Dzikir Pagi Petang Al Ma'tsurat Hasan al-Banna, Lengkap Arab, Latin, dan Arti

Ini kumpulan doa dan dzikir yang bisa diamalkan setiap hari, baik pagi maupun sore.

oleh Laudia Tysara diperbarui 04 Jun 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 17:30 WIB
Muslim dzikir
Sejumlah jemaah melaksanakan dzikir di Mesjid Raya Medan, Sumatra Utara, Minggu (15/8). Berdzikir merupakan salah satu aktivitas ibadah yang dilakukan umat muslim di bulan Ramadan. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Dzikir pagi petang Al Ma'tsurat yang disusun oleh Imam Hasan al-Banna adalah kumpulan doa dan dzikir yang bisa diamalkan setiap hari, baik pagi maupun sore. Dzikir ini sangat dianjurkan untuk dibaca secara bersama-sama di masjid atau di rumah, namun tetap dapat dilakukan sendirian jika tidak memungkinkan berjamaah.

Keutamaan dari dzikir pagi petang Al Ma'tsurat ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon perlindungan, dan memperoleh keberkahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Melansir buku karya Hasan al-Banna yang berjudul Al-Ma'tsurat, bacaan dzikir ini sangat dianjurkan karena berasal dari Nabi Muhammad SAW dan telah disusun dengan baik. Dalam Al-Ma'tsurat, terdapat dua jenis dzikir yaitu wazhifah sughra (dzikir kecil) dan wazhifah kubra (dzikir besar). Doa robithoh di akhir dzikir bersifat opsional, tetapi membaca seluruh urutan dzikir akan memberikan manfaat yang lebih besar.

Dzikir pagi petang Al Ma'tsurat tidak harus dibaca seluruhnya, namun membaca semua urutan dzikir tersebut akan lebih afdhal. Jika waktu atau keadaan tidak memungkinkan, memilih beberapa bagian juga sudah cukup untuk mendapatkan manfaat. Praktik dzikir ini bukan hanya sekedar rutinitas, melainkan juga sebagai sarana untuk menjaga ketenangan jiwa dan spiritualitas sehari-hari.

Berikut Liputan6.com ulas dzikir pagi petang Al Ma'tsurat yang dimaksudkan, lengkap teks Arab, latin, dan artinya, Selasa (4/6/2024).

Dzikir ke-1 Membaca Surah al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧

Arab latin: bismillāhir-raḥmānir-raḥīm al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn ar-raḥmānir-raḥīm māliki yaumid-dīn iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."

Makna: Surah al-Fatihah sebagai bagian dari dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat mengajarkan kita untuk selalu memulai segala sesuatu dengan mengingat Allah, memohon petunjuk dan perlindungan-Nya, serta meneguhkan keyakinan bahwa hanya kepada-Nya kita menyembah dan memohon pertolongan.

Dzikir ke-2 Membaca Surah al-Baqarah Ayat 1-5

الۤمّۤ ۚ ١ ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ ٣ وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ ٤ اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ٥

Arab latin: alif lām mīm żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn allażīna yuminụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn wallażīna yuminụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn ulāika 'alā hudam mir rabbihim wa ulāika humul-mufliḥụn

Artinya: "Alif Lām Mīm Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman pada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Makna: Surah al-Baqarah ayat 1-5 dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat mengingatkan kita tentang pentingnya keyakinan pada hal gaib, pelaksanaan salat, dan berbagi rezeki, serta keimanan pada kitab suci yang menjadi petunjuk hidup yang benar.

Dzikir ke-3 Membaca Surah al-Baqarah Ayat 255-257

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥ لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ٢٥٦ اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖ ٢٥٧

Arab latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā takhużuhụ sinatuw wa lā naụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā biiżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyaiim min 'ilmihī illā bimā syā, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā yaụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm lā ikrāha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-ṭāgụti wa yumim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā laṁ fiṣāma lahā, wallāhu samī'un 'alīm allāhu waliyyullażīna āmanụ yukhrijuhum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụr, wallażīna kafarū aulyāuhumuṭ-ṭāgụtu yukhrijụnahum minan-nụri ilaẓ-ẓulumāt, ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya.

Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus.

Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."

Makna: Ayat Kursi (Surah al-Baqarah 255-257) dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat mengukuhkan keimanan kita kepada Allah sebagai pelindung dan penguasa segala sesuatu. Dia adalah yang Maha Hidup, Maha Mengetahui, dan Maha Kuasa atas segala sesuatu, mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan dan kekuasaan Allah dalam hidup kita.

Dzikir ke-4 Membaca Surah al-Baqarah Ayat 284-286

لِلّٰهِ مَا فِي السَّمٰوٰتِ وَمَا فِي الْاَرْضِۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗفَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَآءُ ۗوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ ٢٨٤ اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَ ۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓىٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا ۗغُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ࣖ ٢٨٥ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗلَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗرَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَاْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَاۚ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ٢٨٦

Arab latin: lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụh, yuḥāsibkum bihillāh, fa yagfiru limay yasyau wa yu'ażżibu may yasya, wallāhu 'alā kulli syaiing qadīr āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihī mir rabbihī wal-muminụn, kullun āmana billāhi wa malāikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā mak tasabat, rabbanā lā tuākhiznā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrā kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā wagfir lanā war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn

Artinya: "Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menampakkan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.

Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya, (mereka mengatakan), 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan, 'Kami dengar dan kami taat.' (Mereka berdoa), 'Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.' Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

(Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampuni kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.'"

Makna: Surah al-Baqarah ayat 284-286 dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat mengajarkan kita tentang pentingnya introspeksi diri, memohon pengampunan kepada Allah, dan memohon agar Allah tidak membebani kita di luar kemampuan kita. Ayat-ayat ini juga menekankan pentingnya iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.

Dzikir ke-5 Membaca Surah Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُ ۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

Arab latin: qul huwallāhu aḥad, allāhuṣ-ṣamad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

Makna: Surah Al-Ikhlas dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat menegaskan keesaan Allah dan mengingatkan kita bahwa Dia adalah tempat bergantung segala sesuatu, tanpa sekutu, tanpa anak, dan tidak ada yang setara dengan-Nya.

Dzikir ke-6 Membaca Surah Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ ۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ ۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

Arab latin: qul a'ụżu birabbil-falaq, min syarri mā khalaq, wa min syarri gāsiqin iżā waqab, wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad, wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"

Makna: Surah Al-Falaq dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat mengajarkan kita untuk memohon perlindungan kepada Allah dari segala macam kejahatan, termasuk kejahatan makhluk, malam, sihir, dan kedengkian.

Dzikir ke-7 Membaca Surah An-Naas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ ۙ ١ مَلِكِ النَّاسِ ۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِ ۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ۙ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ ۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

Arab latin: qul a'ụżu birabbin-nās, malikin-nās, ilāhin-nās, min syarril-waswāsil-khannās, allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās, minal-jinnati wan-nās

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"

Makna: Surah An-Naas dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat mengajarkan kita untuk memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, baik dari golongan jin maupun manusia, serta menegaskan kebergantungan kita pada Allah sebagai Raja dan Sembahan seluruh manusia.

Dzikir ke-8 Do'a Al-Ma'tsurat 3X

Dzikir
Amalan mudah berpahala surga, diantaranya dzikir setelah shalat fardhu dan sebelum tidur. (Liputan6.com/Nugroho Purbo)

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Arab latin: ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaahi wal hamdulillaahi laa syariikalah, laa ilaaha illaa huwa, wa ilaihin nusyuur

Artinya: "Kami berpagi hari dan berpagi hari pula kerajaan milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia, dan kepada-Nya tempat kembali."

Makna: Dzikir ini mengajarkan kita untuk selalu memulai hari dengan kesadaran bahwa seluruh kekuasaan dan kemuliaan hanya milik Allah, serta mengingatkan kita akan kebesaran-Nya dan kepastian kembali kepada-Nya, menjadikan ini sebagai refleksi penting dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-9 Dibaca 3X

أَصْبَحْنَا (أَمْسَيْنَا) عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Arab latin: ash-bahnaa 'alaa fithratil islaam wa 'alaa kalimatil ikhlaash, wa 'alaa diini nabiyyinaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa millati abiina ibraahiima haniifan wa maa kaana minal musyrikiin

Artinya: "Kami berpagi hari di atas fitrah Islam, di atas kata ikhlasan, di atas agama Nabi kami; Muhammad SAW, dan di atas millah bapak kami Ibrahim yang hanif dan ia bukan termasuk golongan orang-orang yang musyrik."

Makna: Melalui dzikir ini, kita diingatkan untuk selalu berada di jalan Islam yang murni, mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, dan tetap teguh dalam keyakinan hanif seperti Nabi Ibrahim AS, menguatkan komitmen kita terhadap agama dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-10 Dibaca 3X

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ (أَمْسَيتُ) مِنْكَ فِي نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْر فَأَتِمَّ عَلَيَّ نِعْمَتَكَ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة

Arab latin: Allahumma innii ash-bahtu minka fii ni'matin wa 'aafiyatin wa sitrin, fa atimma 'alayya ni'mataka wa 'aafiyataka wa sitraka fid-dunyaa wal aakhirah

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berpagi hari dari-Mu dalam kenikmatan, kesehatan, dan perlindungan. Maka sempurnakanlah untukku kenikmatan, kesehatan, dan perlindungan-Mu itu, di dunia dan akhirat."

Makna: Dzikir ini merupakan ungkapan syukur atas nikmat, kesehatan, dan perlindungan dari Allah, sekaligus doa agar Allah menyempurnakan segala karunia-Nya baik di dunia maupun akhirat, menjadi bagian penting dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-11 Dibaca 3X

اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ أَمْسَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

Arab latin: Allaahumma maa ash-baha bii min ni'matin au bi ahadin min khalqika fa minka wahdaka laa syariika laka falakal hamdu walakasy-syukru

Artinya: "Ya Allah, kenikmatan yang aku atau salah seorang dari makhluk-Mu berpagi hari (bersore hari) dengannya adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan rasa syukur."

Makna: Dzikir ini mengajarkan kita untuk mengakui bahwa segala nikmat yang kita rasakan adalah murni dari Allah, serta mengucapkan pujian dan syukur kepada-Nya, menjadi bagian inti dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat untuk meningkatkan kesadaran dan rasa syukur kita.

Dzikir ke-12 Dibaca 3X

يَا رَبِّي لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ

Arab latin: Yaa rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii li jalaali wajhika wa a'zhiimmi sulthaanik

Artinya: "Ya Tuhanku, Segala puji bagi-Mu sebagaimana seyogyanya kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."

Makna: Dzikir ini memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya, mengajarkan kita untuk selalu memuliakan Allah dengan cara yang paling pantas, menjadi esensi dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-13 Dibaca 3X

رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُولًا

Arab latin: Radhitu billahhi rabbaa, wa bil islaami diinaa, wa bi muhammadin nabiyyaw warasuulaa

Artinya: "Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul."

Makna: Dzikir ini merupakan deklarasi kepuasan dan keridhaan kita terhadap Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul, memperkuat iman dan keyakinan dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-14 Dibaca 3X

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Arab latin: Subhaanallahi wabihamdih, 'adada khalqih, wa ridhaa nafsih, wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih

Artinya: "Maha Suci Allah dan Segala Puji bagi-Nya, sebanyak bilangan makhluk-Nya, seridha diri-Nya, setimbangan 'arsy-Nya, dan sebanyak tinta dari kata-kata-Nya."

Makna: Dzikir ini mengagungkan Allah dengan pujian yang mencakup seluruh makhluk-Nya, ridha-Nya, arsy-Nya, dan kalimat-Nya, memperluas kesadaran kita akan kebesaran-Nya dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-15 Dibaca 3X

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Bismillahilladzii laa yadhurru ma-'as-mihi syal-un fil ardhi wa laa fis samaa-I wa huwas samii-'ul 'aliim

Artinya: "Dengan nama Allah Yang bersama Nama-Nya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Makna: Dzikir ini mengingatkan kita bahwa dengan menyebut nama Allah, kita mendapatkan perlindungan dari segala marabahaya di bumi dan langit, menjadikannya perlindungan utama dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-16 Dibaca 3X

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُه

Arab latin: Allahumma innaa na-'uu-dzubika min an nusyrika bika syai-an na'lamuh, wa nastagh-firuka limaa laa na'-lamu

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampunan-Mu dari apa-apa yang tidak kami ketahui."

Makna: Dzikir ini adalah permohonan perlindungan dari menyekutukan Allah secara sadar maupun tidak sadar, serta memohon ampunan atas segala kesalahan, menjadi langkah introspeksi dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-17 Dibaca 3X

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Arab latin: A-'uudzu bi kalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq

Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari keburukan apa-apa yang Dia ciptakan."

Makna: Dzikir ini mengajarkan kita untuk berlindung kepada Allah melalui kalimat-kalimat-Nya yang sempurna dari segala kejahatan ciptaan-Nya, menekankan keutamaan perlindungan Ilahi dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-18 Dibaca 3X

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Arab latin: Allaahumma innii a-'uu-dzubika minal hammi wal hazani, wa a'udzubika minal ajzi wa kasali, wa a-;uu-dzubika minal jubni wal bukhli, wa a-'uu-dzubika min ghalabatid-daini wa qahrir-rijaal

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dan dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan orang."

Makna: Dzikir ini adalah permohonan perlindungan dari berbagai kondisi negatif seperti kegelisahan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, pengecut, bakhil, hutang, dan tekanan orang lain, menjadi penguat mental dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat.

Dzikir ke-19 Dibaca 3X

اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي

Arab latin: Allaahumma 'aafini fii badanii, allahumma 'aafinii fii sam-'ii, allahumma 'aafinii fii basharii.

Artinya: "Ya Allah berikanlah kesehatan bagi badanku, bagi pendengaranku, bagi penglihatanku."

Makna: Dzikir ini merupakan doa agar Allah memberikan kesehatan bagi tubuh, pendengaran, dan penglihatan kita, mengingatkan pentingnya kesehatan fisik dalam dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan optimal.

Dzikir ke-20 Dibaca 3X

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِوَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِلاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْت

Arab latin: Allaahumma innii a-'uu-dzu bika minal kufri wal faqri, wa a-'uu-dzu-bika min 'a-dzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.

Artinya: "Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran, Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, tidak ada Ilah kecuali Engkau."

Makna: Dzikir ini mengandung permohonan perlindungan dari kekufuran dan kefakiran, dua kondisi yang dapat menjauhkan manusia dari kebaikan dan ketenangan. Selain itu, permohonan untuk terhindar dari azab kubur mengingatkan akan kehidupan setelah mati, menekankan pentingnya iman dan amal sholeh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat ini, seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah untuk memohon perlindungan dari berbagai bentuk keburukan baik di dunia maupun di akhirat.

Dzikir ke-21 Dibaca 3X

اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: "Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau."

Makna: Dzikir ini mencerminkan pengakuan seorang hamba atas ketuhanan Allah, serta kesadaran akan kelemahan diri sendiri dalam menunaikan janji dan menghindari kesalahan. Dengan membaca dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat ini, seseorang mengakui dosa-dosa dan memohon ampunan-Nya, serta mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah, memohon perlindungan dari keburukan yang disebabkan oleh perbuatan sendiri.

Dzikir ke-22 Dibaca 3X

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Arab latin: Astaghfirullahal 'azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih

Artinya: "Aku memohon ampunan Allah Yang Tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya)."

Makna: Dzikir ini menekankan pentingnya memohon ampunan kepada Allah yang Maha Hidup dan Maha Mengurus segala sesuatu. Dengan membaca dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat ini, seorang hamba memperbarui taubatnya dan mengakui ketergantungan penuh kepada Allah dalam segala aspek kehidupan, serta menyadari bahwa hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa-dosa.

Dzikir ke-23 Dibaca 10X

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّــيْتَ عَـلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْـرَاهِيْمَ وبَارِكْ عَـلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَـلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَــلَى آلِ سَيـِّدِنَا إِبْـرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Arab latin: Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala ali sayyidina muhammad, kama shallaita 'ala sayyidina ibrahima wa 'ala ali sayyidina ibrahim wa barik 'ala sayyidina muhammad wa 'ala ali sayyidina muhammad, kama barakta 'ala sayyidina ibrahima wa 'ala ali sayyidina ibrahim fil 'alamina innaka hamidum majid.

Artinya: "Ya Allah berikanlah sholawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Berikanlah barakah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Di alam Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Makna: Dzikir ini mengandung doa dan pujian kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, memohon agar mereka mendapatkan sholawat dan barakah sebagaimana Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dengan membaca dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat ini, seorang muslim memperkuat kecintaan dan penghormatan kepada Rasulullah dan keluarganya, sekaligus memohon agar kebaikan dan barakah juga meliputi kehidupan mereka.

Dzikir ke-24 Dibaca 100X

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Arab latin: Subhanaallahi waal hamdu lillahi wa laa illaha illaallahu waa-allhu akbar

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar."

Makna: Dzikir ini merupakan rangkaian pujian yang mengagungkan keesaan dan kebesaran Allah. Dengan membaca dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat ini, seorang muslim mengakui kebesaran, keagungan, dan keesaan Allah, serta mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan. Ini menguatkan iman dan menjauhkan diri dari kesyirikan.

Dzikir ke-25 Dibaca 10X

لاَ إلهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر

Arab latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir.

Artinya: "Tiada Tuhan melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu."

Makna: Dzikir ini menegaskan keesaan Allah, ketiadaan sekutu bagi-Nya, serta pengakuan bahwa segala kekuasaan dan pujian hanya milik-Nya. Dengan membaca dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat ini, seorang hamba memperbaharui syahadatnya dan memperkuat keyakinan bahwa hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu, memupuk keikhlasan dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari.

Dzikir ke-26 Dibaca 10X

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Arab latin: Subhanallahi wabihamdihi ‘adada khalqihi waridha nafsihi wazinata ‘arsyihi wamidada kalimatihi.

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, sebanyak jumlah makhluk-Nya, sesuai keridhaan Diri-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya."

Makna: Dzikir ini merupakan pujian yang mencakup segala aspek kebesaran Allah, baik dari jumlah makhluk-Nya, keridhaan-Nya, timbangan 'Arsy-Nya, hingga jumlah kalimat-Nya. Dengan membaca dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat ini, seorang muslim mengagungkan Allah dengan cara yang luar biasa, menunjukkan pengakuan terhadap kebesaran dan kemuliaan Allah yang tak terbatas.

Dzikir ke-27 Dibaca 10X

اللّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِـي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

Arab latin: Allahumma maa asbaha bii min ni'matin au bi ahadin min khalqika, faminka wahdaka laa syarika laka, falakal hamdu walakas syukru

Artinya: "Ya Allah, nikmat apa saja yang aku peroleh di pagi ini atau yang diperoleh oleh seseorang dari makhluk-Mu, maka dari Engkau-lah (datangnya) semata, tiada sekutu bagi-Mu, hanya bagi-Mu segala puji dan syukur."

Makna: Dzikir ini merupakan pengakuan dan syukur atas segala nikmat yang diterima dari Allah, baik yang dirasakan sendiri maupun yang diberikan kepada makhluk lainnya. Dengan membaca dzikir pagi petang Al-Ma'tsurat ini, seorang hamba menegaskan bahwa semua nikmat berasal dari Allah, mengakui keesaan-Nya dan mengucapkan pujian serta syukur kepada-Nya.

Dzikir ke-27 Dibaca 3X

FOTO: Berburu Malam Lailatul Qadar Sambil Itikaf di Masjid
Warga berdiam diri atau beritikaf pada malam ke-27 bulan puasa Ramadhan 1443 H di Masjid Asy-Syuhada, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Itikaf dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan membaca Alquran, dzikir, dan selawat untuk mencari rida Allah SWT. (merdeka.com/Imam Buhori)

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ قَلَمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ سَادَاتِنَا أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيْ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن سُبْحَانَ رَبِّك رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَالحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Arab latin: Alloohumma sholli 'alaa sayyidina Muhammadin 'abdika wa nabiyyika wa rosuulikan-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallama tasliiman 'adada maa ahaatho bihi 'ilmuka wa khoth tho bihi qolamuka wa ahshoohu kitaabuk, wardholloohumma 'an saadaatinaa abii bakrin wa 'umaro wa 'utsmaana wa 'aliyy, wa 'anishshohaabati ajma'iin, wa 'anit-taabi'iina wa taabi'iihim bi ihsaanin ilaa yaumid-diin. Subhaana robbika robbil 'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, wal-hamdu lillaahi robbil 'aalamiin.

Artinya: "Ya Allah berikanlah sholawat kepada Nabi Muhammad; hamba-Mu, nabi-Mu, dan Rasul-Mu; Nabi yang ummi. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya serta berilah keselamatan sebanyak yang terjangkau oleh ilmu-Mu yang tergores oleh pena-Mu, dan yang terangkum oleh kitab-Mu.

Ridhailah ya Allah para pemimpin kami, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, semua sahabat, semua tabi'in dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari pembalasan. Maha suci Tuhanmu; Tuhan kemuliaan, dari apa-apa yang mereka sifatkan. Keselamatan semoga tercurah kepada para utusan dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Makna: Dzikir ini adalah doa yang memohonkan sholawat untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Juga memohon agar Allah meridhai para sahabat utama (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali) serta seluruh sahabat dan tabi'in. Penutup dzikir ini mengakui kesucian Allah, memberikan salam kepada para rasul, dan memuji Allah sebagai Tuhan semesta alam. Doa ini menekankan penghargaan kepada Nabi dan sahabatnya serta pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan Allah.

Dzikir ke-28 Surah Ali 'Imran Ayat 26-27

قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٦ تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ٢٧

Arab latin: Qulillāhumma mālikal-mulki tutil-mulka man tasyāu wa tanzi'ul-mulka mim man tasyāu wa tu'izzu man tasyāu wa tużillu man tasyā, biyadikal-khaīr, innaka 'alā kulli syaiing qadīr Tụlijul-laila fin-nahāri wa tụlijun-nahāra fil-laili wa tukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa tarzuqu man tasyā`u bigairi ḥisāb

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan.

Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.'"

Makna: Ayat-ayat ini menekankan kebesaran dan kekuasaan Allah yang mutlak dalam mengatur segala sesuatu di alam semesta. Allah adalah sumber segala kekuasaan, kehormatan, dan penghinaan, dan segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah dapat mengubah keadaan manusia dan alam, serta memberikan rezeki tanpa batas kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Dzikir ke-29 Doa Robithoh 3X

اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْلِ

Arab latin: Allahumma inna hadza iqbalu laylaka wa idbaru naharaka wa ashwatu du'atika faghfirli

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya ini adalah siang-Mu (malam-Mu) yang telah menjelang dan (malam-Mu) siang-Mu yang tengah berlalu serta suara-suara penyeru-Mu, maka ampunilah aku."

Makna: Dzikir ini adalah permohonan ampun kepada Allah pada saat pergantian waktu antara siang dan malam. Ini mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dalam mengatur waktu dan mengajak kita untuk selalu memohon ampun kepada-Nya.

Dzikir ke-30 Doa Robithoh 3X

اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ، قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَى مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ، وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا، وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ، وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِي سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ. اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ.

Arab latin: Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at 'alaa mahabbatik wal taqat 'alaa tha'atik, wa tawahhadat 'alaa da'watik wa ta ahadat ala nashrati syari'atik Fa watsiqillahumma rabithataha, wa adim wuddaha, wah dihaa subulahaa wamla'haa binuurikal ladzi laa yakhbu wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik wa jamiilit tawakkuli 'alaik wa ahyiha bi ma'rifatik, wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir. Allahumma Aamiin.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini, telah berhimpun di atas dasar kecintaan terhadap-Mu, bertemu di atas ketaatan kepada-Mu dan bersatu bagi memikul beban dakwah-Mu, hati-hati ini telah mengikat persetiaan untuk menolong meninggikan syariat-Mu.

Oleh itu, Ya Allah, Engkau perkukuhkan ikatannya dan Engkau kekalkan kemesraan hati-hati ini, tunjukilah hati-hati ini akan jalan yang sebenarnya, serta penuhkanlah (piala) hati-hati ini dengan cahaya Rabbani-Mu yang tidak kunjung redup, lapangkanlah hati-hati dengan limpahan keimanan serta keindahan tawakkal kepada-Mu, hidup suburkanlah hati-hati ini dengan makrifat (pengenalan yang sebenarnya) tentang-Mu.

(Jika Engkau takdirkan kami mati) maka matikanlah hati-hati ini sebagai para syuhada dalam perjuangan agama-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah perkenankanlah doa kami. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya dan kepada semua sahabatnya."

Makna: Dzikir ini adalah doa untuk memohon kekuatan dan keutuhan ikatan cinta dan ketaatan kepada Allah. Ia memohon agar Allah memperkuat ikatan persaudaraan dalam agama, memberi petunjuk ke jalan yang benar, serta memenuhi hati dengan cahaya iman dan makrifat kepada-Nya. Dzikir ini juga memohon agar Allah mengaruniakan kematian sebagai syuhada di jalan-Nya dan menegaskan kebergantungan kepada Allah sebagai sebaik-baik pelindung dan penolong.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya