4 Cara Mengatasi Kecanduan Belanja yang Praktis, Buat Skala Prioritas

Cara mengatasi kecanduan belanja adalah dengan membuat batasan untuk mengakses Anda ke situs belanja online.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 06 Apr 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi belanja online
Ilustrasi belanja online/Freepik-snowing.

Liputan6.com, Jakarta Kecanduan belanja bisa menjadi tanda gangguan kesehatan mental yang serius. Dorongan yang tidak terkendali untuk berbelanja dan kesulitan mengendalikan perilaku belanja, adalah gejala utama dari kondisi yang disebut shopping addiction atau compulsive buying disorder. Salah satu cara mengatasi kecanduan belanja, adalah dengan menyadari dan memahami penyebab dari dorongan berbelanja yang tidak terkendali.

Beberapa penyebab yang mungkin memicu kebiasaan belanja berlebihan adalah stres, kesepian, perasaan tidak puas dengan diri sendiri, dan dorongan untuk memuaskan diri sendiri. Dengan mengidentifikasi faktor-faktor pemicu ini, individu dapat mencari cara mengatasi kecanduan belanja alternatif, untuk mengatasi emosi yang muncul seperti dengan berolahraga, bermeditasi, atau mencari dukungan dari teman atau keluarga.

Selain itu, mengatur dan mengendalikan pengeluaran adalah hal penting dalam mengatasi kecanduan belanja. Menyusun anggaran bulanan, membuat daftar belanja yang realistis dan menghindari tempat-tempat yang memicu keinginan untuk berbelanja berlebihan, dapat membantu mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan ini. Berikut ini cara mengatasi kecanduan belanja yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (6/4/2024). 

1. Buat Skala Prioritas dalam Menggunakan Uang

Ilustrasi berbelanja baju bekas (pexels)
Ilustrasi berbelanja baju bekas (pexels)

Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi kecanduan belanja adalah dengan membuat skala prioritas dalam menggunakan uang. Skala prioritas ini membantu seseorang membedakan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga uang dapat dialokasikan dengan bijak. Pertama, identifikasi dan catatlah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Kemudian, tentukan prioritas kedua seperti transportasi, pendidikan, dan kesehatan. Setelah itu, buatlah prioritas ketiga yang mencakup hiburan, perjalanan, dan barang-barang mewah. Dengan memiliki skala prioritas ini, seseorang dapat lebih mudah mengendalikan impulsi belanja yang tidak perlu. Selain itu, penting juga untuk membuat rencana anggaran bulanan. Dalam rencana ini, seseorang harus menetapkan batas pengeluaran untuk setiap kategori dan berusaha untuk tidak melampaui batas tersebut. Selain itu, menghindari godaan belanja dengan menghapus aplikasi belanja online, menghentikan langganan katalog belanja, dan menghindari toko-toko yang membuat seseorang tergoda untuk berbelanja.

2. Buat Daftar Belanja sesuai Kebutuhan

Cara yang efektif selanjutnya untuk mengatasi kecanduan belanja, adalah dengan membuat daftar belanja sesuai kebutuhan. Ketika kita memiliki daftar belanja yang teratur dan terperinci, kita dapat lebih fokus pada barang-barang yang benar-benar dibutuhkan daripada tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak perlu. Cara pertama dalam membuat daftar belanja sesuai kebutuhan adalah dengan mengevaluasi kebutuhan kita. Sebelum pergi berbelanja, pikirkan dengan matang apa yang benar-benar diperlukan dan apa yang hanya keinginan semata. Pisahkan barang-barang tersebut dan buatlah daftar berdasarkan prioritas. Selanjutnya, saat membuat daftar belanja, pastikan untuk memasukkan hanya barang-barang yang sesuai dengan daftar prioritas. Jangan tergoda untuk memasukkan barang-barang tambahan yang tidak diperlukan. Tetaplah disiplin untuk mengikuti daftar belanja yang telah dibuat sebelumnya.

3. Buat Anggaran Belanja Online

Salah satu cara yang efektif mengatasi kecanduan belanja, adalah dengan membuat anggaran belanja online. Dalam era digital seperti saat ini, belanja online telah menjadi tren yang sangat populer. Namun, sering kali kita kehilangan kendali dan berbelanja secara berlebihan. Dengan membuat anggaran belanja online, Anda dapat mengatur pengeluaran yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Pertama-tama, tentukanlah jumlah dana yang bisa Anda alokasikan untuk belanja online setiap bulannya. Pastikan jumlah tersebut masuk akal dan tidak mengganggu keuangan pribadi Anda. Selanjutnya, catatlah semua kebutuhan dan keinginan yang ingin Anda beli. Prioritaskan yang benar-benar penting dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Jangan tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Selain itu, cobalah untuk menggunakan fitur atau aplikasi yang tersedia di platform belanja online, untuk membantu Anda mengontrol belanjaan. Beberapa platform bahkan menyediakan fitur anggaran belanja yang dapat membatasi jumlah pembelian Anda.

4. Keluar dari Aplikasi Belanja Online

Kecanduan belanja, juga dikenal sebagai shopping addiction atau compulsive buying disorder, adalah gangguan mental yang dapat menyebabkan seseorang tidak dapat mengendalikan dorongan untuk berbelanja. Meskipun mereka menyadari konsekuensi negatif yang ditimbulkannya, mereka tetap kesulitan untuk menghentikan perilaku tersebut. Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi kecanduan belanja adalah dengan keluar dari aplikasi belanja online.

Kini, dengan adanya berbagai macam aplikasi belanja online, proses berbelanja menjadi semakin mudah dan instan. Namun, ini juga berarti potensi kecanduan semakin meningkat. Aplikasi belanja online seperti marketplace dan social commerce dikenal dengan fitur-fitur pengingat, promo eksklusif, dan notifikasi flash sale yang dapat membuat seseorang sulit untuk menahan diri. Maka dari itu, langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi kecanduan belanja adalah keluar dari aplikasi belanja online. Mulailah dengan menghapus aplikasi-aplikasi belanja yang ada di perangkat ponsel Anda. Jika memungkinkan, non-aktifkan notifikasi yang berhubungan dengan belanja. Dengan cara ini, Anda akan menghilangkan godaan untuk terus-menerus memeriksa penawaran baru atau promosi yang menggiurkan.

 

Kecanduan Belanja dan Penyebabnya

zodiak
ilustrasi perempuan belanja/Photo by mentatdgt from Pexels

Kecanduan belanja atau compulsive buying disorder (CBD) adalah gangguan mental, yang ditandai oleh dorongan yang tidak terkendali untuk berbelanja, serta kesulitan mengendalikan perilaku belanja, meskipun mengetahui konsekuensi negatifnya. Individu yang mengalami kecanduan belanja seringkali terjebak dalam lingkaran setan, di mana mereka terus-menerus tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.

Gejala kecanduan belanja meliputi kegelisahan, peningkatan ketegangan saat tidak berbelanja, pemikiran terus-menerus tentang belanja dan barang-barang yang akan dibeli, serta perasaan kepuasan atau kelegaan saat berbelanja. Meskipun awalnya mungkin tampak seperti kebiasaan biasa, kecanduan belanja dapat menyebabkan masalah keuangan, stres, perasaan bersalah, dan perubahan dalam hubungan sosial.

Ada beberapa penyebab yang dapat menjadi pemicu munculnya kecanduan belanja ini. Pertama, faktor psikologis dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan kecanduan belanja. Seseorang mungkin merasa tidak dapat mengontrol emosi negatif seperti stres, kecemasan, atau rasa kesepian, dan menggunakan berbelanja sebagai cara untuk mengatasi perasaan tersebut. Perasaan bahagia atau puas yang dirasakan saat berbelanja, juga dapat memberikan dorongan untuk terus melakukan perilaku ini.

Selain itu, faktor sosial juga dapat berkontribusi terhadap kecanduan belanja. Tuntutan sosial untuk memiliki barang-barang baru, terlebih ketika terdapat tekanan dari lingkungan sekitar yang mencerminkan keberhasilan dan status, dapat membuat seseorang terjebak dalam lingkaran belanja yang tidak berkesudahan.  Untuk mengatasi kecanduan belanja, penting untuk mengakui bahwa masalah tersebut ada dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Terapi kognitif behavioral (CBT) sering digunakan untuk membantu individu mengubah pola pikir dan perilaku mereka terkait dengan belanja. Selain itu, penting bagi individu untuk mengembangkan strategi pengendalian diri, seperti membuat anggaran, menghindari godaan belanja, dan mencari alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat dan memuaskan.

 

 

Tips Mengatasi Kecanduan Belanja Online

Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online
Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online. Kredit: athree23 via Pixabay

Unfollow Akun Belanja di Media Sosial

Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kecanduan belanja adalah dengan unfollow akun belanja di media sosial. Platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter seringkali menjadi sumber pemicu keinginan untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Dengan unfollow akun-akun belanja ini, kita dapat mengurangi rangsangan visual yang memicu keinginan belanja yang tidak terkontrol. Dengan mengurangi paparan terhadap konten belanja di media sosial, individu dapat lebih fokus untuk memperbaiki pola pikir dan mengembangkan strategi lain dalam menghadapi kecanduan belanja. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran akan pengeluaran yang tidak perlu dan mengendalikan perilaku belanja yang impulsif.

Unsubscribe Marketing Newsletter

Dorongan untuk terus berbelanja dan kesulitan mengendalikan perilaku belanja, seringkali disebabkan oleh informasi promosi yang berlebihan dalam marketing newsletter. Langkah untuk mengatasi kecanduan belanja adalah dengan berhenti langganan newsletter tersebut. Dengan tidak lagi menerima email yang menggiurkan untuk berbelanja, kita dapat mengurangi dorongan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Menghentikan langganan newsletter juga membantu menenangkan pikiran, dan memberikan kesempatan untuk lebih berpikir secara rasional, sebelum memutuskan untuk berbelanja. Dengan menerima informasi promosi yang lebih sedikit, kita dapat lebih fokus pada kebutuhan dan prioritas yang lebih penting.

Hapus Aplikasi Mobile Banking di Gadget

Kecanduan belanja dapat menjadi masalah serius bagi banyak orang. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menghapus aplikasi mobile banking di gadget. Meskipun memudahkan untuk melihat saldo dan melakukan pembayaran, keberadaan aplikasi ini juga membuat kita rentan untuk melakukan impulse buying karena akses yang mudah. Dengan menghapus aplikasi mobile banking, kita membatasi diri dari impulse belanja yang tidak perlu. Tanpa kemudahan untuk mentransfer uang atau melakukan pembayaran secara instan, kita memiliki waktu untuk berpikir ulang sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu.

Hapus Data Kartu Kredit di Aplikasi Belanja

Salah satu langkah yang efektif dalam mengatasi kecanduan belanja adalah dengan menghapus data kartu kredit di aplikasi belanja. Hal ini membatasi akses mudah dalam melakukan pembelian impulsif. Dengan langkah ini, proses pembelian menjadi lebih sulit dan memerlukan langkah tambahan untuk melakukannya. Ini memberikan waktu refleksi yang cukup untuk mempertimbangkan kebutuhan atau pentingnya barang yang akan dibeli.

Berlakukan Masa Tunggu

Menerapkan masa tunggu sebelum melakukan pembelian adalah cara efektif untuk mengendalikan impulsivitas. Dengan tidak langsung membeli barang yang diinginkan saat itu juga, kita dapat mengambil keputusan yang lebih rasional. Memberlakukan masa tunggu, kita melatih diri untuk mengendalikan impuls belanja dan mencegah pembelian yang tidak perlu. Hal ini juga membantu menghindari perasaan penyesalan dan beban finansial di kemudian hari.

Buatlah Rekening Belanja Khusus

Membuat rekening tabungan khusus untuk keperluan belanja, akan membantu dalam mengatur pengeluaran. Alokasikan dana belanja yang sesuai dengan kemampuan finansial dan gunakan rekening tersebut, sebagai satu-satunya sumber dana untuk berbelanja. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan individu yang mengalami kecanduan belanja dapat membatasi, dan mengontrol perilaku belanja mereka secara lebih efektif. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya