10 Tanda Tubuh Kekurangan Karbohidrat, Bisa Ganggu Berat Badan

Kekurangan karbohidrat juga bisa pengaruhi berat badan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 19 Jun 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 12:00 WIB
fungsi karbohidrat
Karbohidrat. (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Karbohidrat merupakan kebutuhan penting tubuh. Karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh dan merupakan bagian penting dari makanan bergizi. Tanpa karbohidrat, fungsi tubuh tidak akan berjalan secara normal.

Namun, makan terlalu banyak karbohidrat atau memilih jenis yang salah dapat menyebabkan penambahan berat badan atau masalah kesehatan lainnya. Ini tak jarang membuat orang mengurangi konsumsi karbohidrat.

Diet rendah karbohidrat umumnya digunakan untuk menurunkan berat badan. Namun, jika tubuh benar-benar kekurangan karbohidrat, sejumlah masalah akan terjadi. Dampak utama kekurangan karbohidrat adalah turunnya tingkat energi. Sebagian besar sel tubuh menggunakan glukosa karbohidrat untuk energi.

Faktanya, otak menggunakan sebagian besar glukosa sebagai sumber energi. Tubuh akan memberi sinyal ketika tidak mendapatkan cukup karbohidrat. Berikut 10 tanda tubuh kekurangan karbohidrat yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (4/9/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanda tubuh kekurangan karbohidrat

[Fimela] Sakit Kepala
Ilustrasi Sakit Kepala | unsplash.com

Sakit kepala

Jika tubuh tidak memiliki jumlah karbohidrat, gula darah bisa turun dan menyebabkan sakit kepala. Meski sakit kepala merupakan gangguan yang ringan, mengalaminya setiap hari karena diet rendah karbohidrat adalah tanda bahwa diet sudah berlebihan. Gabungkan beberapa buah kaya karbohidrat seperti apel, pir, dan wortel untuk menjaga berat badan tetap ideal sambil mencegah kekurangan karbohidrat.

Sering merasa kedinginan

Para pelaku diet rendah karbohidrat berisiko mengembangkan fungsi tiroid yang rendah. Ini bisa mengubah suhu internal tubuh menjadi tidak teratur. Akibatnya tubuh akan sering merasa kedinginan atau menggigil, padahal tidak sedang demam atau sakit.


Tanda tubuh kekurangan karbohidrat

Ilustrasi bau mulut
Ilustrasi bau mulut. Sumber foto: unsplash.com/Iñaki del Olmo.

Bau mulut

Setelah memulai diet rendah karbohidrat, tubuh beralih ke simpanan lemak untuk energi. Meski ini dapat mengurangi lemak tubuh, efek ini juga dapat menimbulkan bau mulut. Ketika tidak makan cukup karbohidrat, tubuh membakar lemak dan protein untuk bahan bakar. Sayangnya, menggunakan protein dan lemak untuk bahan bakar dapat menyebabkan bau mulut.

Kenaikan berat badan

Diet rendah karbohidrat memang terbukti menurunkan berat badan. Namun, jika tubuh benar-benar kekurangan karbohidrat, berat badan juga akan sulit turun.

Jika makan lebih sedikit karbohidrat, hati cenderung menggantinya dengan memproduksi gula, sehingga meningkatkan kadar gula darah. Saat gula darah naik, pankreas mengeluarkan insulin yang merupakan hormon penyimpan lemak. Akibatnya, tubuh menyimpan lemak alih-alih membuangnya.


Tanda tubuh kekurangan karbohidrat

Ilustrasi Sembelit
Ilustrasi Sembelit/Freepik.com

Kesulitan berolahraga

Ketika simpanan karbohidrat di otot rendah, ia bisa membuat beberapa orang merasa lesu dan kurang mampu mempertahankan latihan intensitas tinggi. Padahal salah satu kunci utama penurunan berat badan adalah olahraga. Kekurangan karbohidrat akan membuatmu lesu dan tidak berkonsentrasi selama olahraga. Kamu akan cenderung tidak melakukan latihan intensitas tinggi.

BAB tidak teratur

Karbohidrat sehat termasuk biji-bijian, sayur-sayuran,, buah-buahan dan kacang-kacangan adalah karbohidrat nabati yang memiliki serat. Saat mengurangi tubuh juga tidak mendapat cukup serat. Hal ini dapat menyebabkan masalah gastrointestinal, termasuk perut kembung dan sembelit.

Mengonsumsi karbohidrat kompleks akan membantu kesehatan pencernaan dengan melancarkan buang air besar.


Tanda tubuh kekurangan karbohidrat

Berhubungan dengan Gangguan Mental
Ilustrasi Stres dan Kelelahan Credit: pexels.com/pixabay

Selalu merasa lapar

Sebagian besar karbohidrat sehat kaya akan kandungan serat yang membuat tubuh kenyang lebih lama. Jika tidak makan cukup karbohidrat tubuh tidak mendapatkan cukup serat. Ini bisa meningkatkan risiko makan lebih banyak.

Orang-orang yang menjalankan diet rendah karbohidrat sering kali merasa lapar karena mereka hanya menghilangkan karbohidrat, bukannya menggantinya dengan lemak sehat, yang merupakan kuncinya.

Selalu merasa lelah

Membatasi karbohidrat hingga membuat tubuh kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan proses yang disebut ketosis. Ketosis terjadi ketika tidak memiliki cukup gula (glukosa) untuk energi, sehingga tubuh memecah lemak yang tersimpan, menyebabkan keton menumpuk di tubuh. Efek samping ketosis dapat berupa kelelahan.

Mengurangi asupan dapat berdampak besar pada tingkat energi. Karbohidrat diubah menjadi energi lebih efisien daripada protein atau lemak, jadi kamu mungkin mulai merasa sedikit lesu sepanjang hari saat diet rendah karbohidrat. Kondisi ini juga sering disebut dengan keto flu.


Tanda tubuh kekurangan karbohidrat

Amarah
Ilustrasi Ekspresi Marah Credit: pexels.com/AndreaPiacuadio

Perubahan suasana hati

Ketika kekurangan karbohidrat, suasana hati juga akan terganggu. Karbohidrat memainkan peran penting dalam produksi serotonin tubuh, zat kimia perasaan-nyaman yang diproduksi di otak. Kekurangan karbohidrat bisa membuat seseorang mudah marah, kekurangan energi, sekaligus lapar.

Menambahkan karbohidrat kompleks bisa mengakhiri suasana hati yang buruk. Ini bisa membuat tubuh lebih bersemangat dan berenergi.

Kesulitan konsentrasi

Sama seperti tubuh, otak juga menggunakan karbohidrat sebagai energi. Faktanya, otak menggunakan sebagian besar glukosa sebagai sumber energi. Ketika otak tidak mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkannya, itu mungkin membuatmu merasa sedikit kacau.

Satu studi kecil Universitas Tufts menemukan bahwa wanita yang menjalani diet rendah karbohidrat mendapat skor lebih buruk pada tes memori. Namun, ketika kelompok rendah karbohidrat mulai makan karbohidrat lagi, otak mereka dengan cepat kembali normal.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya