Profil Ahmed Zaki Iskandar, Mantan Bupati Tangerang yang Sebut Pagar Laut Sudah Ada Sejak 2014

Profil Ahmed Zaki Iskandar, ia dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin Kabupaten Tangerang selama dua periode, 2013–2023.

oleh Tyas Titi Kinapti diperbarui 27 Jan 2025, 10:16 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 10:16 WIB
Tenaga Ahli Kemenko Perekonomian untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Ahmed Zaki Iskandar. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Tenaga Ahli Kemenko Perekonomian untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Ahmed Zaki Iskandar. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Mantan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, kembali menjadi perbincangan publik usai mencuat foto lawas dirinya di kawasan pantai utara Tangerang. Foto pagar bambu yang menjadi pusat perhatian ini memicu berbagai spekulasi. 

Ia merespons foto dirinya yang diunggah oleh konsultan hukum proyek PIK 2, Muannas Alaidid, di akun Twitter @muannas_alaidid pada Rabu (22/1). Pria kelahiran Cimahi ini mengatakan bahwa pagar bambu di laut pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, telah ada sejak tahun 2014, jauh sebelum proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dimulai.

Zaki mengakui bahwa ia tidak mengetahui dengan pasti siapa yang memasang pagar bambu tersebut dan apa tujuan awal dari pemasangannya. Namun, dia menegaskan bahwa pagar tersebut sudah ada sejak lama, sebelum proyek PIK 2 dimulai. Menurutnya, pada tahun 2014 belum ada program PIK 2 di Tangerang.

Terlepas dari itu, berikut profil Ahmed Zaki Iskandar, Senin (27/1). 

 

 

Profil Ahmed Zaki Iskandar, Menjabat Bupati Tangerang Selama 2 Periode

Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain, di Cimahi, Jawa Barat, pada 14 Desember 1973. Ia adalah seorang politikus dan pengusaha asal Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN 3 Tangerang (1986), melanjutkan ke SLTPN 1 Tangerang (1989), dan menamatkan SMA di SMAN 2 Tangerang (1992). Zaki kemudian melanjutkan studi ke Victoria University Australia, tempat ia meraih gelar Bachelor of Business (1998). Selain itu, ia juga menempuh pendidikan S-1 Ilmu Ekonomi di Universitas Pramita Indonesia (2012) dan meraih gelar Magister Ilmu Pemerintahan dari IPDN pada tahun 2017.

Karier Zaki di dunia politik dimulai sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar untuk periode 2009–2014. Ia terpilih dari daerah pemilihan Banten III, yang meliputi Kota dan Kabupaten Tangerang, dengan total suara 54.121. Saat menjabat sebagai anggota DPR, Zaki ditempatkan di Komisi I yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi.

Pada 2013, Zaki maju dalam Pemilihan Bupati Tangerang dan terpilih untuk periode 2013–2018. Ia kemudian kembali dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin Kabupaten Tangerang selama periode kedua pada 2018–2023. Selain itu, Zaki juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Balad Cipta Pratama.

 

Kini Menjabat sebagai Manajer Timnas Indonesia, Sebut Tidak Ambil Gaji untuk Jabatannya

Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Tangerang, Zaki mendapatkan kepercayaan dari PSSI untuk menjadi manajer Timnas Indonesia U-20 dan U-17, sebagaimana diumumkan pada 17 Mei 2024. 

Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan tidak mengambil gaji untuk jabatannya sebagai manajer tim nasional Indonesia U-17 dan U-20.

"Saya tidak digaji. Ini sukarela. Tidak ada gaji untuk setingkat manajer, saya bersama pak Marji (Sumardji, ketua Badan Tim Nasional) bekerja secara sukarela, yang ditunjuk oleh PSSI untuk mengurusi tim," kata Zaki dalam siniar YouTube Hendri Satrio pada November 2024 dikutip dari ANTARA . 

Penjelasan Ahmed Zaki Iskandar

Zaki Iskandar menjelaskan bahwa pagar bambu di pesisir pantai Kabupaten Tangerang tersebut telah ada sejak tahun 2014.  Zaki mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa yang memasang pagar bambu tersebut serta tujuan awal pemasangannya. 

 "Foto tahun 2014. Info saja bahwa tahun itu sudah ada pagar-pagar, tetapi tidak ada yang perhatikan. Tidak tahu siapa yang pasang. Tujuannya apa dan untuk apa. Kewenangan Pemkab Tangerang hanya di pesisir pantai, tidak sampai laut," ujar Zaki dilansir dari ANTARA. 

Zaki mengakui bahwa ia tidak mengetahui dengan pasti siapa yang memasang pagar bambu tersebut dan apa tujuan awal dari pemasangannya. Namun, dia menegaskan bahwa pagar tersebut sudah ada sejak lama, sebelum proyek PIK 2 dimulai. Menurutnya, pada tahun 2014 belum ada program PIK 2 di Tangerang.

"Pada tahun 2014 belum ada program PIK 2 di Tangerang," ujarnya pada Jumat (24/1) dikutip dari ANTARA. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya