Akun Instagram Persib Bandung Kenang dr. Rafi Ghani, dari Tak Tahu Persib hingga Jadi Bobotoh Sejati

Dokter tim Persib yang awalnya buta soal Persib ini telah mengabdi selama 15 tahun dan menjadi saksi prestasi Maung Bandung.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 24 Des 2024, 10:17 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 10:12 WIB
Dokter Tim Persib Bandung, Rafi Ghani
Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani. (Erwin Snaz/Bola.com)

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Indonesia, khususnya bagi keluarga besar Persib Bandung. Dokter tim Persib, Muhammad Raffi Ghani, meninggal dunia pada Senin (24/12) malam di usia 55 tahun.  Raffi Ghani, sosok yang akrab disapa dr. Rafi, telah mendedikasikan lebih dari 15 tahun hidupnya untuk  Maung Bandung.

Persib Bandung melalui akun Instagram resminya @persib menyampaikan ucapan bela sungkawa dan rasa kehilangan yang mendalam. 

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Dokter Tim Persib Muhammad Raffi Ghani. Terima kasih atas dedikasi dan loyalitas bersama Persib yang luar biasa," tulis akun Instagram @persib, Selasa (24/12/2024).

Kepergian dr. Rafi meninggalkan  kenangan  mendalam,  bukan hanya karena  dedikasinya,  tetapi juga  kisah unik di balik awal mula ia bergabung dengan Persib. Siapa sangka, dokter yang begitu dicintai Bobotoh ini  awalnya  tidak tahu menahu tentang Persib Bandung. Sebuah fakta yang mungkin mengejutkan banyak orang, mengingat  betapa  dr. Rafi begitu lekat dengan  tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut.

Awal Mula yang Tak Terduga

Kisah dr. Rafi Ghani bersama Persib Bandung berawal pada tahun 2009. Saat itu,  ia dihubungi oleh Sekretaris tim Persib, Yudiana, dan diminta untuk menjadi dokter tim.  Ajakan tersebut  cukup mengejutkan bagi dr. Rafi karena ia belum pernah terbayang untuk menangani sebuah tim sepak bola, apalagi tim sebesar Persib Bandung.

Pada tahun 2009, dr. Rafi dihubungi Sekretaris tim Persib Bandung, Yudiana diminta untuk menjadi Dokter tim. dr. Rafi kaget, karena belum pernah terbayang menangani sebuah tim sepak bola. Sebelumnya, dr. Rafi lebih banyak berkecimpung di dunia olahraga lain seperti tinju, gulat, dan basket.   

Mendapat tawaran tersebut, dr. Rafi tentu saja merasa terkejut dan ragu. Ia tidak memiliki pengalaman  dalam menangani tim sepak bola profesional,  apalagi Persib Bandung yang memiliki basis  suporter yang sangat besar dan fanatik. Namun,  di sisi lain,  ia  juga merasa tertantang  untuk  mencoba hal baru  dan  memberikan  kontribusinya  di dunia sepak bola.

Dukungan Keluarga dan Lisensi Kedokteran

Dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani meninggal dunia pada Senin (23/12/2024) malam
Dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani meninggal dunia pada Senin (23/12/2024) malam (Foto: Dok. Persib)

Meskipun awalnya terkejut, dr. Rafi  membicarakan tawaran tersebut  dengan sang istri yang kemudian  memberikan dukungan penuh.  Sang istri  memahami  hasrat dr. Rafi untuk  terus belajar  dan  mengembangkan diri,  termasuk di bidang  kedokteran olahraga.  Berbekal dukungan  keluarga, dr. Rafi pun  mantap  menerima tawaran tersebut dan langsung  terbang ke Jakarta untuk  mengurus lisensi kedokteran.

Uniknya,  karena langsung berangkat ke Jakarta  tanpa bertemu tim, dr. Rafi  bahkan tidak tahu siapa manajer dan pelatih Persib saat itu.  Saat mengisi formulir, dr. Rafi tidak tahu Manajer dan Pelatih Persib siapa. Saat itu manajernya Pak Haji Umuh Muchtar, dan pelatihnya Jaya Hartono.  Hal ini  menunjukkan  betapa  dr. Rafi  awalnya  benar-benar  'buta'  tentang Persib Bandung.   

Meskipun  awalnya  tidak  familiar  dengan  dunia  sepak  bola,  dr. Rafi  dengan  cepat  beradaptasi  dan  belajar.  Ia  menunjukkan  dedikasi  dan  komitmen  yang  tinggi  dalam  menjalankan  tugasnya  sebagai  dokter  tim.  Ia  selalu  siap  siaga  memberikan  perawatan  terbaik  bagi  para  pemain  Persib,  baik  saat  latihan  maupun  pertandingan.

Mengabdi 15 Tahun

Sejak saat itu,  dr. Rafi Ghani  menjadi bagian penting dari Persib Bandung.  Ia  mengabdi  selama lebih dari 15 tahun dan  menjadi saksi  berbagai  prestasi  Maung Bandung,  termasuk  juara  Liga Super Indonesia 2014,  Piala Presiden 2015, dan  Liga 1 2023/2024.  Dr. Rafi  selalu  mendampingi  tim  dalam  suka  dan  duka,  memberikan  dukungan  moral  dan  motivasi  kepada  para  pemain.

Dedikasi  dan  loyalitas  dr. Rafi  kepada  Persib  tidak  pernah  diragukan.  Ia  selalu  mengutamakan  kesehatan  dan  keselamatan  para  pemain.  Ia  juga  aktif  memberikan  edukasi  kesehatan  kepada  para  pemain  dan  official  tim.  Kontribusinya  bagi  Persib  Bandung  sangat  besar,  dan  ia  dikenang  sebagai  salah  satu  dokter  tim  terbaik  yang  pernah  dimiliki  Persib.

Kehadiran  dr. Rafi  di  Persib  tidak  hanya  sebagai  seorang  dokter,  tetapi  juga  sebagai  sahabat  dan  keluarga  bagi  para  pemain.  Ia  selalu  ada  untuk  mendengarkan  keluh  kesah  para  pemain,  memberikan  nasihat,  dan  dukungan  moral.  Ia  menjadi  figur  ayah  bagi  para  pemain  muda  yang  jauh  dari  keluarga.

Sosok yang Ramah dan Dicintai

Dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani meninggal dunia pada Senin (23/12/2024) malam
Dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani meninggal dunia pada Senin (23/12/2024) malam (Foto: Dok. Persib)

dr. Rafi Ghani dikenal sebagai sosok yang ramah dan dekat dengan para pemain.  Ia  juga  membangun hubungan baik dengan awak media,  selalu  bersedia  memberikan  informasi  seputar  kondisi  kesehatan  para  pemain.  Beberapa pemain  bahkan  menganggapnya  seperti ayah sendiri,  sebuah  bukti  betapa  dr. Rafi  adalah  sosok  yang  hangat  dan  penyayang.

Keramahan  dan  kepedulian  dr. Rafi  membuatnya  dicintai  oleh  banyak  orang,  baik  di  lingkungan  Persib  maupun  di  luar  lapangan.  Ia  adalah  sosok  yang  mudah  bergaul  dan  menghormati  semua  orang.  Kepergiannya  meninggalkan  duka  mendalam  bagi  banyak  orang,  terutama  bagi  para  pemain  dan  official  Persib  yang  telah  lama  berinteraksi  dengannya.

 

Mengurangi Aktivitas Karena Kesehatan

Sejak musim lalu,  dr. Rafi  mulai mengurangi aktivitasnya  bersama Persib  karena  faktor kesehatan.  Kondisi  kesehatannya  menurun,  dan  ia  membutuhkan  waktu  untuk  beristirahat  dan  memulihkan  kondisi.  Meskipun  begitu,  ia  tetap  memantau  kondisi  para  pemain  dan  memberikan  dukungan  dari  jauh.

Pada November 2024,  ia sempat  menjalani perawatan intensif di rumah sakit  akibat  penurunan trombosit.  Kabar  tersebut  membuat  para  pemain  dan  official  Persib  khawatir.  Mereka  berdoa  untuk  kesembuhan  dr. Rafi  dan  mengharapkan  ia  bisa  kembali  mendampingi  tim.

Meskipun  kondisi  kesehatannya  menurun,  dr. Rafi  tetap  menunjukkan  semangat  juangnya.  Ia  bahkan  sempat  terlihat  menjenguk  pemain  Dedi  Kusnandar  di  rumah  sakit  yang  mengalami  cedera  horor  di  laga  Barito  Putera  vs  Persib  Bandung  beberapa  waktu  lalu.  Hal  ini  menunjukkan  betapa  besar  perhatian  dan  kepedulian  dr. Rafi  terhadap  para  pemain  Persib.   

Kapan dr. Rafi Ghani mulai bergabung dengan Persib Bandung?

dr. Rafi Ghani mulai bergabung dengan Persib Bandung pada tahun 2009,  setelah dihubungi oleh Sekretaris tim Persib, Yudiana.

Apa saja prestasi Persib Bandung yang diraih selama dr. Rafi Ghani menjadi dokter tim?

Selama dr. Rafi Ghani menjadi dokter tim, Persib Bandung berhasil meraih  banyak  prestasi,  di antaranya  juara  Liga Super Indonesia 2014,  Piala Presiden 2015, dan  Liga 1 2023/2024.

Mengapa dr. Rafi Ghani mengurangi aktivitasnya bersama Persib?

dr. Rafi Ghani mengurangi aktivitasnya bersama Persib sejak musim lalu karena  kondisi  kesehatannya  menurun.  Ia  membutuhkan  waktu  untuk  beristirahat  dan  fokus  pada  pemulihan.

Selain sepak bola, cabang olahraga apa lagi yang pernah ditangani oleh dr. Rafi Ghani?

Selain sepak bola, dr. Rafi Ghani juga  berpengalaman  di  dunia  olahraga  lain.  Ia  pernah  menjadi  dokter  atlet  Boxing,  Gulat, dan  Timnas  basket  putra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya