QS Al-Alaq Ayat 1 Sampai 19 dan Terjemahan, Lengkap dengan Maknanya

Surat Al Alaq terdiri atas 19 ayat dan termasuk dalam golongan surah-surah Makkiyah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 06 Okt 2023, 19:45 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 19:45 WIB
QS Al-Alaq Ayat 1 Sampai 19 dan Terjemahan, Lengkap dengan Maknanya
Berikut beberapa manfaat membaca Al-Quran untuk kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta QS Al Alaq merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki nomor urut ke 96. Surat ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk dalam golongan surah-surah Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah.

Penamaan QS Al Alaq sendiri diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Dalam bahasa Arab, Al Alaq berarti segumpalan darah. Selain itu, QS Al Alaq juga disebut sebagai iqra’ yang artinya bacalah atau Al Qalam yang artinya pena.

Isi kandungan dari QS Al Alaq menerangkan  bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan QS Al Alaq ayat 1 sampai 19 beserta terjemahan dan maknanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (6/10/2023).

QS Al Alaq Ayat 1 Sampai 19 dan Artinya

QS Al-Alaq Ayat 1 Sampai 19 dan Terjemahan, Lengkap dengan Maknanya
Ilustrasi kitab suci, Islam, Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Berikut ini bacaan QS Al Alaq ayat 1-19 dan artinya, yakni:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Arab Latin: Iqra bismi rab bikal lazii khalaq

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,”

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

Arab Latin: Khalaqal insaana min 'alaq

Artinya: “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

Arab Latin: Iqra wa rab bukal akram

Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,”

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

Arab Latin: Al lazii 'allama bil qalam

Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena.”

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

Arab Latin: 'Al lamal insaana ma lam y'alam

Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ

Arab Latin: Kallaa innal insaana layatghaa

Artinya: “Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,”

اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ

Arab Latin: Ar-ra aahus taghnaa

Artinya: “Apabila melihat dirinya serba cukup.”

اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ

Arab Latin: Innna ilaa rabbikar ruj'aa

Artinya: “Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).”

اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ

Arab Latin: Ara-aital lazii yanhaa

Artinya: “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang?”

عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ

Arab Latin: 'Abdan iza sallaa

Artinya: “Seorang hamba ketika dia melaksanakan salat,”

اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ

Arab Latin: Ara-aita in kana 'alal hudaa

Artinya: “Bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),”

اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ

Arab Latin: Au amara bit taqwaa

Artinya: “Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?”

اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ

Arab Latin: Ara-aita in kaz zaba wa ta walla

Artinya: “Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?”

اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ

Arab Latin: Alam y'alam bi-an nal lahaa yaraa

Artinya: “Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?”

كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ

Arab Latin: Kalla la illam yantahi la nasfa'am bin nasiyah

Artinya: “Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),”

نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ

Arab Latin: Nasiyatin kazi batin khaatiyah

Artinya: “(Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.”

فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ

Arab Latin: Fal yad'u naadiyah

Artinya: “Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),”

سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ

Arab Latin: Sanad 'uz zabaaniyah

Artinya: “Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),”

كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ

Arab Latin: Kalla; la tuti'hu wasjud waqtarib

Artinya: “Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).”

Makna QS Al Alaq Ayat 1 Sampai 19

QS Al-Alaq Ayat 1 Sampai 19 dan Terjemahan, Lengkap dengan Maknanya
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-gadis-duduk-dalam-ruangan-8164742/)

Dalam bahasa Arab, Al Alaq artinya adalah segumpalan darah. Surat ini merupakan surat pertama kali diturunkan oleh Allah SWT, terutama ayat 1 sampai dengan 5 ketika Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Berikut ini makna yang terkandung dalam QS Al Alaq ayat 1-19, yakni:

1. Ketundukan Manusia kepada Allah

Surat Al-Alaq dimulai dengan perintah kepada Nabi Muhammad SAW untuk membaca (mengingat) dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Hal ini menekankan pentingnya ketundukan manusia kepada Allah sebagai pencipta mereka.

2. Proses Penciptaan Manusia

Surat ini menggambarkan proses penciptaan manusia, dari awalnya sebagai "sebuku darah beku" (sel telur yang terbuahi) hingga menjadi makhluk yang memiliki pengetahuan dan kemampuan intelektual. Ini adalah pengingat tentang kebesaran Allah sebagai Pencipta yang Mahakuasa.

3. Pentingnya Ilmu dan Pendidikan

Ayat-ayat 3 dan 4 menekankan pentingnya ilmu dan pendidikan. Allah adalah Yang Maha Pemurah yang mengajarkan manusia melalui pena (ilmu tulis-menulis). Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya belajar, mengembangkan pengetahuan, dan berusaha untuk terus meningkatkan pemahaman kita.

4. Perintah Belajar

Surat Al-Alaq juga menunjukkan bahwa pengetahuan itu dimulai dari membaca dan belajar, dan bukan dari pandangan kita sendiri yang terbatas.

5. Tanggung Jawab Akhirat

Surat Al-Alaq juga mengingatkan kita tentang akhirat, yaitu hari ketika semua manusia akan kembali kepada Tuhan. Tindakan dan keputusan kita dalam hidup ini akan memengaruhi nasib kita di akhirat.

6. Balasan dan Imbalan

Surat ini menyatakan bahwa balasan dan imbalan di akhirat akan sesuai dengan perbuatan kita di dunia. Orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah dan berbuat baik akan mendapatkan kenikmatan surga, sementara orang-orang yang mendustakan dan melakukan kejahatan akan mendapat hukuman di Jahannam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya