Contoh Kata Sandang Bahasa Indonesia dalam Kalimat, Kenali Apa Saja

Dengan adanya contoh kata sandang, kalimat dapat menjadi lebih jelas, dan risiko kebingungan dalam komunikasi dapat diminimalkan.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 19 Des 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi Puisi, Pantun, Menulis, Membaca
Ilustrasi Puisi, Pantun, Menulis, Membaca (Photo by Suzy Hazelwood from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Contoh kata sandang atau artikula dalam bahasa Indonesia merupakan bagian integral dari struktur bahasa yang memegang peran penting dalam memberikan konteks dan memperjelas makna kata benda atau nomina setelahnya. Meskipun ketika berdiri sendiri tidak memiliki makna khusus, keberadaan kata sandang memiliki peran yang signifikan dalam menyampaikan informasi dengan tepat dan jelas.

Dalam konteks pembentukan kata benda dan kata ganti orang, contoh kata sandang memiliki peran krusial. Dalam narasi, dongeng, atau cerita, penggunaan kata sandang sering digunakan untuk menciptakan nuansa dan memberikan identitas yang khas pada tokoh-tokoh atau objek yang dihadirkan.

Fungsi kata sandang sebagai elemen penting bahasa Indonesia tidak hanya terbatas pada memberikan identitas, tetapi juga pada penyampaian makna yang lebih tepat. Dengan adanya contoh kata sandang, kalimat dapat menjadi lebih jelas, dan risiko kebingungan dalam komunikasi dapat diminimalkan. Berikut contoh kata sandang yang Liputan6.com Kumpulkan dari berbagai sumber, Selasa (19/12/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kata Sandang Tunggal

Ilustrasi menulis, pantun, puisi
Ilustrasi menulis, pantun, puisi. (Photo by Sixteen Miles Out on Unsplash)

Kata sandang tunggal merupakan artikel yang menyertai nomina tunggal. Baik itu merujuk kepada seseorang atau sesuatu yang bersifat tunggal. Artikel tunggal ini membantu dalam memberikan identifikasi dan konteks yang spesifik terhadap nomina yang diikuti, berikut diantaranya

1. Si

Kata sandang "si" digunakan dalam konteks akrab atau informal untuk menyebutkan nomina tunggal, biasanya manusia atau binatang. Penggunaannya memberikan sentuhan keakraban dan kedekatan, seperti dalam kalimat "Si Preman yang meresahkan warga itu akhirnya diamankan Polisi."

2. Sang

"Sang" digunakan untuk menyertai penyebutan manusia, makhluk hidup, atau benda mati yang dianggap bermartabat tinggi. Penggunaan "sang" menciptakan nuansa kemuliaan atau keagungan, seperti dalam kalimat "Sang Raja marah ketika mengetahui salah satu abdinya berkhianat."

3. Sri

Kata sandang "Sri" dipakai untuk menyertai nama seseorang yang memiliki gelar tinggi, seperti keturunan raja. Penggunaan "Sri" memberikan sentuhan kebesaran dan kemegahan, seperti dalam kalimat "Sri Sultan Ahmed dijadwalkan akan mengunjungi Jakarta siang ini setelah bertolak dari Brunei."

4. Hang

"Hang" digunakan dalam karya sastra lama untuk menyebut seseorang yang dimuliakan. Penggunaan "Hang" menciptakan nuansa klasik dan penghormatan, seperti dalam kalimat "Sungguh berjasa sosok Hang Jebat, keberaniannya membela kaum Melayu akan diingat sampai nanti."

5. Hyang

"Hyang" dipakai untuk menyebut panggilan kepada Dewa dan Dewi. Penggunaan "Hyang" menciptakan nuansa sakral dan keagungan, seperti dalam kalimat "Sang Hyang Widhi Wasa pasti akan menjawab semua doa kita, ucap Mpu Pandita di akhir acara doa bersama Pura Jagatnatha."

6. Yang

"Yang" bisa digunakan untuk mengganti seseorang tanpa adanya jabatan atau pangkat tinggi. Juga dipakai untuk menggantikan penyebutan nama Tuhan atau seseorang yang sangat dimuliakan. Penggunaan "yang" memberikan nuansa keterbukaan dan penghormatan, seperti dalam kalimat "Laki-laki yang membawa tas kulit itu adalah seorang guru."

7. Dang

"Dang" digunakan khusus untuk menyertai penyebutan nama wanita yang dihormati. Penggunaan "Dang" menciptakan nuansa keanggunan dan penghargaan, seperti dalam kalimat "Kecantikan nan rupawan paras Dang Nur, wajar semua pemuda memperebutkannya."


Contoh Kalimat Menggunakan Kata Sandang Tunggal

Pengertian Konjungsi Temporal
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Haque
  1. Si pemuda itu sangat berbakat dalam seni lukis.
  2. Sang profesor memberikan kuliah yang menginspirasi para mahasiswa.
  3. Sri Ratu Permaisuri tampak anggun dalam balutan gaun berwarna emas.
  4. Hang Ratna Kusuma adalah tokoh penting dalam sejarah kerajaan Majapahit.
  5. Yang tua itu adalah teman lama saya semasa di sekolah.
  6. Si kecil ini memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk usianya.
  7. Hang Tuah dikenal sebagai pahlawan yang setia dan berani.
  8. Sang Pemimpin Negara memberikan pidato yang memotivasi rakyatnya.
  9. Si pemusik muda itu memiliki bakat besar dalam memainkan biola.
  10. Yang menciptakan karya seni tersebut adalah seniman terkenal.
  11. Sri Guru mendidik murid-muridnya dengan penuh kasih sayang.
  12. Hang Jebat dikenal sebagai sahabat karib Hang Tuah sejak kecil.
  13. Si penyair merangkai kata-kata dengan indah dalam puisinya.
  14. Sang Presiden sangat berdedikasi dalam menjalankan tugas negaranya.
  15. Yang bersorban merah itu adalah pemuka agama yang dihormati.
  16. Dang Ratih adalah wanita yang sangat dihormati dalam masyarakat.
  17. Si pelajar rajin itu selalu mendapatkan nilai tertinggi di kelas.
  18. Hang Bae menjadi panutan bagi generasi muda di desanya.
  19. Sri Maharaja memiliki kebijaksanaan dalam memimpin kerajaannya.
  20. Yang bermata biru itu adalah pemain sepak bola terkenal.
  21. Si pengusaha sukses itu berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan bisnisnya.

Kata Sandang Jamak

Penulisan Kalimat Persuasif
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Vlada

Sebaliknya, ketika ingin menyertai nama orang atau benda hidup dalam jumlah lebih dari satu, kita menggunakan kata sandang jamak. Dalam konteks ini, penggunaan kata sandang jamak membantu menunjukkan bahwa nomina yang diikuti merujuk pada sekelompok individu atau benda, berikut diantaranya.

1. Umat

Kata sandang "umat" digunakan untuk menyertai penyebutan sekelompok orang yang berbagi keyakinan dan kepercayaan yang sama. Penggunaan "umat" menciptakan identitas kolektif, seperti dalam kalimat "Umat muslim akan merayakan hari raya Idul Fitri pada 1 Syawal 1444." Atas dasar keyakinan bersama, "umat" menjadi perekat yang menghubungkan individu-individu dalam suatu komunitas.

2. Kaum

"Kaum" merupakan kata sandang jamak yang digunakan untuk menyertai penyebutan sekelompok orang dengan kesamaan dalam pandangan atau karakteristik tertentu. Penggunaan "kaum" menekankan persamaan dalam suatu kelompok, seperti dalam kalimat "Saat ini kaum lemah pun mulai bersuara menyalurkan aspirasi mereka." Dalam konteks ini, "kaum" menjadi penanda kesetaraan dan identifikasi dengan pandangan atau sifat tertentu.

3. Para

Kata sandang "para" digunakan untuk menyebut sekelompok manusia yang memiliki kesamaan dalam aspek tertentu, seringkali menunjukkan kelompok yang lebih luas atau beragam. Penggunaan "para" memberikan nuansa inklusivitas, seperti dalam kalimat "Para mahasiswa sedang berdemo di depan istana presiden menuntut penurunan harga BBM." Dalam hal ini, "para" mencakup berbagai individu yang bersatu untuk tujuan atau tuntutan bersama.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata Sandang Jamak

  1. Para peneliti sedang melakukan eksperimen untuk menemukan solusi terbaik.
  2. Umat Hindu merayakan hari raya Nyepi dengan suka cita.
  3. Hang Bungsu adalah sahabat setia sejak kecil bagi Hang Tuah.
  4. Para ilmuwan sedang mengembangkan teknologi terbaru untuk ruang angkasa.
  5. Si kecil sangat antusias menyambut kedatangan Sang Ayah yang baru pulang kerja.
  6. Yang berkacamata hitam itu adalah guru seni yang sangat berbakat.
  7. Kaum muda seringkali menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
  8. Dang Wahyuni, sang penyanyi terkenal, akan menggelar konser besar-besaran.
  9. Para relawan bahu-membahu memberikan bantuan kepada korban bencana alam.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya