong jahe. Seduh satu sendok makan jahe mentah dalam dua cangkir air panas selama sekitar 15 menit.
Advertisement
Larutan saline
Jika kehilangan indra penciuman karena alergi atau hidung tersumbat, mencuci dengan air asin dapat membantu. Cara ini mengeluarkan alergen dan lendir dari rongga hidung. Anda dapat membeli larutan garam steril yang sudah jadi atau membuatnya sendiri dengan cara:
1. Tuangkan 1 cangkir air suling atau air keran rebus ke dalam wadah yang baru dicuci.
2. Tambahkan sendok teh garam dan sendok teh soda kue ke dalam air.
3. Isi botol peras atau jarum suntik medis dengan campuran tersebut.
4. Miringkan kepala Anda ke belakang.
5. Semprotkan larutan ke satu lubang hidung, arahkan ke bagian belakang kepala, bukan bagian atas kepala.
6. Biarkan mengalir keluar dari lubang hidung atau mulut yang lain.
7. Ulangi beberapa kali sehari.
8. Hati-hati jangan sampai air masuk ke tenggorokan.