Liputan6.com, Jakarta Pemalang, sebuah kabupaten yang terletak di jalur strategis Pantura Jawa Tengah, menyimpan kekayaan kuliner yang menakjubkan. Berbagai makanan khas Pemalang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya kuliner nusantara, menawarkan cita rasa unik yang memanjakan lidah para penikmatnya.
Dari deretan makanan khas Pemalang yang ada, beberapa di antaranya telah mendapat pengakuan resmi sebagai warisan budaya tak benda dari Kemendikbud RI. Salah satunya adalah nasi grombyang yang telah ditetapkan pada tahun 2021, membuktikan bahwa makanan khas Pemalang tidak hanya sekadar hidangan biasa, tetapi juga mengandung nilai historis yang mendalam.
Advertisement
Baca Juga
Bagi para pelancong yang melintasi jalur Pantura atau sengaja mengunjungi Pemalang, mencicipi makanan khas Pemalang menjadi agenda wajib yang tidak boleh dilewatkan. Setiap hidangan tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga menghadirkan pengalaman kuliner yang memperkaya pemahaman tentang kearifan lokal daerah ini.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber kumpulan makanan khas Pemalang, pada Senin (23/12).
A. Hidangan Utama Khas Pemalang
1. Nasi Grombyang: Warisan Kuliner yang Mendunia
Nasi grombyang hadir sebagai ikon kuliner Pemalang yang telah mendapat pengakuan resmi dari Kemendikbud RI. Hidangan ini menampilkan keunikan dalam penyajiannya, di mana nasi seolah mengambang dalam kuah rempah yang berlimpah. Nama "grombyang" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti bergoyang-goyang, menggambarkan kondisi nasi yang terlihat mengapung dalam kuahnya.
Kekuatan utama nasi grombyang terletak pada kuah rempahnya yang kaya akan bumbu dan menggunakan daging sapi atau kerbau sebagai protein utama. Warung legendaris yang menyajikan hidangan ini adalah warung nasi grombyang Pak H. Warso di Jalan RE Martadinata, yang telah melayani pelanggan setianya sejak puluhan tahun lalu dengan jam operasional dari pukul 10 pagi hingga 9 malam setiap harinya.
2. Bakso Balungan: Kelezatan dalam Setiap Tulang
Bakso balungan menjadi salah satu variasi unik dalam dunia perbaksoan Indonesia. Keistimewaan hidangan ini terletak pada tambahan balungan atau tulang yang masih memiliki daging melekat di dalamnya. Daging yang menempel pada tulang ini dikenal sangat lembut dan mudah dilepaskan, memberikan pengalaman makan yang berbeda dari bakso pada umumnya.
Salah satu tempat legendaris untuk menikmati bakso balungan adalah di warung Bakso Balungan Mas Awi Pemalang. Berlokasi di Jalan Jend. A. Yani No.102, warung ini telah menjadi tujuan utama pencinta kuliner yang ingin merasakan kelezatan bakso balungan dengan resep tradisional yang terjaga keasliannya. Kombinasi antara bakso yang kenyal dengan daging tulang yang lembut menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan.
3. Lontong Dekem: Perpaduan Sempurna Rasa dan Tekstur
Lontong dekem menghadirkan kompleksitas rasa dalam satu piring hidangan. Kombinasi antara irisan lontong yang lembut, serundeng kelapa yang gurih, taburan bawang goreng yang renyah, dan siraman kuah santan kuning yang kaya rempah menciptakan sensasi kuliner yang memanjakan lidah.
Keunikan lontong dekem semakin lengkap dengan hadirnya sate sebagai pendamping. Pengunjung bisa memilih antara sate berkuah atau sate goreng sesuai selera. Warung lontong dekem Pak Drajat di Jalan Mochtar menjadi destinasi wajib para pemburu kuliner, dengan jam operasional dari sore hingga malam hari, memberikan pengalaman makan malam yang berkesan.
Advertisement
B. Makanan Tradisional dan Kudapan Khas Pemalang
4. Kue Kamir: Warisan Kuliner yang Melegenda
Kue kamir merupakan salah satu makanan tradisional Pemalang yang telah bertahan selama generasi. Proses pembuatannya yang unik mengkombinasikan bahan-bahan berkualitas seperti mentega, pisang ambon pilihan, telur segar, tepung terigu, dan tape singkong yang berfungsi sebagai ragi alami. Perpaduan bahan-bahan ini menciptakan cita rasa yang kompleks namun harmonis.
Bentuk kue kamir yang bulat pipih dengan warna kecokelatan hasil proses pemanggangan tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menyimpan kelezatan di setiap gigitannya. Toko Kamir Bu Amanah di Jalan Semeru Gang Melati telah menjadi destinasi favorit para pemburu oleh-oleh, dengan konsistensi rasa yang terjaga sejak awal berdiri. Jam operasional toko yang panjang, dari pukul 5 pagi hingga 8 malam, memudahkan pengunjung untuk mendapatkan kue kamir segar setiap harinya.
5. Tahu Pletok: Inovasi Sederhana dengan Cita Rasa Mengagumkan
Tahu pletok menjadi bukti nyata bagaimana kreativitas kuliner dapat mengubah makanan sederhana menjadi hidangan yang istimewa. Proses unik pembuatannya, di mana tahu dibalik sehingga bagian dalam berada di luar sebelum dibumbui, memberikan pengalaman rasa yang berbeda dari tahu pada umumnya. Meski hanya menggunakan bumbu sederhana berupa garam dan bawang putih, hasil akhirnya mampu memanjakan lidah penikmatnya.
Keistimewaan tahu pletok semakin lengkap dengan metode penyajiannya yang tradisional menggunakan besek, anyaman bambu yang juga berfungsi sebagai pengemas. Kombinasi rasa gurih dan asin yang pas, ditambah dengan pendamping cabai rawit hijau, menciptakan harmoni rasa yang membuat orang ketagihan. Hingga kini, tahu pletok tetap mempertahankan keaslian resep dan metode pembuatannya, menjadikannya salah satu warisan kuliner yang patut dilestarikan.
6. Apem Comal: Manis Legit Penghantar Rindu
Apem comal merupakan bukti nyata bagaimana kesederhanaan bahan dapat menghasilkan cita rasa yang luar biasa. Perpaduan antara gula merah dan tepung terigu yang diolah dengan metode tradisional menggunakan anglo menghasilkan roti dengan tekstur dan rasa yang khas. Proses pembuatan yang masih mempertahankan cara tradisional ini menjadi kunci keistimewaan apem comal.
Di Pasar Comal Pemalang, apem comal menjadi primadona di antara jajanan tradisional lainnya. Meski hanya tersedia pada waktu terbatas, dari pukul 4 hingga 6 pagi, antusiasme pembeli tidak pernah surut. Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan aroma alami yang menambah nikmat apem comal.
7. Sate Loso: Perpaduan Tradisi dan Inovasi
Sate loso hadir dengan keunikan tersendiri dalam dunia kuliner sate Indonesia. Penggunaan daging sapi atau kerbau yang dibumbui bacem sebelum dibakar memberikan dimensi rasa yang berbeda dari sate pada umumnya. Proses pembaceman ini tidak hanya mengempukkan daging tetapi juga meresapkan bumbu hingga ke dalam serat-serat daging.
Warung sate loso Pak H. Mul di Jalan Kelud telah menjadi destinasi wajib pencinta kuliner. Dengan jam operasional yang panjang, dari pukul 9.30 pagi hingga 9 malam, pengunjung memiliki fleksibilitas waktu untuk menikmati kelezatan sate loso. Penyajiannya yang didampingi sambal kacang khas menambah sempurna pengalaman bersantap.
C. Hidangan Seafood dan Kudapan Penutup Khas Pemalang
8. Kepiting Lemburi: Kelezatan dari Laut Pemalang
Kepiting lemburi menghadirkan pengalaman bersantap seafood yang berbeda dari biasanya. Penggunaan kepiting soka, yang dikenal dengan cangkang lunaknya, menjadi kunci utama hidangan ini. Proses pengolahan yang teliti menghasilkan kepiting dengan cangkang yang cukup lunak untuk dinikmati, menghilangkan kerumitan dalam menyantap kepiting pada umumnya.
Hidangan ini menawarkan dua pilihan saus yang masing-masing memiliki karakteristik unik. Saus tiram memberikan cita rasa gurih khas oriental yang kaya, sementara saus asam manis menghadirkan perpaduan rasa yang menyegarkan. Kelembutan daging kepiting yang dipadukan dengan saus pilihan menciptakan harmoni rasa yang memanjakan lidah, menjadikan kepiting lemburi sebagai salah satu hidangan seafood unggulan Pemalang.
9. Pecak Belut: Citarasa Tradisional yang Menggoda
Pecak belut hadir sebagai bukti kekayaan kuliner tradisional Pemalang. Hidangan ini menawarkan tiga variasi penyajian: belut goreng yang renyah, belut panggang dengan aroma bakar yang menggoda, atau belut bakar yang memadukan kedua teknik memasak tersebut. Setiap metode memasak menghasilkan cita rasa yang berbeda, memberikan pilihan bagi penikmatnya sesuai selera masing-masing.
Penyajian pecak belut menjadi istimewa dengan kombinasi berbagai pelengkap tradisional. Sambal tomat yang segar, sambal santan yang gurih, atau sambal terasi yang pedas dapat dipilih sesuai selera. Ditambah dengan lalapan segar berupa daun kenikir, kacang panjang, tauge, dan daun pepaya, hidangan ini menjadi santapan yang lengkap baik dari segi nutrisi maupun cita rasa.
10. Kraca: Eksotisme Kuliner dari Sawah Pemalang
Kraca menghadirkan pengalaman kuliner unik dengan bahan dasar keong sawah yang diolah secara tradisional. Meski terdengar sederhana, proses pengolahan kraca membutuhkan keahlian khusus untuk menghasilkan hidangan yang lezat. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, dan cabai diracik dalam proporsi yang tepat untuk menciptakan cita rasa yang khas.
Kehadiran daun kemangi dalam olahan kraca tidak hanya berfungsi sebagai penghilang bau amis, tetapi juga memberikan aroma segar yang menggugah selera. Kombinasi bumbu yang meresap dengan tekstur keong yang unik menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan protein. Kraca biasanya disajikan dengan nasi hangat, menciptakan perpaduan yang sempurna untuk dinikmati sebagai hidangan utama.
Keragaman makanan khas Pemalang tidak hanya mencerminkan kekayaan kuliner daerah ini, tetapi juga menjadi bukti kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan yang menggugah selera. Dari hidangan utama seperti nasi grombyang hingga kudapan tradisional seperti kue kamir, setiap makanan memiliki cerita dan keunikannya sendiri. Mengunjungi Pemalang tanpa mencicipi makanan khas ini bagaikan melewatkan kesempatan untuk mengenal lebih dalam kekayaan kuliner nusantara yang tak ternilai.
Advertisement