Prakiraan Cuaca 31 Desember 2024-1 Januari 2025, Tetap Waspada Hujan saat Malam Tahun Baru

BMKG prediksi hujan lebat pada pergantian tahun 2024-2025 di beberapa wilayah Indonesia, tetap waspada.

oleh Nurul Diva diperbarui 31 Des 2024, 10:06 WIB
Diterbitkan 31 Des 2024, 10:06 WIB
Ilustrasi Hujan
Simak penjelasan terkait TMC yang kerap dilakukan di Indonesia saat cuaca sedang ekstrem. (unsplash.com/Anna Atkins)

Liputan6.com, Jakarta Malam pergantian tahun 2024-2025 diprediksi akan diwarnai dengan kondisi cuaca yang bervariasi di seluruh Indonesia. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah akan menghadapi hujan sedang hingga sangat lebat, terutama di daerah dengan potensi hidrometeorologi tinggi.

Analisis data cuaca terbaru menunjukkan bahwa fenomena atmosfer aktif seperti La Niña lemah, angin monsun Asia, dan seruakan dingin menjadi faktor utama yang memperkuat potensi hujan deras. Selain itu, kehadiran bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia selatan Jawa turut memicu terbentuknya awan konvektif yang membawa hujan lebat, angin kencang, dan petir.

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di daerah rawan bencana seperti banjir dan longsor. Langkah mitigasi diharapkan dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem selama periode ini. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Selasa (31/12).

Fenomena Atmosfer dan Dampaknya pada Cuaca

Melansir laman resmi BMKG, fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca di Indonesia mencakup angin monsun Asia dan La Niña lemah yang memperkuat peluang hujan deras, terutama di wilayah barat dan tengah Indonesia. Kombinasi ini diperburuk oleh dinamika atmosfer aktif seperti Gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial yang memicu pembentukan awan hujan secara lokal.

Aktivitas gelombang atmosfer ini memperkuat kelembaban udara di lapisan atas dan bawah yang memicu pembentukan awan konvektif penyebab hujan deras disertai petir. Bibit siklon tropis 94S yang muncul di Samudra Hindia selatan Jawa menciptakan pola konvergensi di pesisir selatan Jawa Tengah hingga NTB, memperburuk potensi hujan lebat dan angin kencang.

Dampak fenomena ini memperkuat kemungkinan bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah, terutama di daerah dengan topografi curam yang rentan terhadap banjir dan longsor.

Daerah dengan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

BMKG memprediksi hujan sedang hingga sangat lebat di sejumlah wilayah selama periode 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Selain itu, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua juga masuk dalam daftar wilayah berpotensi hujan intensitas tinggi.

Sementara itu, daerah yang diperkirakan mengalami hujan sangat lebat dan angin kencang meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Potensi angin kencang juga diamati di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Imbauan BMKG untuk Mitigasi Risiko

BMKG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah mitigasi menghadapi potensi cuaca ekstrem selama pergantian tahun. Langkah ini mencakup pembersihan saluran air, penguatan struktur bangunan, dan persiapan logistik darurat.

Warga di daerah rawan banjir dan longsor disarankan untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG. Selain itu, masyarakat diminta menghindari aktivitas di luar ruangan jika kondisi cuaca memburuk secara tiba-tiba.

BMKG juga menganjurkan agar pemerintah daerah dan tim penanggulangan bencana meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa dipicu oleh hujan lebat dan angin kencang.

Prediksi Cuaca untuk Pekan Pertama 2025

BMKG memproyeksikan bahwa kondisi cuaca basah masih akan berlanjut di pekan pertama Januari 2025. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terus terjadi di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.

Dinamika atmosfer yang meliputi La Niña lemah, angin monsun Asia, dan fenomena gelombang atmosfer diperkirakan masih aktif hingga awal Januari. Kondisi ini mendorong pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan deras di berbagai wilayah.

Warga diimbau untuk terus mengikuti informasi cuaca terbaru dari BMKG dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca yang belum stabil di awal tahun.

1. Daerah mana saja yang diprediksi mengalami hujan lebat saat tahun baru?

Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua diperkirakan mengalami hujan lebat.

2. Apakah cuaca ekstrem akan berlanjut setelah 1 Januari 2025?

BMKG memprediksi hujan deras masih berpotensi terjadi hingga pekan pertama Januari 2025 di sebagian besar wilayah.

3. Apa penyebab hujan lebat saat pergantian tahun ini?

Fenomena La Niña lemah, angin monsun Asia, dan aktivitas gelombang atmosfer menjadi penyebab utama curah hujan tinggi.

4. Bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem?

Masyarakat disarankan membersihkan saluran air, menghindari daerah rawan bencana, dan memantau informasi dari BMKG.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya