Liputan6.com, Jakarta Doa bercermin Latin merujuk pada rangkaian kata-kata, atau kalimat yang diucapkan oleh seseorang saat mereka berada di depan cermin, biasanya sebagai bagian dari kegiatan spiritual atau introspeksi. Doa bercermin ini tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual dan mental seseorang.
Advertisement
Baca Juga
Doa bercermin Latin juga mengajarkan umat Islam untuk mengenali diri mereka sendiri, memperbaiki akhlak, dan menjaga hubungan mereka dengan Allah. Perlu dipahami, bahwa bercermin merupakan momen di mana seseorang melihat dirinya sendiri dengan jelas. Dalam ajaran agama Islam, kebersihan fisik dianggap penting dan merupakan sebagian daripada iman.
Advertisement
Doa bercermin Latin juga memiliki adab yang dianjurkan sesuai dengan sunnah Nabi, seperti yang telah difirmankan Allah dalam QS. Luqman: 18 yang artinya adalah:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
Pada dasarnya hukum bercermin dalam Islam adalah mubah atau boleh, sehingga tidak menjadi masalah jika seorang muslim bercermin untuk melihat dan merapikan penampilannya.
Berikut ini doa bercermin Latin yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/8/2023).
Penggalan Doa Saat Bercermin
Sebagaimana Firman Allah SWT didalam Al-Qur’an Surat At-tin : 4
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya : “Dan sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At-Tin : 4 )
Telah jelas di dalam firman Allah, bahwa manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya, sehingga salah satu cara untuk mensyukurinya adalah berdoa pada saat bercermin. Adapun doa bercermin yang sering kali dibaca oleh banyak umat muslim adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Latin : Allahumma kama hassanta khalqi fahassin khuluqi.
Artinya, “Wahai Tuhanku, sebagaimana telah Kaubaguskan kejadianku, maka baguskanlah perangaiku,”.
اَلْحَمْدُ ِللهِ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِىْ فَحَسِّـنْ خُلُقِىْ
Latin : Alhamdulillaahi kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii
Artinya : “Segala puji bagi Allah, baguskanlah budi pekertiku sebagaimana Engkau telah membaguskan rupa wajahku”.
Tak hanya itu saja, Rasulullah SAW juga menyampaikan dalam sebuah hadis terkait doa bercermin dengan memuji Allah, yang telah menyempurnakan dan memeperbaiki ciptaan khususnya manusia.
اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلَهُ وَكَرَّمَ صُوْرَةَ وَجْهِى فَحَسَّنَهَاوَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Latin : Alhamdulillahilladzi sawwaa khalqii fa’addalahu wa karrama shurata wajhii fahassanaha waja’alanii minal muslimin.
Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan dan memperbaiki penciptaanku, memuliakan bentuk wajahku, maka Dia membaguskan dan menjadikan aku termasuk orang-orang Islam.” (HR Ibnu as-Sani).
Doa bercermin selanjutnya adalah memohon kepada Allah agar diberikan nur atau cahaya yang nampak diwajah, sehingga orang yang melihat akan menimbulkan rasa sejuk. Selain itu doa ini juga dibarengi dengan permohonan ampun terhadap dosa yang ditimbulkan hususnya dari wajah.
Doa tersebut diabadikan dalam firman Allah SWT ( Q.S At-Tahrim Ayat 8 )
رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Latin : Robbana at-mimlana nuurona waghfirlana innaka ala kulli syai’in qadir
Artinya: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs.At-Tahrim: 8).
Advertisement
Adab Bercermin Sesuai Sunnah Nabi
Dalam semua aspek kehidupan, Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara dimensi rohaniah dan materi. Aktivitas sederhana seperti bercermin dapat diartikan sebagai momen berhubungan dengan Allah, introspeksi, dan pengingat tentang nilai-nilai yang lebih tinggi dalam kehidupan. Berikut diantaranya:
Niat yang Suci (Niyyah)
Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang Muslim, harus dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas. Saat akan bercermin, hendaknya niatkan dalam hati bahwa Anda ingin menjaga kebersihan tubuh, merawat diri dengan baik, dan mempersiapkan diri untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan kesadaran akan keberadaan Allah
Melafazdkan Doa Bercermin
Rasulullah menganjurkan kepada umat, ketika melakukan aktifitas untuk melafalkan doa minimal Bismillah. Tidak ubahnya pada saat bercermin disunnahkan untuk melafazdkan doa, agar selalu mendapatkan berkah dari Allah SWT, serta mendapatkan pahala dalam wujud rasa syukur kepada Allah. Sebagaimana tertulis dalam firman Nya QS Al-Ahzab: 33.
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ
Latin : Wa qarna fi buyụtikunna wa la tabarrajna tabarrujal-jahiliyyatil-ụla wa aqimnaṣ-ṣalata wa atinaz-zakata wa aṭi’nallāha wa rasụlah, innama yuridullahu liyuz-hiba ‘angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum taṭ-hira.
Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shlat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS Al-Ahzab: 33)
Wujud Rasa Syukur
Selanjutnya adalah dengan bercermin maka timbullah wujud rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah menciptakan tubuh indah mulai dari wajah badan dan lainnya. Dari sebuah cermin, membuat umat mendapatkan hikmah terkait hidupnya yang sempurna dari makhluk yang lain. Apa yang ada pada diri manusia secara fisik sudah sempurna dan proporsional sesuai dengan kehendak Allah SWT Yang Maha Besar. Itulah mengapa saat bercermin, rasa syukur harus diucapkan karena sudah diberikan fisik yang sempurna.
Tidak Sombong
Sombong hanyalah miliki Allah SWT semata, bukanlah sifat manusia sebagai makhluknya. Meskipun manusia adalah makhluk yang sempurna, akan tetapi kesempurnaan itu tidak akan hadir jika tidak diciptkan Allah SWT. Maka dari itu sebagai manusia pada saat bercermin hususnya jangan bersifat sobong, karena sifat sombong dilarang Allah SWT.
Sebagaimana yang tertulis didalam Al-Qur’an Surat Luqman : 18
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Latin : Wa la tuṣa”ir khaddaka lin nasi wa la tamsyi fil arḍi maraḥa, innallaha la yuḥibbu kulla mukhtalin fakhụr.
Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka Bumi dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18)
Pentingnya Membaca Doa Ketika Sedang Bercermin
Pada saat membaca doa ketika sedang berdiri di hadapan cermin, itu merupakan momen di mana seseorang melihat bagaimana Allah SWT menciptakan manusia dengan sedemikian sempurnanya, seperti berikut ini:
اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
(Alloohumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqi)
Artinya: “Ya Allah, sebagaimana Engkau baguskan tubuhku, maka baguskanlah akhlakku.”
Doa ini bersumber dari hadis shahih riwayat Ibnu Hibban, Al Baihaqi, dan Abu Ya’la.
Tak hanya itu saja, ada aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh umat Muslim diantaranya:
Menghubungkan Kehidupan Fisik dan Rohani
Membaca doa ketika bercermin adalah cara untuk mengintegrasikan dimensi fisik dan rohani dalam aktivitas sehari-hari. Islam mengajarkan bahwa setiap tindakan, baik besar maupun kecil, dapat menjadi bentuk ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan diarahkan kepada Allah. Membaca doa saat bercermin mengubah tindakan tersebut menjadi bentuk komunikasi dengan Tuhan dan mengajarkan kita untuk membawa kesadaran akan-Nya dalam aktivitas sehari-hari.
Merenungkan Kebersihan dan Kesucian
Bercermin tidak hanya tentang penampilan fisik, tetapi juga tentang menjaga kebersihan dan kesucian tubuh, yang merupakan nilai penting dalam Islam. Saat kita membaca doa ketika bercermin, kita secara aktif merenungkan tentang pentingnya kebersihan dan kesucian sebagai bagian dari tata cara ibadah kita. Doa ini mengingatkan kita bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, dan dengan demikian, membantu kita menjaga integritas dan tata cara dalam hidup kita.
Mengingat Kematian dan Akhirat
Doa bercermin juga mengingatkan kita tentang sifat sementara dari kehidupan dunia dan mengarahkan perhatian kita pada akhirat. Saat kita melihat diri kita sendiri di cermin, kita diingatkan tentang keterbatasan fisik dan usia kita. Doa saat bercermin membantu kita merenungkan pentingnya mempersiapkan diri untuk akhirat, di mana kita akan mempertanggungjawabkan segala tindakan kita di hadapan Allah.
Menghindari Kesombongan dan Riya (Pamer)
Bercermin tanpa disertai dengan niat baik dan doa dapat dengan mudah membawa kita pada perilaku yang merujuk kepada kesombongan atau riya (berpura-pura beribadah untuk mendapatkan pujian). Dengan membaca doa, kita menyadarkan diri bahwa segala bentuk penampilan fisik adalah anugerah dari Allah. Doa ini membantu kita memahami bahwa setiap kelebihan yang kita miliki berasal dari-Nya, sehingga kita tidak mudah terjerumus pada sifat sombong atau pamer yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Mengingat Amanah Tubuh dan Kesehatan
Tubuh adalah amanah dari Allah, dan kita diwajibkan untuk merawatnya dengan baik. Membaca doa saat bercermin mengingatkan kita bahwa tubuh kita adalah anugerah yang harus dijaga, bukan hanya secara fisik tetapi juga secara moral. Kesehatan fisik dan kesejahteraan mental merupakan harta yang berharga dalam Islam, dan membaca doa saat bercermin membantu kita menghargai amanah ini.
Advertisement