Mengapa Benua Australia Memiliki Banyak Keunikan Flora dan Faunanya? Ada 2 Faktor

Alasannya karena pengaruh geologis dan iklim di sana.

oleh Laudia Tysara diperbarui 03 Okt 2023, 09:34 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2023, 08:30 WIB
Tega, Pengunjung Kebun Binatang Lempar Batu Ke Kangguru Hingga Tewas
Kawanan keluarga kangguru. (Foto: AndyLeungHK / Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Flora dan fauna memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan manusia serta semua makhluk hidup yang ada di planet Bumi. Hal ini dapat dijelaskan dengan merujuk pada buku "Pelestarian Flora dan Fauna" karya Daryanto yang diterbitkan pada tahun 2020.

Benua Australia, dengan segala keunikan alamnya, memiliki dua alasan utama mengapa benua Australia memiliki banyak keunikan flora dan faunanya. Pengaruh geologis dan iklim menjadi salah satu faktor kunci dalam keberagaman makhluk hidup di Australia. Iklim dan kondisi geologis yang unik di benua ini telah menciptakan lingkungan yang mendukung evolusi spesies-spesies yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.

Melansir dari World Wide Flora & Fauna Australia, mencatat bahwa Australia adalah rumah bagi 140 spesies marsupial yang tidak ditemukan di wilayah lain. Selain itu, terdapat 828 spesies burung di Australia, di mana setengahnya adalah jenis-jenis burung yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Tak hanya itu, benua Australia juga menjadi habitat bagi 140 spesies ular, 300 spesies kadal, dan 238 spesies mamalia yang khas dan beragam.

Contoh-contoh marsupial mencakup kanguru, koala, walabi, wombat, serta harimau Tasmania yang kini telah punah. Ini merupakan bukti nyata dari kekayaan flora dan fauna yang dimiliki oleh Australia. Keberagaman ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi ilmuwan, peneliti, dan pecinta alam yang tertarik untuk memahami dan menjaga keberlanjutan ekosistem unik di Benua Australia ini.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang alasan mengapa benua Australia memiliki banyak keunikan flora dan faunanya, Selasa (3/10/2023).

Dipengaruhi Faktor Geologisnya

Buah Kaktus Pir Berduri
Buah ini sebenarnya tumbuh di sebagian besar benua di seluruh dunia, termasuk Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Mediterania, serta sebagian Afrika. (SAID KHATIB/AFP)

Benua Australia, yang dikenal dengan keanekaragaman flora dan fauna yang luar biasa, adalah hasil dari sejarah geologis yang panjang dan kompleks yang melibatkan peristiwa yang terjadi puluhan juta tahun lalu. Untuk lebih memahami alasan mengapa benua australia memiliki banyak keunikan flora dan faunanya, mari menjelajahi perjalanan geologis yang membentuk Australia seperti yang dikenal saat ini.

Sekitar 250 juta tahun yang lalu, Bumi adalah satu benua besar yang tidak terpisahkan. Namun, seiring berjalannya waktu, sekitar 50 juta tahun kemudian, permukaan bumi mulai terpisah-pisah menjadi dua daratan besar yang dikenal sebagai Laurasia dan Gondwana. Gondwana adalah salah satu dari dua pecahan besar permukaan Bumi yang mencakup wilayah Australia, Amerika Selatan, Afrika, India, dan Antartika.

Selama beberapa waktu, Gondwana terus mengalami perpisahan dan pergerakan yang kompleks. Antartika dan Australia, meskipun masih bersatu, akhirnya terpisah sekitar 45 juta tahun yang lalu. Australia mulai bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 3 sentimeter per tahunnya. Perubahan ini, seperti yang dilaporkan oleh Live Science, mengubah iklim Australia dari lingkungan yang lebih dingin menjadi lebih hangat dan kering.

Menurut informasi yang dilansir dari World Wide Flora & Fauna Australia, setelah terpisah dari Antartika yang dingin, Australia mengalami perubahan iklim menjadi lebih hangat dan kering. Perubahan iklim ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan isolasi geografis di Australia, yang memaksa hewan dan tumbuhan yang ada di sana untuk berevolusi dan menyesuaikan diri dengan lanskap baru yang semakin kering.

Evolusi dalam penyesuaian diri inilah yang akhirnya menciptakan flora dan fauna yang unik dan eksklusif bagi Benua Australia. Hewan-hewan seperti kanguru, koala, walabi, wombat, dan banyak lagi, serta tumbuhan-tumbuhan yang tidak dapat ditemui di tempat lain, semuanya merupakan bukti dari proses evolusi yang unik ini.

Saat ini, Australia dikenal sebagai sebuah negara di belahan selatan yang terdiri dari berbagai wilayah, termasuk daratan utama Benua Australia, Pulau Tasmania, dan berbagai pulau kecil di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geologisnya di bagian timur dan selatan Bumi menjadikan Australia sering disebut sebagai "benua bawah."

Secara geografis, Australia dapat dibagi menjadi tiga bagian utama.

  1. Di bagian timur, terdapat barisan pegunungan yang memanjang dari Tanjung York di utara hingga Pulau Tasmania di selatan.
  2. Di bagian barat, terdapat dataran tinggi yang sering disebut sebagai Perisai Australia. Mayoritas wilayah barat dan tengahnya adalah gurun pasir, seperti Gurun Gibson dan Gurun Victoria.
  3. Di daerah tengah, terdapat lembah Murray-Darling serta dataran rendah Danau Eyre, yang merupakan danau terbesar di Australia.

Semua kompleksitas geologis ini menjadikan Australia sebagai tempat yang sangat istimewa dan menjadi rumah bagi berbagai bentuk kehidupan yang telah beradaptasi dan berkembang selama jutaan tahun.

Dipengaruhi Faktor Iklimnya

Tunas-Tunas Baru Setelah Kebakaran Hutan Australia
Pohon-pohon kembali bertunas setelah sempat terbakar hangus dalam kebakaran hutan di dekat Teluk Batemans, Australia, Jumat (27/2/2020). Kebakaran hutan di Australia dikaitkan dengan fenomena perubahan iklim karena pemanasan global. (Xinhua/Chu Chen)

Benua Australia adalah salah satu tempat yang penuh keunikan dalam hal flora dan fauna, dan salah satu alasan mengapa benua australia memiliki banyak keunikan flora dan faunanya adalah iklim yang sangat beragam. Letak geografis Australia, yang secara astronomis terletak pada 10°LU-44°LS dan 113°BT-154°BT, menciptakan keragaman iklim yang mencakup berbagai tipe kondisi cuaca. Mulai dari iklim gurun yang kering hingga iklim hutan hujan tropis yang lembap.

Keragaman iklim ini memiliki dampak signifikan pada kondisi flora dan fauna di Australia. Organisme hidup di sini harus mampu beradaptasi dengan kondisi cuaca yang ada di wilayah mereka. Sebagai contoh, flora endemik Australia telah mengembangkan ketahanan terhadap kekeringan dan risiko kebakaran yang sering terjadi.

Melansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Australia dapat dibagi menjadi tiga wilayah iklim utama berdasarkan garis lintangnya:

1. Iklim Tropis

Terletak di antara 10 derajat LS hingga 23 derajat LS, wilayah iklim tropis ini meliputi bagian utara Australia. Daerah ini mencakup bagian ujung atas Northern Territory, termasuk tempat-tempat seperti Kakadu, Cairns, Darwin, dan Arnhem Land.

Iklim tropis di sini ditandai oleh dua musim yang kontras, yaitu musim kemarau dan musim hujan, masing-masing berlangsung selama enam bulan. Wilayah ini juga dikenal dengan kelembapan udara yang tinggi dan curah hujan yang melimpah.

2. Iklim Subtropis

Terletak di antara 23 derajat LS hingga 35 derajat LS, wilayah iklim subtropis ini terdapat di bagian timur Australia, sepanjang pesisir Queensland. Daerah ini dilintasi oleh sabuk udara bertekanan tinggi, sehingga memiliki tekanan udara yang tinggi, musim panas yang relatif kering dan hangat, serta musim dingin yang sejuk.

3. Iklim Sedang

Terletak di antara 35 derajat LS hingga 44 derajat LS, wilayah iklim sedang ini mencakup bagian selatan Victoria dan Tasmania. Wilayah ini memiliki iklim yang lebih moderat dengan musim panas yang hangat dan musim dingin yang sejuk.

Selain itu, bagian tengah Australia didominasi oleh iklim gurun. Iklim gurun mencakup sekitar 18 persen dari luas wilayah Australia, menjadikannya sebagai benua terkering kedua di dunia setelah Antartika. Di daerah ini, suhu siang hari dapat mencapai 35°C hingga 40°C, sementara suhu malamnya cenderung turun hingga 15°C hingga 20°C.

Iklim di Australia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti arus samudra, jarak dari laut, dan bentang alam. Pantai utara, barat, dan timur Australia mendapatkan pengaruh suhu yang hangat karena adanya arus panas laut. Di sebaliknya, pantai selatan dan Tasmania memiliki udara yang lebih dingin karena adanya arus laut dingin. Daerah yang berdekatan dengan pantai cenderung memiliki kelembapan udara, sementara wilayah tengah Australia, yang jauh dari laut dan didominasi oleh gurun, memiliki udara yang sangat kering.

Semua faktor ini, mulai dari keragaman iklim hingga pengaruh arus laut dan kondisi geografis, memberikan ciri khas yang sangat kaya pada flora dan fauna Australia. Organisme hidup di sini telah berkembang dan beradaptasi dengan berbagai tantangan yang dihadapi di bawah berbagai kondisi cuaca yang unik ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya