39 Kata-Kata Madura Sindiran, Cinta, dan Kebijaksanaan yang Simpel

Pesan-pesan sederhana tentang kehidupan sehari-hari dan interaksi antarmanusia.

oleh Laudia Tysara diperbarui 02 Feb 2024, 17:35 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2024, 17:35 WIB
Indonesia Budaya Tradisi karapan
Orang-orang memainkan alat musik saat mereka mengambil banteng untuk parade selama kompetisi balap banteng Karapan Sapi di Bangkalan, pulau Madura, Jawa Timur, Minggu (16/10/2022). Lomba karapan sapi yang memperebutkan Piala Presiden itu diikuti 24 pasang sapi dari sejumlah daerah di Madura. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kata-kata Madura menghadirkan kebijaksanaan, sindiran, dan ungkapan cinta yang sederhana namun dalam. Dalam kearifan lokal ini, setiap kata terasa mengandung makna yang dalam dan memberikan refleksi tentang kehidupan sehari-hari.

Sindiran-sindiran yang disampaikan dengan halus namun tajam mengajarkan seseorang untuk melihat kebenaran di balik kata-kata. Sindiran ini menjadi cermin bagi diri kita sendiri.

Ungkapan-ungkapan cinta yang sederhana namun mendalam mengajarkan tentang arti sejati dari kasih sayang dan pengorbanan. Melalui kata-kata Madura, cinta dipandang sebagai ikatan yang menghubungkan hati-hati yang saling memahami dan menghargai, menginspirasi kita untuk mencintai dengan tulus dan penuh pengertian.

Tidak hanya itu, kebijaksanaan yang terpancar dari kata-kata Madura memberikan pandangan yang bijak tentang kehidupan. Pesan-pesan sederhana tentang kehidupan sehari-hari dan interaksi antarmanusia mengajarkan  tentang pentingnya bertindak dengan bijaksana dan penuh empati.

Berikut Liputan6.com ulas kata-kata madura yang dimaksudkan, Jumat (2/2/2024).

Kata-Kata Madura Sindiran

Indonesia Budaya Tradisi karapan
Seorang pemuda mengendarai kereta yang ditarik oleh dua ekor sapi jantan selama kompetisi balap banteng Karapan Sapi di Bangkalan, pulau Madura, Jawa Timur, Minggu (16/10/2022). Lomba karapan sapi yang memperebutkan Piala Presiden itu diikuti 24 pasang sapi dari sejumlah daerah di Madura. (Juni Kriswanto/AFP)
  1. Sengkok kodhu andik arteh gebhei engkok kadek sebeluna engkok deddi oreng se andik reggeh ka orang laen. Kata-kata ini menggambarkan pentingnya memiliki nilai dan keberhargaan terlebih dahulu bagi diri sendiri sebelum menjadi berharga bagi orang lain. Pesan ini mengajarkan tentang pentingnya memperkuat diri dan meningkatkan nilai diri sebelum memikirkan penghargaan dari orang lain.
  2. Asal ta' adhina asèl. Dalam konteks kata-kata madura ini, pesannya adalah bahwa tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan. Setiap tindakan akan memiliki akibatnya sendiri. Namun, penting untuk tidak melupakan asal-usul dan akar dari kesuksesan yang kita capai.
  3. Jek sampek mile oreng sopajeh deddi se paling otama kangguy be'en, saat oreng oreng jieh perak madeddi be'en deddi cadangan. Kata-kata ini mengingatkan kita untuk tidak menempatkan seseorang sebagai prioritas utama jika kita hanya menjadi pilihan cadangan bagi mereka. Ini menyoroti pentingnya penghargaan dan penghormatan dalam hubungan antarmanusia.
  4. Reggheih oreng se bejik ka be'en. Pesan dari kata-kata madura ini adalah tentang pentingnya menghargai orang yang mencintai kita, karena mereka adalah mereka yang menghabiskan waktu dan usaha mereka untuk kita. Ini mendorong kita untuk menghargai pengorbanan dan cinta orang lain.
  5. Oḍi' è dhunnya ghun sakejjh'. Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa kehidupan ini sementara. Kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput, oleh karena itu, penting untuk meminta maaf dan berdamai selama masih ada kesempatan.
  6. Oreng se koat atenah, benni oreng se tak perna nangis. Pesan ini menyatakan bahwa kekuatan bukanlah tentang tidak pernah menangis, tetapi tentang tetap tegar meskipun kita telah merasakan sakit dan kesedihan.
  7. B'nnè ghun bh'jheng aparnyo'onan, tapè kodhu tao kalakowan apa sè bisa nyothok parnyo'onana b'na. Kata-kata ini menekankan bahwa bukan hanya permintaan yang penting, tetapi juga tindakan yang mendukung permintaan tersebut. Ini menyoroti pentingnya kontribusi nyata dan dukungan dalam mencapai tujuan.
  8. Kasempadh'n ghuna ḍ'teng sakalèyan. Pesan dari kata-kata ini adalah tentang pentingnya memanfaatkan kesempatan yang datang. Kita harus berani menghadapi tantangan dan tidak melewatkan peluang yang ada.
  9. Mon ta' aghib' kabh'ghus'n, dhuli dhina'aghi. Pesan ini mengajarkan bahwa lebih baik menjauh dari hal yang tidak membawa kebaikan. Orang yang memberi lebih banyak akan lebih dikenang lebih lama.
  10. Mon la biy'sa ngaḍhebbhi omb', ma' dhi sossa ètambu angèn panèmoran. Kata-kata ini menyoroti pentingnya kesediaan untuk menghadapi tantangan besar dan menyelesaikan masalah kecil dengan kemampuan yang sama. Ini menekankan pentingnya konsistensi dan ketegasan dalam menghadapi segala situasi.
  11. Atèna orèng ta' èkennèng jh'jh'k. Pesan dari kata-kata ini adalah untuk tidak terlalu percaya kepada orang lain. Kadang-kadang, hati seseorang hanya dia yang tahu, apakah mereka bertindak dengan tulus atau memiliki motif tertentu.
  12. Ta' soghi arta sakèng raj' atè. Pesan ini mengajarkan bahwa kekayaan bukan hanya tentang harta benda, tetapi juga tentang kemurahan hati dan kebesaran jiwa.
  13. Tèmpo sakè' paromasa ka sè aparèng sakè'. Kata-kata ini mengingatkan kita untuk selalu mengingat Tuhan dalam setiap kesulitan dan ujian yang kita hadapi. Ini mengajarkan tentang pentingnya keteguhan hati dan keberanian dalam menghadapi cobaan.

Kata-kata Madura sindiran menyoroti berbagai aspek kehidupan dan memberikan pelajaran yang dalam tentang nilai-nilai moral dan kebijaksanaan. Dalam setiap ungkapan, terdapat pesan yang mengajak untuk introspeksi diri, menguatkan nilai-nilai pribadi, dan meningkatkan hubungan dengan orang lain.

Misalnya, ungkapan "Sengkok kodhu andik arteh gebhei engkok kadek sebeluna engkok deddi oreng se andik reggeh ka orang laen" menekankan pentingnya memiliki keberhargaan diri sendiri sebelum menjadi berharga bagi orang lain, menyiratkan bahwa penghormatan diri adalah kunci untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain.

Selain itu, kata-kata seperti "Jek sampek mile oreng sopajeh deddi se paling otama kangguy be'en, saat oreng oreng jieh perak madeddi be'en deddi cadangan" menyampaikan pesan tentang pentingnya tidak menempatkan seseorang sebagai prioritas utama jika kita hanya menjadi pilihan cadangan bagi mereka.

Hal ini mengingatkan akan pentingnya menghargai dan memperlakukan dengan baik orang-orang di sekitar kita. Demikian, setiap ungkapan kata-kata sindiran memuat pesan moral yang mendalam, mengajak untuk merenungkan makna kehidupan dan memperbaiki diri agar menjadi individu yang lebih baik.

Kata-Kata Madura Bijak

  1. "Tak osa putus asa, saat gagal nabeng cinta, karna kadengkalanah, cinta (rassa neser) se bekal deteng dibik, tanpa ngira-ngira." Kata-kata ini mengajarkan untuk tidak berputus asa dalam cinta, karena cinta kadang-kadang datang tanpa kita duga. Pesannya adalah tentang kekuatan tekad dalam menghadapi kegagalan dan menghargai setiap momen cinta yang hadir tanpa perlu memikirkan terlalu banyak.
  2. "Jh'l'nna oḍi' pajh't ta' èkennèng tebbh'k. Tao-tao temmo ḍ'pa' ka col-oncol, tao-tao kèya temmo b'ḍ' è ḍ'lem jhur'ng." Ungkapan ini menyoroti ketidakpastian hidup. Kadang-kadang, seseorang bisa meraih puncak kesuksesan atau terjatuh dalam jurang kegagalan dengan tiba-tiba. Hal ini mengajarkan untuk selalu siap menghadapi perubahan dan tidak terlalu terpaku pada perkiraan.
  3. "Ngarep bh'jjra kodhu andi' sajjh'." Pesan ini menyiratkan bahwa kesuksesan membutuhkan kemauan yang kuat. Untuk mencapai tujuan, seseorang harus memiliki tekad dan semangat yang tinggi.
  4. "Toman tabh'l'ccar sakalèyan bh'kal tao carana onggh' ka sè attasan." Ungkapan ini menekankan pentingnya pembelajaran dari kesalahan. Pernah mengalami kegagalan akan menjadi bekal untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi di masa depan.
  5. "Tembok se ebangung e sekitar engok sopajeh jeuh deri keseddien, bisa majeuh kiah deri kabunga'an." Makna dari kalimat ini adalah bahwa tindakan yang diambil untuk melindungi diri dari kesedihan juga dapat menjauhkan kita dari kebahagiaan. Kadang-kadang, kita perlu membuka diri terhadap pengalaman baru untuk mencapai kebahagiaan sejati.
  6. "Pa'-apa'a rèya kodhu bh'l'ngaj'i, poko' jhuntrong atè b'n pèkkèrra, parcaj' y'ktè bh'jjr' è buḍi arè." Ungkapan ini menekankan bahwa kemajuan memerlukan kerja keras dan tekad yang kuat. Niat yang lurus dan tekad yang kokoh merupakan kunci untuk meraih kesuksesan.
  7. "Sè la lèb't dh'ddhi pangajh'r'n, sè bh'kal ḍ'teng eyaḍhebbh'na kalab'n sanat èlmo b'n iman." Ungkapan ini mengajarkan untuk melihat masa lalu sebagai pembelajaran dan menyongsong masa depan dengan pengetahuan dan keimanan. Pengalaman masa lalu dapat menjadi modal berharga untuk meraih kesuksesan di masa mendatang.
  8. "Engak apa'ah beih rajenah masalah se be'en adebbih satiyah, namung parcajeh bahwa kabbi jiyeh tak kerah ngelebbi'ih bêtes kamampo'nah be'en." Pesan ini mengajarkan bahwa seberat apapun masalah yang dihadapi saat ini, kita harus yakin bahwa kemampuan kita tidak akan pernah melebihi batasnya. Keyakinan pada kemampuan diri adalah kunci untuk mengatasi setiap rintangan.
  9. "Oḍi' pajh't b'nnya' cobh'''nna. Tapè kalab'n cobh'''n j'rèya b''na bh'kal ḍ'pa' ka kabhunga'an sè saongghuna." Kata-kata ini mengingatkan bahwa dalam hidup, kita harus melewati masa-masa sulit untuk mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Cobalah dan perjuangkan segala kesulitan, karena setiap usaha akan membawa kita menuju kebahagiaan yang sejati.

Dari serangkaian kata-kata Madura bijak tersebut, ada gambaran tentang kebijaksanaan hidup yang mengajarkan pentingnya keteguhan, tekad, dan pengalaman sebagai guru terbaik. Setiap kalimat menawarkan pandangan yang dalam tentang bagaimana menghadapi tantangan, kegagalan, serta momen-momen bahagia dalam hidup.

Kata-kata tersebut menyoroti esensi dari kehidupan yang penuh dengan perubahan, ketidakpastian, dan tantangan. Melalui ungkapan yang kuat dan puitis, pesan-pesan tersebut mendorong kita untuk memahami bahwa setiap langkah dalam hidup memiliki makna dan pembelajaran tersendiri. Mereka mengingatkan kita akan pentingnya memiliki tekad yang kuat, belajar dari pengalaman, dan tidak pernah kehilangan harapan meskipun dalam situasi yang sulit.

Demikian, kata-kata bijak ini menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk menjalani kehidupan dengan bijaksana, penuh semangat, serta pengharapan yang tinggi untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan di masa depan.

Kata-Kata Orang Madura Simpel

Indonesia Budaya Tradisi karapan
Orang-orang memainkan alat musik saat mereka mengambil banteng untuk parade selama kompetisi balap banteng Karapan Sapi di Bangkalan, pulau Madura, Jawa Timur, Minggu (16/10/2022). Lomba karapan sapi yang memperebutkan Piala Presiden itu diikuti 24 pasang sapi dari sejumlah daerah di Madura. (Juni Kriswanto/AFP)
  1. Bhâdhân kaulâ sadhâjâ pola pajhât ta’ bhâghus, namong bhâdhân kaulâ sadhâjâ pagghun ta’ cokbâ abhâlângajâ kaangghuy dhâddhi orèng bhâghus tor ajâgâ nyama.  Artinya: kami semua mungkin memang tidak baik tapi kami punya usaha untuk menjadi orang baik dan menjaga nama baik (guru dan almamater).
  2. Dhâddhiya abâ’ dhibi’ sè bisa nantang masa sè bhâkal ḍâteng, bânnè rèng tako’an sè aman è bâbâna rèng rajâ. Artinya: jadilah pribadi yang bisa menantang masa depan, bukan pengecut yang aman di zona nyaman.
  3. Pabhâjheng ngèna bhâdhân kaulâ sakanca’an, abdhina pagghun ta’ kèra ambu terros nyèpta karsa bur-lèburân kalabân cara dhibi’. Artinya: teruskan hina kami, kami tetap akan terus berkreasi dengan cara kami sendiri.
  4. Jhâ’ enḍâ’ dhâddhi kata’ sè ghâmpang èghencèt, sè tako’an, apapolè sampè’ ta’ partajâ ka abâ’na dhibi’. Artinya: jangan mau jadi katak yang gampang ditekan orang lain, yang penakut, apalagi enggan untuk menunjukkan diri sendiri.
  5. Ta’ arapa oḍi’ sossa, sè penting ta’ masossa orèng.  Artinya: tidak apa-apa hidup susah, yang penting tidak menyusahkan orang lain.
  6. Atoran sè mongkèrè kebebasan otabâ kebebasan sè ta’ kalabân ngabâs atoran, kabbhi paḍâ arosak kabâḍâ’ân.  Artinya: aturan tanpa kebebasan dan kebebasan tanpa aturan, semua sama-sama merusak keadaan.
  7. Taḍâ’ rèng mangan, sè bâḍâ kennengan jhubâ’, cara jhubâ’, pèkkèran jhubâ’. Na’-kana’ jhâlanan enjâ’ bânnè conto sè jhubâ’. Kabbhi manossa anḍi’ jhâlân tarèkat bâng-sebâng. Artinya: tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah lingkungan yang buruk, pelatihan yang buruk, pemikiran yang buruk. Dan anak-anak jalanan bukanlah contoh yang buruk. Setiap manusia punya jalan tirakat masing-masing.
  8. Saberrâ’ apa bhâi cobhâ’ân sè bâna aḍhebbhi satèya, partajâ kabbhi rowa ta’ kèra alebbi’i kamampowanna bâ’na. Artinya: seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, percayalah bahwa semua itu tidak pernah melebihi batas kemampuanmu.
  9. Tekka’ bânnya’ orèng ngoca’ sengko’ bân bâ’na jhubâ’ ḍâri segi angghuy, tapè rèng-orèng rowa kodhuna tao jhâ’ sengko’ bân bâ’na rèya ghi’ ènga’ (ka Sè Kobâsa) bân anḍi’ ahlak. Artinya: walau mereka mengatakan kami berandal dan jelek dari segi penampilan, tetapi ketahuilah bahwa kami masih punya moral dan sadar akan kuasaNya.
  10. Sè gâul rèya bânnè na’-kana’ bâ’âri’ sè bânnya’ gaya, tapè na’-kana’ bâ’âri’ sè bânnya’ karya. Artinya: yang keren itu bukan anak muda yang banyak gaya, melainkan anak muda yang banyak karya.

Kata-kata Madura simpel tersebut mengajarkan prinsip-prinsip dasar kehidupan yang berharga dan mudah dipahami. Dalam setiap ungkapan, terdapat pesan yang sederhana namun mendalam tentang keberanian, integritas, kesadaran diri, dan penghargaan terhadap usaha.

Pesannya memberikan pengingat bahwa hidup memang penuh dengan tantangan, namun dengan tekad yang kuat, seseorang dapat menghadapinya dengan baik.

Lebih jauh lagi, kata-kata Madura tersebut menyoroti pentingnya sikap positif dan ketekunan dalam menghadapi kesulitan. Mampu mempertahankan integritas dan tetap fokus pada tujuan, kita dapat mengatasi hambatan dan mencapai kesuksesan. Kesederhanaan dalam ungkapan mereka mengajarkan bahwa kehidupan bisa dijalani dengan lebih baik jika seseorang mampu menghargai nilai-nilai dasar seperti keberanian, kerja keras, dan integritas.

Kata-Kata Orang Madura Cinta

  1. Neser (cinta) ariah saat kebungaanah oreng laen lebih otamah (penting) ebendhing kebunga'anah be'en dibik. Artinya: Cinta adalah ketika kebahagiaan orang lain lebih penting dari pada kebahagiaanmu.
  2. Engkok niser ka be'na, benni perak polanah sapa be'nah, Tapeh polanah deddih apa sengkok mun bik be'nah. Artinya: Aku mencintaimu, bukan hanya karena siapa kamu. Tapi juga karena menjadi apa diriku saat bersamamu.
  3. Coman karna bede oreng se perna nyake'en be'en, benni artenah oreng se laen bekal nyake'en be'en kiyah. Sabben oreng andi' kasempatan ben pelajerennah maseng-maseng. Artinya: Hanya karena ia menyakitimu, bukan berarti orang lain juga akan menyakitimu. Setiap orang mempunyai kesempatan dan pelajarannya masing-masing.
  4. Mun be'en jed onggu neser ka oreng jieh, maka be'en meste bisa aberrik maaf. Mun oreng jieh gik neser ka be'en. Maka oreng jieh bekal aobe deddi oreng se lebbi begus ka be'en. Artinya: Apabila kamu mencintainya, maka kamu akan selalu sanggup memaafkannya. Jika ia mencintaimu, ia akan berubah menjadi lebih baik untukmu.
  5. Acaca'a kalab'n saparlona b'n samasthèna, paḍ' b'n b'r'mma b''na acaca ka bh'dh'nna dhibi'; b'n atè ḍ'lem ab''na. Artinya: Berbicara dengan bijak seolah sedang berhadapan dengan tubuhmu sendiri atau, berbicaralah dengan hati yang ada dalam dirimu.Jek sampek mile oreng sopajeh deddi se paling otama kangguy be'en, saat oreng oreng jieh perak madeddi be'en deddi cadangan. Artinya: Jangan pernah memilih seseorang menjadi prioritasmu ketika bagi mereka kamu hanyalah pilihan cadangan.
  6. Mon akella gh'ngan pab'nnya'èn aèngnga, ma'lè mèlo tatanggh'na. Artinya: Kalau masak kuah, tambahlah airnya agar tetangga juga bisa mencicipnya. Maknanya, manusia harus punya rasa empati yang tinggi atas sesama, karena Tuhan akan menolong mereka yang suka menolong saudaranya.Ta'arapah mun ateh riah ancur, mata ariah netes aing matah, ben beden ria ngitek, asalkan oreng se ekasennengih bisa senyum bahagia ben senneng. Artinya: Nggak masalah jika hati ini hancur, mata ini mengalir dan tubuh bergemetaran. Asalkan orang yang disayang terus tersenyum bahagia dan senang.
  7. Tak osa putus asa, saat gagal nabeng cinta, karna kadengkalanah, cinta (rassa neser) se bekal deteng dibik, tanpa ngira-ngira. Artinya: Tak perlu berputus asa saat gagal mengejar cinta. Terkadang, cinta akan datang dengan sendirinya, tanpa bisa diduga.

Kata-kata Madura tentang cinta memberikan pandangan yang mendalam tentang kompleksitas dan keunikan hubungan. Mereka menyiratkan bahwa cinta sejati tidak hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang kebahagiaan dan kesejahteraan orang yang dicintai. Pesan-pesan ini mengajarkan bahwa cinta sejati melibatkan pengorbanan dan kepedulian terhadap kebahagiaan pasangan.

Lebih jauh, kata-kata Madura ini menyampaikan pesan tentang kesabaran dan kepercayaan dalam hubungan. Terkadang, cinta datang tanpa terduga, dan dalam kegagalannya, masih ada harapan untuk mencapai kebahagiaan sejati. Sifat unik cinta, yang dapat membawa detik-detik indah atau tantangan berat, diungkapkan dengan sederhana namun penuh makna dalam ungkapan-ungkapan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya