Harta Kekayaan Tony Blair Eks PM Inggris, Kok Mau Jadi Dewan Pengawas Danantara?

Tony Blair yang kini tergabung dalam Dewan Pengawas Danantara diperkirakan punya harta Rp978 Miliar. Namun, mengapa sosok sekelas Tony Blair bersedia menjadi bagian dari Danantara?

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 25 Feb 2025, 14:39 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 14:39 WIB
Tony Blair, eks PM Inggris yang kini jadi dewan pengawas Danantara
Tony Blair, eks PM Inggris yang kini jadi dewan pengawas Danantara (Foto: ekon.go.id)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair kembali mencuri perhatian setelah resmi bergabung sebagai Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Blair adalah sosok politikus ternama dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai $60 juta atau sekitar Rp978 miliar.

Danantara sendiri merupakan lembaga yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025 dan bertugas mengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan total nilai mencapai Rp 14.000 triliun. Dengan nilai investasi sebesar itu, kehadiran tokoh global seperti Tony Blair dinilai dapat memberikan pengaruh besar terhadap strategi bisnis Danantara di tingkat internasional.

Namun, mengapa sosok sekelas Tony Blair bersedia menjadi bagian dari Danantara? Apakah hanya karena faktor ekonomi, atau ada kepentingan lain yang membuatnya tertarik untuk berkontribusi di Indonesia? Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (25/2/2025), berikut informasi selengkapnya. 

Kekayaan Tony Blair

Tony Blair bukan hanya dikenal sebagai mantan Perdana Menteri Inggris, tetapi juga sebagai salah satu politikus yang sukses dalam dunia bisnis. Berdasarkan laporan Finance Monthly, kekayaan bersihnya ditaksir mencapai $60 juta (Rp 977 miliar), yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk:

  • Jabatan sebagai PM Inggris (1997–2007), yang membuatnya mendapatkan berbagai tunjangan dan pensiun seumur hidup.
  • Pekerjaan sebagai penasihat di Wall Street, khususnya di JPMorgan Chase, dengan bayaran mencapai €2 juta (sekitar Rp 34 miliar) per tahun.
  • Pendiri Tony Blair Institute for Global Change, sebuah lembaga yang memberikan konsultasi kepada berbagai pemerintahan dan organisasi internasional.

Mengapa Tony Blair Dipilih sebagai Dewan Pengawas Danantara?

Keputusan pemerintah Indonesia untuk menunjuk Tony Blair sebagai Dewan Pengawas Danantara bukan tanpa alasan. Blair memiliki pengalaman luas dalam kebijakan ekonomi dan hubungan internasional, yang dianggap dapat membantu meningkatkan kredibilitas Danantara di mata investor global.

Blair sendiri bukan orang baru dalam dunia investasi dan pengelolaan aset. Sejak meninggalkan jabatannya sebagai PM Inggris pada 2007, ia telah banyak terlibat dalam proyek-proyek ekonomi berskala besar, termasuk sebagai penasihat berbagai negara di Timur Tengah dan Asia.

Tony Blair dan Hubungannya dengan Indonesia

Tony Blair, eks PM Inggris yang kini jadi dewan pengawas Danantara (Foto: ekon.go.id)
Tony Blair, eks PM Inggris yang kini jadi dewan pengawas Danantara (Foto: ekon.go.id)... Selengkapnya

Tony Blair bukan sosok asing bagi Indonesia. Ia telah beberapa kali terlibat dalam proyek-proyek besar di Tanah Air, salah satunya adalah pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pada tahun 2020, Blair diangkat sebagai Dewan Penasihat IKN bersama pendiri SoftBank Masayoshi Son dan Presiden Uni Emirat Arab saat itu, Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan. Tugas mereka adalah membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional dan menarik minat investor asing.

Blair juga dikenal memiliki hubungan yang cukup dekat dengan beberapa pemimpin Indonesia. Sebelum era Prabowo, ia pernah beberapa kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas kerja sama ekonomi dan strategi investasi.

Pertanyaan Seputar Topik

1. Berapa kekayaan Tony Blair saat ini?

Kekayaan Tony Blair diperkirakan mencapai $60 juta atau sekitar Rp 977 miliar, berdasarkan laporan Finance Monthly.

2. Apa alasan Tony Blair masuk ke Danantara?

Blair dipilih karena pengalaman internasionalnya dalam kebijakan ekonomi dan investasi global, yang dapat membantu Danantara menarik investor asing.

3. Apakah Tony Blair pernah terlibat di proyek lain di Indonesia?

Ya, sebelumnya ia menjadi Dewan Penasihat IKN dan membantu mempromosikan proyek ibu kota baru ke investor asing.

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya