Sholat Subuh Berapa Rakaat? Penjelasan Lengkap beserta Dalil dan Keutamaannya

Dasar hukum pelaksanaan sholat subuh, simak penjelasannya

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 19 Nov 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 17:00 WIB
cara sholat subuh
cara sholat subuh ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta Sholat Subuh merupakan salah satu sholat wajib yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Bagi umat Muslim yang baru memulai perjalanan spiritualnya, pertanyaan tentang sholat subuh berapa rakaat sering muncul sebagai langkah awal memahami ibadah penting ini. Sebagai salah satu dari lima waktu sholat wajib, pemahaman yang tepat tentang jumlah rakaat sholat subuh menjadi fundamental dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.

Dalam pelaksanaannya, banyak yang bertanya-tanya sholat subuh berapa rakaat yang sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini wajar mengingat setiap sholat memiliki ketentuan jumlah rakaat yang berbeda-beda. Sholat Subuh sendiri memiliki jumlah rakaat yang relatif singkat dibandingkan sholat wajib lainnya, namun memiliki keutamaan yang sangat besar dalam pandangan Allah SWT dan memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi setiap Muslim yang menjalankannya.

Untuk menjawab pertanyaan sholat subuh berapa rakaat secara lengkap, perlu dipahami bahwa sholat Subuh terdiri dari dua rakaat sholat fardhu (wajib) dan dua rakaat sholat sunnah qabliyah (sebelum sholat wajib). Kombinasi kedua jenis sholat ini membentuk rangkaian ibadah yang sempurna di waktu fajar, memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk memulai hari dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber dasar hukum pelaksanaan sholat subuh, pada Selasa (19/11/2024).

Dasar Hukum dan Keutamaan Sholat Subuh

Ilustrasi Azan Subuh (pixel)
Ilustrasi azan subuh (pixel)

1. Dalil Al-Quran

Allah SWT telah menetapkan sholat Subuh sebagai salah satu kewajiban yang memiliki kedudukan istimewa, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Isra' ayat 78:

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Lafaz Latin:

"Aqimish-shalaata liduluukisy-syamsi ilaa ghasaqil-laili wa qur'aanal-fajr, inna qur'aanal-fajri kaana masyhuudaa"

Artinya: "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."

2. Dalil Hadits

Keistimewaan sholat Subuh diperkuat dengan beberapa hadits shahih, di antaranya:

Hadits Pertama: Tentang Jaminan Surga

مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة

Lafaz Latin:

"Man shallal bardaini dakhalal jannah"

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu sholat Subuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga." (HR Bukhari no. 574)

Hadits Kedua: Tentang Keutamaan Sholat Sunnah Subuh

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Lafaz Latin:

"Rak'atal fajri khairun minad dunya wa maa fiihaa"

Artinya: "Dua rakaat (sholat sunnah qobliyah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya." (HR Muslim)

Ketentuan Jumlah Rakaat dan Pelaksanaan Sholat Subuh

Dalam pelaksanaannya, sholat Subuh terdiri dari dua bagian utama yang saling melengkapi. Pertama adalah sholat sunnah qabliyah Subuh yang dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Sholat sunnah ini memiliki kedudukan sebagai sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Waktu pelaksanaannya adalah sebelum sholat fardhu Subuh, idealnya setelah masuk waktu Subuh namun sebelum melaksanakan sholat wajibnya.

Bagian kedua adalah sholat fardhu Subuh yang juga terdiri dari dua rakaat. Sholat ini memiliki kedudukan sebagai fardhu 'ain, yang berarti wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Waktu pelaksanaannya dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga sebelum terbitnya matahari. Dengan demikian, total keseluruhan rakaat yang dianjurkan dalam rangkaian sholat Subuh adalah empat rakaat, yang terdiri dari dua rakaat sunnah qabliyah dan dua rakaat fardhu.

 

Tata Cara dan Bacaan Lengkap Sholat Subuh

Persiapan Sebelum Sholat Subuh

Sebelum memulai sholat Subuh, seorang Muslim hendaknya mempersiapkan diri dengan sempurna. Persiapan ini dimulai dengan memastikan telah masuk waktu Subuh yang ditandai dengan terbitnya fajar shadiq. Selanjutnya, melakukan wudhu dengan sempurna untuk mensucikan diri dari hadats kecil. Pemilihan tempat sholat yang suci dan bersih juga menjadi bagian penting dari persiapan, serta memastikan menutup aurat dengan sempurna sesuai ketentuan syariat.

Pelaksanaan Sholat Sunnah Qabliyah Subuh

Sholat sunnah qabliyah Subuh dilaksanakan terlebih dahulu sebelum sholat fardhu. Dimulai dengan niat dalam hati:

نَوَيْتُ أُصَلِّي سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Lafaz Latin:

"Nawaitu ushalli sunnatash shubhi rak'ataini qabliyyatan lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya berniat sholat sunnah Subuh dua rakaat sebelum fardhu karena Allah Ta'ala"

Pelaksanaan Sholat Fardhu Subuh

1. Niat dan Takbiratul Ihram

Sholat fardhu Subuh dimulai dengan niat yang diucapkan dalam hati:

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Lafaz Latin:

"Ushalli fardhash shubhi rak'atainni mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala"

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"

Setelah niat, mengangkat kedua tangan sejajar telinga (untuk laki-laki) atau sejajar dada (untuk perempuan) sambil mengucapkan takbiratul ihram:

اللهُ أَكْبَرُ

Lafaz Latin: "Allahu Akbar"

2. Bacaan Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram, dibaca doa iftitah:

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ"

Arab-latin:

Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku (hatiku) kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim."

3. Bacaan Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِیْمِ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِیْنَ(1) الرَّحْمٰنِ الرَّحِیْمِ(2) مٰلِكِ یَوْمِ الدِّیْنِﭤ(3) اِیَّاكَ نَعْبُدُ وَ اِیَّاكَ نَسْتَعِیْنُﭤ(4) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِیْمَ(5) صِرَاطَ الَّذِیْنَ اَنْعَمْتَ عَلَیْهِمْ ﴰ غَیْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَیْهِمْ وَ لَا الضَّآلِّیْنَ(7)

Arab-Latin:

Bismillahir-rahmanir-rahiim. Alhamdulillaahi rabbil 'alamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid din. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraatal mustaqiim. Shiraatalladzina an'amta 'alaihim gairal maghdubi 'alaihim walad daallin.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat pendek pilihan, seperti Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas.

4. Rukuk dan Bacaannya

Setelah membaca surat, melakukan rukuk dengan membaca:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Lafaz Latin:

"Subhaana rabbiyal 'azhiimi wabihamdihi"

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya"

5. I'tidal dan Bacaannya

Setelah rukuk, berdiri tegak (i'tidal) dengan mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Lafaz Latin:

"Sami'allaahu liman hamidah"

Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya"

Dilanjutkan dengan membaca:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Lafaz Latin:

"Rabbanaa walakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du"

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu"

6. Sujud dan Bacaannya

Setelah i'tidal, turun untuk sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan jari-jari kaki menyentuh lantai. Dalam posisi sujud membaca:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Lafaz Latin:

"Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdihi"

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya"

7. Duduk Antara Dua Sujud dan Bacaannya

Setelah sujud pertama, duduk di antara dua sujud (iftirasy) sambil membaca:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Lafaz Latin:

"Rabbighfir lii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii"

Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku, dan maafkanlah aku"

8. Tasyahud Akhir dan Bacaannya

Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua dilanjutkan dengan duduk tasyahud akhir (tawaruk) dan membaca:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

Arab-latin: At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rosuuluh.

Artinya: Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.

Dilanjutkan dengan membaca shalawat:

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Arab-latin:

Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa'alaa aali sayyidinaa ibrahiima, wabaarik 'alaa aali sayyidinaa muhammadin wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahima wa 'alaa aali sayyidina ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.

9. Salam dan Doa Penutup

Mengakhiri sholat dengan salam, menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Lafaz Latin:

"Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh"

Dengan melaksanakan sholat Subuh sesuai dengan tuntunan dan ketentuan yang telah dijelaskan di atas, diharapkan ibadah kita dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan keberkahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sholat Subuh yang dilaksanakan dengan khusyuk dan istiqomah akan memberikan ketenangan jiwa dan menjadi benteng spiritual dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya