Liputan6.com, Jakarta Genosida adalah salah satu kekejaman manusia yang paling mengerikan dalam sejarah. Ini merujuk pada tindakan sistematis untuk menghancurkan atau membunuh suatu kelompok etnis, agama, atau ras tertentu. Istilah "genosida" sendiri berasal dari bahasa Yunani ("genos" untuk ras, suku, atau bangsa) dan bahasa Latin ("cide" untuk pembunuhan). Istilah ini secara langsung mencerminkan tujuan dari tindakan tersebut, yaitu pembunuhan massal dengan maksud untuk memusnahkan suatu kelompok tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu contoh paling terkenal genosida adalah Holocaust di Jerman yang dilakukan oleh Adolf Hitler dan kelompok Nazi. Ini merupakan pembantaian kaum Yahudi yang sangat tragis dan mencatat sejumlah besar kematian. Genosida tidak hanya bertentangan dengan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM), tetapi juga dianggap sebagai salah satu kejahatan terberat yang bisa dilakukan manusia.
Meskipun sejarah mencatat tragedi seperti Holocaust, genosida masih terus terjadi hingga saat ini. Misalnya, situasi di Palestina menunjukkan bahwa masih ada kelompok yang melakukan aksi genosida untuk memusnahkan suatu kelompok tertentu. Tindakan ini tidak dapat dibenarkan dalam konteks apa pun, karena genosida selalu mengakibatkan kehancuran massal dan kehilangan jutaan jiwa yang tidak bersalah. Berikut ulasan tentang genosida paling kejam yang pernah terjadi sepanjang sejarah, Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (31/5/2024).
1. Genosida Rwanda
Genosida Rwanda terjadi pada tahun 1994, ketika sekitar 800.000 suku Tutsi dan Hutu moderat dibantai oleh kelompok ekstremis Hutu yang dikenal sebagai Interahamwe. Peristiwa ini dimulai setelah pembunuhan Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana. Motifnya diduga terkait dengan protes terhadap rencana Habyarimana untuk mempersatukan etnis di Rwanda.
Dalam waktu 100 hari, pembunuhan massal terjadi di mana tidak kurang dari 800.000 jiwa etnis Tutsi tewas. Tragisnya, dunia internasional tidak memberikan perhatian yang cukup dan mengabaikan situasi mengerikan ini.
2. Genosida Namibia
Genosida Namibia terjadi selama Perang Wateberg pada tahun 1904, ketika pasukan Jerman di bawah Jenderal Lothar von Trotha memburu suku Herero dan Nama. Sekitar 60.000 orang Herero dan 10.000 orang Nama tewas dalam serangan brutal ini.
Mereka yang selamat dipaksa ke pengasingan di gurun, menyebabkan ribuan orang meninggal karena kehausan dan kelaparan. Genosida ini adalah salah satu contoh awal dari genosida modern yang terdokumentasikan dengan jelas.
3. Tragedi Khmer Rouge di Kamboja
Genosida yang dilakukan oleh rezim Khmer Rouge di Kamboja pada tahun 1975-1979 adalah salah satu yang paling mengerikan dalam sejarah. Diperkirakan sekitar 1,7 juta orang tewas atau sekitar 21% dari populasi Kamboja saat itu.
Rezim ini dipimpin oleh Pol Pot dan menggabungkan ideologi ekstrim dengan kekejaman tak berperikemanusiaan. Warga Kamboja dipaksa bekerja tanpa henti, makanan yang cukup tidak tersedia, dan siapa pun yang tidak memenuhi permintaan rezim secara langsung dieksekusi.
Advertisement
4. Genosida Armenia (1915-1923)
Genosida Armenia adalah salah satu genosida terkejam yang terjadi selama Perang Dunia I. Diperkirakan 1,5 hingga 2 juta orang Armenia tewas dalam kondisi yang sangat buruk, termasuk pembunuhan massal, deportasi, kelaparan, dan penyiksaan. Korban-korban ini termasuk perempuan, anak-anak, dan laki-laki dewasa. Peristiwa ini menjadi salah satu contoh awal genosida modern dan memiliki dampak yang mendalam dalam sejarah Armenia.
5. Holocaust
Holocaust adalah peristiwa genosida yang terjadi selama Perang Dunia II di bawah pemerintahan Nazi Jerman. Adolf Hitler dan rezim Nazi melancarkan kampanye sistematis untuk memusnahkan sekitar 6 juta orang Yahudi.
Selain Yahudi, korban lainnya termasuk kaum Romani, penyandang cacat, komunis, homoseksual, dan kelompok minoritas lainnya. Metode pembantaian yang digunakan termasuk penggunaan kamp konsentrasi, kamp pemusnahan, penembakan massal, dan eksperimen medis yang tidak manusiawi.
6. Rezim Stalin
Meskipun bukan genosida dalam arti langsung, rezim Stalin di Uni Soviet menyebabkan penderitaan dan kematian besar-besaran di antara penduduknya. Salah satu fase terkenal adalah "Terror Besar" antara tahun 1936 hingga 1938, di mana jutaan orang dituduh sebagai "musuh negara" dan dihukum mati atau dikirim ke kamp-kamp kerja paksa. Kebijakan kolektivisasi pertanian Stalin pada awal 1930-an juga menyebabkan kelaparan massal di Ukraina yang dikenal sebagai Holodomor, yang beberapa kalangan anggap sebagai genosida.
7. Genosida Sudan (Darfur)
Peristiwa genosida di Darfur, Sudan, pada awal tahun 2003, adalah hasil dari konflik antara pemberontak di Darfur yang menuntut hak-hak politik dan ekonomi yang lebih baik dan pemerintah Sudan yang membentuk milisi Janjaweed untuk melawan pemberontak. Konflik ini menyebabkan puluhan ribu hingga ratusan ribu orang tewas, dengan banyak orang terpaksa mengungsi atau kehilangan tempat tinggal mereka akibat kekerasan dan kebijakan pembersihan etnis.
8. Genosida Yazidi di Irak
Genosida yang terjadi pada masyarakat Yazidi di Irak tahun 2014 diawali dengan kelompok militan ISIS menyerbu wilayah Sinjar yang dihuni oleh komunitas Yazidi. Serangan ini mengakibatkan penderitaan yang besar dan pemurnian etnis massal terhadap orang Yazidi.
Pada bulan Agustus 2014, ISIS melancarkan serangan di wilayah Sinjar dengan tujuan mengusir atau membunuh orang Yazidi dari daerah tersebut. Ribuan orang Yazidi tewas dalam serangan tersebut, sementara ribuan lainnya ditangkap atau dijual sebagai budak seks. Banyak dari mereka yang selamat terpaksa melarikan diri ke pegunungan, menghadapi kondisi hidup yang sangat sulit dan penuh dengan penderitaan.
9. Genosida Rohingya (Myanmar)
Peristiwa genosida terhadap masyarakat Rohingya di Myanmar pada tahun 2017 melibatkan operasi militer besar-besaran oleh pasukan keamanan Myanmar sebagai tanggapan terhadap serangan kelompok pemberontak Rohingya.
Operasi ini disertai dengan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis dan luas, termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan, dan pembakaran desa-desa Rohingya. Lebih dari 700.000 orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar untuk menghindari kekerasan, dan banyak pihak, termasuk PBB, menyebut peristiwa ini sebagai genosida.
10. Rezim Mao Zedong (Tiongkok)
Selama masa pemerintahan Mao Zedong di Tiongkok, terjadi serangkaian kampanye politik dan kebijakan ekonomi yang memiliki dampak besar terhadap masyarakat Tiongkok. Salah satu periode paling dramatis adalah "Revolusi Kebudayaan" yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1976, di mana jutaan orang ditahan, diasingkan, atau bahkan dihukum mati karena dianggap tidak setia terhadap ideologi komunis Maois. Selain itu, terjadi pengrusakan berbagai aspek kehidupan budaya dan ekonomi.
Advertisement