Liputan6.com, Jakarta Apa maksud beriman kepada Allah melalui alam semesta adalah salah satu pertanyaan yang sering diajukan bagi umat Muslim. Meski sederhana, namun pertanyaan apa maksud beriman kepada Allah melalui alam semesta ini dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Secara umum, apa maksud beriman kepada Allah melalui alam semesta adalah meyakini, membenarkan dan mempercayai Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa melalui apa-apa yang Ia ciptakan di alam semesta.
Sesungguhnya kekuasaan dan keagungan Allah SWT tidak hanya dijumpai dalam ayat-ayat Al-Qur’an (qauliyah) melainkan juga pada alam semesta (kauniyah). Untuk itu, sebagai umat Muslim harus meyakini, membenarkan dan mempercayai di dalam hati bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang pantas disembah.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai apa maksud beriman kepada Allah melalui alam semesta yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/9/2023).
Apa Maksud Beriman Kepada Allah Melalui Alam Semesta
Apa maksud beriman kepada Allah melalui alam semesta adalah meyakini, membenarkan dan mempercayai Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa melalui apa-apa yang Ia ciptakan di alam semesta. Sesungguhnya kekuasaan dan keagungan Allah SWT tidak hanya dijumpai dalam ayat-ayat Al-Qur’an (qauliyah) melainkan juga pada alam semesta (kauniyah).
Setiap benda dan apa-apa yang ada di bumi maupun di atas langit tidak dapat tercipta secara sendiri. Ada matahari yang menyinari bumi, bulan dan bintang yang bersinar menerangi malam. Selain itu ada manusia, tumbuhan dan hewan. Semuanya diciptakan oleh Allah SWT yang Maha Pencipta. Pencipta disebut dengan al-Khaliq. Allah SWT menciptakan dan memelihara alam semesta dengan seluruh isinya.
Semua itu bukti bahwa Allah SWT ada (wujud). Allah SWT memang gaib, tidak bisa dilihat zat-Nya. Namun kita bisa merasakan keberadaan-Nya melalui segala ciptaan-Nya. Jika kita melihat planet-planet yang bergerak mengelilingi matahari secara teratur, tidak mungkin planet-planet itu bergerak dengan sendirinya. Ia bisa bergerak dengan teratur karena memang ada yang menggerakkannya.
Meski kita tidak melihat yang menggerakkannya, kita yakin bahwa ada kekuatan besar yang menggerakkannya. Secara akal, manusia tidak mungkin menggerakkannya. Lalu, siapa lagi yang bisa menggerakkannya kalau bukan Allah SWT yang Maha Kuasa? Meski kita tidak bisa melihat Allah SWT, akal kita diberi kemampuan untuk berpikir tentang berbagai peristiwa besar di alam semesta. Peristiwa yang tidak mungkin digerakkan oleh manusia. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah SWT itu ada.
Advertisement
Dalil tentang Penciptaan Alam Semesta
Proses terciptanya alam semesta dijelaskan melalui beberapa ayat dalam Al-Qur'an. Berikut beberapa ayat Al-Qur'an tentang penciptaan alam semesta, yakni:
1. Surat Az-Zariyat ayat 47
وَالسَّمَاۤءَ بَنَيْنٰهَا بِاَيْىدٍ وَّاِنَّا لَمُوْسِعُوْنَ
Arab Latin: Was-samā`a banaināhā bi`aidiw wa innā lamụsi'ụn
Artinya: "Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya."
2. Surat At-Talaq ayat 12
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ وَّمِنَ الْاَرْضِ مِثْلَهُنَّۗ يَتَنَزَّلُ الْاَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ەۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
Arab Latin: Allaahul lazii khalaq Sab'a Samaawaatinw wa minal ardi mislahunna yatanazzalul amru bainahunna lita'lamuuu annal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiirunw wa annal laaha qad ahaata bikulli shai'in ilmaa.
Artinya: "Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu."
3. Surat Al-Anbiya ayat 31
وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْۖ وَجَعَلْنَا فِيْهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ
Arab Latin: Wa ja'alnaa fil ardi rawaasiya an tamiida bihim wa ja'alnaa fiihaa fijaajan subulal la'allahum yahtaduun.
Artinya: "Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia (tidak) guncang bersama mereka, dan Kami jadikan (pula) di sana jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk."
4. Surat Al Sajdah ayat 4
اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ مَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا شَفِيْعٍۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ
Arab Latin: Allaahul lazii khalaqas samaawaati wal arda wa maa bainahumaa fii sittati ayyaam. Thummas tawaa 'alal 'arsh, maa lakum min duunihii minw-wwaliyyinw-wala shafii', afala tatazakkaruun.
Artinya: "Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
5. Surat Hud ayat 7
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ وَّكَانَ عَرْشُهٗ عَلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗوَلَىِٕنْ قُلْتَ اِنَّكُمْ مَّبْعُوْثُوْنَ مِنْۢ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُوْلَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَٓا اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Arab Latin: Wa Huwal lazii khalaqas samaawaati wal alrda fii sittati aiyaaminw wa kaana 'Arshuhuu alal maaa'i liyablu wakum aiyukum ahsanu 'amalaa; wa la'in qulta innakum mab'uusuuna mim ba'dil mawti la yaquulanal laziina kafaruu in haazaaa illaa sihrum mubiin.
Artinya: "Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan 'Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Makkah), 'Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,' niscaya orang kafir itu akan berkata, 'Ini hanyalah sihir yang nyata.'"
6. Surat Fussilat ayat 9-11
قُلْ اَىِٕنَّكُمْ لَتَكْفُرُوْنَ بِالَّذِيْ خَلَقَ الْاَرْضَ فِيْ يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُوْنَ لَهٗٓ اَنْدَادًا ۗذٰلِكَ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۚ
وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبٰرَكَ فِيْهَا وَقَدَّرَ فِيْهَآ اَقْوَاتَهَا فِيْٓ اَرْبَعَةِ اَيَّامٍۗ سَوَاۤءً لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ
ثُمَّ اسْتَوٰىٓ اِلَى السَّمَاۤءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْاَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا اَوْ كَرْهًاۗ قَالَتَآ اَتَيْنَا طَاۤىِٕعِيْنَ
Arab Latin: Qul a'innakum latakfuruuna billazii khalaqal arda fii yawmaini wa taj'aluuna lahuuu andaadaa; zaalika Rabbul 'aalamiin.
Wa ja'ala fiihaa rawaa siya min fawqihaa wa baaraka fiihaa wa qaddara fiihaaaa aqwaatahaa fiii arba'ati ayyaamin sawaaa'al lissaaa'iliin.
Summas tawaaa ilas-samaaa'i wa hiya dukhaanun faqoola lahaa wa lil ardi'tiyaaa taw'an aw karhan qoolataaa atainaa taaa'i'iin.
Artinya: "Katakanlah, 'Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.' Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya.
Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya.
Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, 'Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.' Keduanya menjawab, 'Kami datang dengan patuh.'"