Fintech adalah Singkatan dari Financial Technology, Kenali Keuntungannya

Fintech adalah kependekan dari Financial Technology, dalam bahasa Indonesia disebut teknologi finansial atau teknologi keuangan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 22 Jun 2023, 21:50 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 21:50 WIB
Ilustrasi Fintech
Ilustrasi Fintech. Dok: edgeverve.com

Liputan6.com, Jakarta Fintech adalah istilah yang merujuk pada bidang teknologi dan keuangan. Fintech merupakan perusahaan yangyang melakukan inovasi di bidang jasa keuangan dengan sentuhan teknologi modern. Bisa dikatakan, fintech adalah teknologi yang membantu proses jual beli menjadi lebih mudah.

Fintech adalah kependekan dari Financial Technology, dalam bahasa Indonesia disebut teknologi finansial atau teknologi keuangan. Fintech dapat dikatakan sebagai segala gagasan yang bersifat inovatif yang dapat meningkatkan proses layanan finansial dengan cara menawarkan solusi dalam bentuk teknologi yang didasarkan pada situasi bisnis yang berbeda-beda.

Ruang lingkup fintech mencakup segala jenis inovasi teknologi yang berkaitan dengan keuangan. Cakupannya meliputi lembaga keuangan tradisional, perusahaan rintisan, pengembangan teknologi, hingga konsumen keuangan dan pemerintah. 

Bersumber pada World Bank pengguna Fintech yang awalnya 7% di tahun 2007, berkembang menjadi 20% di tahun 2011, kemudian meningkat menjadi 36% di tahun 2014, dan di tahun 2017 sudah menginjak angka 78% atau tercatat sebanyak 135-140 perusahaan. Total nilai transaksi Fintech di Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan mencapai Rp 202,77 Triliun.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/1/2022) tentang fintech.

Fintech adalah

Fintech
Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

Fintech adalah singkatan dari financial technology atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai teknologi finansial. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fintech adalah penggabungan antara teknologi dan sistem keuangan.  Menurut Otoritas Jasa Keuanga (OJK), fintech adalah sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi. Produk fintech biasanya berupa suatu sistem yang dibangun guna menjalankan mekanisme transaksi keuangan yang spesifik.

Sementara itu, dilansir dari Investopedia, fintech adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan teknologi baru yang berupaya meningkatkan dan mengotomatiskan penyampaian dan penggunaan layanan keuangan. Fintech digunakan untuk membantu perusahaan, pemilik bisnis, dan konsumen mengelola operasi, proses, dan kehidupan keuangan mereka dengan lebih baik dengan memanfaatkan teknologi.

Menurut Bank Indonesia, fintech adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran.

FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna teknologi informasi dengan tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan adanya FinTech, permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran, seperti tidak sempat mencari barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana, hingga keengganan mengunjungi suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan, dapat diminimalkan.

Dengan kata lain, FinTech membantu transaksi jual beli dan sistem pembayaran menjadi lebih efisien dan ekonomis namun tetap efektif. Fintech adalah istilah yang mengacu pada integrasi teknologi ke dalam penawaran oleh perusahaan jasa keuangan untuk meningkatkan penggunaan dan penyampaiannya kepada konsumen.

Keuntungan adanya fintech

FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan FinTech, permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran akan jadi lebih efisien.

Menurut Bank Indonesia, keuntungan fintech adalah sebagai berikut:

Bagi konsumen, Fintech memberi manfaat:

- Mendapat layanan yang lebih baik

- Pilihan yang lebih banyak

- Harga yang lebih murah

 

Bagi pemain Fintech (pedagang produk atau jasa), Fintech memberi manfaat:

- Menyederhanakan rantai transaksi

- Menekan biaya operasional dan biaya modal

- Membekukan alur informasi

 

Bagi suatu Negara, Fintech memberi manfaat;

​​- Mendorong transmisi kebijakan ekonomi

- Meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat

- Di Indonesia, Fintech turut mendorong Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SKNI​

Jenis-Jenis Fintech

[Fimela] fintech
ilustrasi aplikasi mobile | unsplash.com/@blakewisz

Seperti Liputan6.com rangkum dari sikapiuangmu.ojk.go.id, jenis-jenis fintech adalah sebagai berikut:

- Crowdfunding. Crowdfunding atau penggalangan dana merupakan salah satu model FinTech yang sedang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya teknologi ini, masyarakat dapat menggalang dana atau berdonasi untuk suatu inisiatif atau program sosial yang mereka pedulikan. Salah satu contohya adalah penggalangan dana untuk membangun Pesawat R80 yang didesain oleh BJ Habibie. Contoh start-up FinTech dengan model crowdfunding yang kini tengah populer di Indonesia adalah KitaBisa.com

- Microfinancing. Microfinancing. Salah satu layanan FinTech yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membantu kehidupan dan keuangan mereka sehari-hari. Masyarakat dari golongan ekonomi ini kebanyakan tidak memiliki akses ke institusi perbankan, maka mereka pun mengalami kesulitan untuk memperoleh modal usaha guna mengembangkan usaha atau mata pencaharian mereka. Microfinancing berusaha menjembatani permasalahan tersebut dengan menyalurkan secara langsung modal usaha dari pemberi pinjaman kepada calon peminjam. Sistem bisnis dirancang agar return bernilai kompetitif bagi pemberi pinjaman, namun tetap attainable bagi peminjamnya. Salah satu startup yang bergerak dalam bidang microfinancing ini adalah Amartha yang menghubungkan pengusaha mikro di pedesaan dengan pemodal secara online.

- P2P Lending Service. FinTech untuk peminjaman uang, di mana FinTech ini membantu masyarakat yang membutuhkan akses keuangan untuk memenuhi kebutuhan. Dengan FinTech ini, konsumen dapat meminjam uang dengan lebih mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanpa harus melalui proses berbelit-belit yang sering ditemui di bank konvensional. Salah satu contoh dari FinTech yang bergerak dalam bidang peminjaman uang ini adalah AwanTunai, sebuah startup yang memberikan fasilitas cicilan digital dengan aman dan mudah. 

- Market Comparison. Dengan FinTech ini, kamu dapat membandingkan macam-macam produk keuangan dari berbagai penyedia jasa keuangan. FinTech juga dapat berfungsi sebagai perencana finansial. Dengan bantuan FinTech, pengguna dapat mendapatkan beberapa pilihan investasi untuk kebutuhan di masa depan.

- Digital Payment System. FinTech ini bergerak di bidang penyediaan layanan berupa pembayaran tagihan. Contohnya yaitu pembayaran pulas, kartu kredit, atau token listrik PLN. Salah satu contoh FinTech yang bergerak dalam digital payment system ini adalah Payfazz yang berbasis keagenan untuk membantu masyarakat Indonesia, terutama mereka yang tidak memiliki akses ke bank, untuk melakukan pembayaran berbagai macam tagihan setiap bulannya.

Peran Fintech dalam Sistem Pembayaran

Dalam hal sistem pembayaran, peran Fintech adalah:

- Menyediakan pasar bagi pelaku usaha

- Menjadi alat bantu untuk pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring

- Membantu pelaksanaan investasi yang lebih efisien

- Mitigasi risiko dari system pembayaran yang konvensional

- Membantu pihak yang membutuhkan untuk menabung, meminjam dana dan penyertaan modal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya