8 Alasan Hubungan Tanpa Status Sangat Riskan Dilanjutkan, Kebahagiaan Cuma Sebatas Angan

Meskipun tampak lebih santai dan tidak terikat oleh komitmen, risiko dari hubungan tanpa status tidak boleh diabaikan.

oleh Miranti diperbarui 26 Agu 2024, 17:38 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2024, 17:38 WIB
Belum Berani Memulai Komitmen
Ilustrasi Hubungan Tanpa Status Credit: pexels.com/Jasmine

Liputan6.com, Jakarta Hubungan tanpa status, yang sering dikenal dengan sebutan HTS atau hubungan tanpa label, semakin diminati oleh kalangan muda. Meskipun tampak lebih santai dan tidak terikat oleh komitmen, risiko dari hubungan semacam ini tidak boleh diabaikan.

Salah satu risiko utama adalah ketidakjelasan mengenai arah hubungan yang dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian bagi kedua belah pihak. Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan perasaan cemas dan tidak aman, yang pada akhirnya berpengaruh negatif terhadap kesehatan mental.

Di bawah ini akan dipaparkan mengenai beberapa alasan mengapa HTS memiliki risiko besar dan kamu perlu memahaminya. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (26/8/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Ketidakpastian Emosional

pasangan f - vania
Gambaran tentang Hubungan Beracun/https://www.freepik.com/Freepik

Risiko pertama dari hubungan tanpa status (HTS) adalah ketidakpastian emosional. Tanpa adanya kejelasan mengenai status hubungan, seseorang bisa merasa bingung mengenai perasaan dan harapan dari pasangan. Ketidakjelasan ini dapat memicu kecemasan serta ketidakstabilan emosional.


2. Kurangnya Keamanan dan Kepastian

pasangan f - vania
Gambaran Suasana Hati Buruk/https://www.freepik.com/freepik

HTS seringkali tidak menawarkan rasa aman dan kepastian. Tanpa komitmen yang jelas, seseorang mungkin terus-menerus merasa khawatir tentang masa depan hubungan, apakah akan berlanjut atau berakhir sewaktu-waktu.


3. Potensi Konflik dan Kesalahpahaman

pasangan - vania
Gambar Pasangan/https://www.freepik.com/freepik

Risiko HTS lainnya adalah meningkatnya potensi konflik dan kesalahpahaman. Tanpa komunikasi yang jelas mengenai batasan dan harapan, pasangan dalam HTS mungkin sering mengalami perselisihan yang tidak perlu.


4. Dampak Negatif pada Kesehatan Mental

[Fimela] Ilustrasi kesepian
Ilustrasi rasa kesepian | unsplash.com/@anthonytran dan unsplash.com/@joshrh19

Keterlibatan dalam HTS dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Perasaan tidak dihargai, ketidakpastian, dan kecemasan yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.


5. Risiko Terjebak dalam Hubungan yang Tidak Sehat

Ilustrasi bertengkar dengan pasangan
Ilustrasi bertengkar dengan pasangan. (Photo by RODNAE Productions/Pexels)

HTS bisa membuat seseorang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Tanpa komitmen yang jelas, seseorang mungkin tetap bertahan dalam hubungan yang merugikan karena merasa tidak memiliki hak untuk menuntut perubahan atau perbaikan. 


6. Kurangnya Dukungan Sosial

Ilustrasi minta maaf, menyesal, pasangan bertengkar
Ilustrasi minta maaf, menyesal, pasangan bertengkar. (Image by Drazen Zigic on Freepik)

Dalam HTS, seseorang mungkin merasa kesulitan untuk mendapatkan dukungan sosial. Teman dan keluarga mungkin tidak menganggap serius hubungan tersebut, sehingga dukungan emosional yang dibutuhkan menjadi kurang.


7. Risiko Terhadap Harga Diri

Rawan Terjadi Pertengkaran
Ilustrasi Pasangan Seumuran Credit: pexels.com/pixabay

Risiko HTS dapat mempengaruhi harga diri seseorang. Ketidakjelasan status hubungan dapat membuat seseorang merasa kurang dihargai dan bernilai, yang pada akhirnya dapat merusak kepercayaan diri dan harga diri.


8. Risiko Terlalu Bergantung pada Pasangan

Ilustrasi hubungan merenggang, pasangan bertengkar
Ilustrasi hubungan merenggang, pasangan bertengkar. (Image by Freepik)

Dalam hubungan tanpa status, ada risiko menjadi terlalu bergantung pada pasangan secara emosional atau praktis tanpa adanya komitmen yang saling mengikat. Ketergantungan ini bisa menimbulkan ketidakstabilan dan membuat kamu merasa tidak aman ketika menghadapi perubahan atau ketidakpastian.

Ketidakpastian emosional, kurangnya keamanan, potensi konflik, dampak negatif pada kesehatan mental, terjebak dalam hubungan tidak sehat, kurangnya dukungan sosial, dan resiko terhadap harga diri adalah beberapa risiko utama yang perlu dipertimbangkan.  Jadi harap waspada dengan bagaimana kamu membina hubunganmu dengan orang lain. Semoga artikel ini bermanfaat.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya